Sukabumi Update
Sukabumiupdate.comSukabumiupdate.com launching perdana pada Senin, 1 Agustus 2016, pukul 14.00 WIB. Saat ini, sukabumiupdate.com menjadi media online lokal yang berorientasi pada peristiwa terkini hingga artikel gaya hidup yang dibutuhkan pembaca. Berbagai berita sukabumiupdate.com juga sering menjadi trending dan viral.
Informasi tak hanya dikemas dalam bentuk tulisan namun dilengkapi dengan gaya kekinian seperti infografis serta video di seluruh platform media sosial sukabumiupdate.com. Berbasis media sosial, akun Instagram @sukamudacom dan @su.dokterkita juga menjadi bagian dari sukabumiupdate.com.
Artikel Terkait
Klasifikasi | Judul | Klaim | Beredar |
---|---|---|---|
Berita CekFakta |
Awas Hoaks! Gunung Gede Tidak Erupsi Pada Periode 1 Januari-8 April 2025 | Hasil penelusuran Cek Fakta sukabumiupdate.com, informasi yang menyebut video kilatan cahaya dari Gunung Gede karena mengalami erupsi adalah tidak benar. Hal itu sebagaimana siaran pers Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) nomor 59 /KM.05/BGL/2025, tentang "klarifikasi Badan Geologi tentang berita HOAX Erupsi Gunungapi Gede, Jawa Barat" "Sehubungan dengan beredarnya berita di media sosial tentang aktivitas Gunungapi Gede (G. Gede) berupa video yang menarasikan adanya kolom erupsi di atas puncak G. Gede, dengan ini Badan Geologi menyatakan bahwa video ilustrasi tersebut tidak benar (HOAX)," tulis keterangan Siaran Pers Badan Geologi, Selasa, 8 April 2025. Sebelumnya, akun resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turut mengunggah video tersebut di story Instagram resminya dengan keterangan "Hoax" pada Senin, 7 April 2025. "Hoax" tulis keterangan video Story Instagram/@pvmbg_. Badan Geologi turut menegaskan bahwa video yang beredar bukan merupakan aktivitas Gunung Gede, melainkan video yang diambil dari aktivitas erupsi Gunungapi Marapi di Sumatera Barat. Hal itu sejalan dengan penelusuran lain yang menunjukkan bahwa klaim video detik-detik terjadinya erupsi Gunung Gede 2 April 2025 adalah tidak benar, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya kepada Liputan6.com. Penelusuran redaksi sukabumiupdate.com tentang klaim video tentang Gunung Gede juga dipantau langsung melalui laman resmi PVMBG di alamat magma.esdm.go.id. Hasilnya, Laporan Aktivitas Gunung Gede Periode 1-7 April 2025 (7 hari terakhir) berada di level I atau Normal. Hal itu sesuai dengan klarifikasi Badan Geologi bahwa, "Berdasarkan pemantauan aktivitas visual dari Pos PGA Gunung Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diketahui bahwa hingga saat ini (8/4/2025), tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede." Pengamatan visual sejak 1 Januari 2025 hingga tanggal 8 April 2025 menunjukkan, aktivitas Gunung Gede yang tampak dipermukaan masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon dengan ketinggian asap kawah berkisar antara 50 – 100 meter. "Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957 berupa kolom erupsi mencapai 3000 meter di atas Kawah Ratu." tulis keterangan pers. Foto Visual Gunung Gede, Selasa 8 April 2025 pukul 05.32 WIB Pemantauan kegempaan menunjukkan, sejak peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA) pada tanggal 1 April 2025, tidak terjadi peningkatan aktivitas hembusan asap kawah ataupun terjadi lagi peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA). Berdasarkan catatan Badan Geologi, pada periode 2 - 8 April 2025 pukul 06.00 WIB terekam 1 kali gempa Tornillo, 2 kali gempa Vulkanik-Dalam, 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 14 kali gempa Tektonik Jauh. Grafik tinggi hembusan asap Gunung Gede periode 1 Januari 2025 – 8 April 2025 Tak hanya keterangan Erupsi dan kegempaan, Badan Geologi juga menegaskan bahwa hingga Selasa, 8 April 2025, Gunung Gede masih berstatus normal atau masih berada di Level I. "Dengan demikian tingkat aktivitas Gunung Gede hingga tanggal 8 April 2025 pukul 06.00 WIB masih ditetapkan pada Level I (Normal)". Meski begitu, Badan Geologi mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Gede dan pengunjung/wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.100 | 2025-02-08 |
Berita CekFakta |
Cek Fakta: Letusan Gunung Gede, Erupsi Keluarkan Asap Tebal Mengepul | Hasil penelusuran Cek Fakta sukabumiupdate.com menunjukkan, informasi yang menerangkan "ada Letusan Gunung Gede dan mengalami Erupsi pada 2 April 2025" adalah tidak benar. Hal itu telah dikonfirmasi langsung kepada pihak ESDM, melalui Direct Message (DM) Instagram resmi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). "Untuk video tersebut lokasi berada di Gunung Marapi." jelas salah satu Admin Badan Geologi kepada sukabumiupdate.com via Instagram/@badan.geologi, Selasa, 8 April 2025. Akun resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turut mengunggah video tersebut di story Instagram resminya dengan keterangan "Hoax" pada Senin, 7 April 2025. "Hoax" tulis keterangan video Story Instagram/@pvmbg_. Hoaks! Video Viral dengan Klaim Ada Letusan Gunung Gede dan Erupsi Keluarkan Asap Tebal Mengepul. Hal itu sejalan dengan penelusuran lain yang menunjukkan bahwa klaim video detik-detik terjadinya erupsi Gunung Gede 2 April 2025 adalah tidak benar, sebagaimana Hasil Cek Fakta Liputan6.com. "Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya mengatakan, peristiwa yang terjadi pada video tersebut adalah erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat bukan erupsi Gunung Gede. Menurut Hadi, tim PVMBG pernah mengambil gambar Gunung Marapi dari sudut pandang yang sama di wilayah Batusangkar." tulis informasi Hasil Cek Fakta Gunung Gede Erupsi, dikutip dari liputan6.com, Selasa, 8 April 2025. Potret Pantauan CCTV Gunung Gede pada Rabu, 2 April 2025. Sumber rujukan terakhir, penelusuran klaim video tentang Gunung Gede dipantau langsung melalui laman resmi PVMBG di alamat magma.esdm.go.id. Hasilnya, Laporan Aktivitas Gunung Gede Periode 1-7 April 2025 (7 hari terakhir) berada di level I atau Normal.100 | 2025-03-08 |
Berita CekFakta |
Cek Fakta: Vicky Prasetyo Di Blacklist KUA Gegara Nikah 24 Kali | Cek Fakta: Vicky Prasetyo Di Blacklist KUA Gegara Nikah 24 Kali Hasil penelusuran Cek Fakta sukabumiupdate.com menunjukkan, informasi yang menerangkan "Vicky Prasetyo Di Blacklist KUA Gegara Nikah 24 kali" adalah salah. Hal itu mengacu pada keterangan dalam berita Kompas bertajuk "Dikabarkan Kena Blacklist KUA Gegara Nikah 24 Kali, Vicky Prasetyo Ungkap Fakta Sebenarnya" yang diunggah pada 24 Januari 2022 lalu, sekira pukul 13.07 WIB. Vicky Prasetyo mengatakan bahwa pengakuannya soal menikah 24 kali hanya sebuah candaan saat dirinya memandu acara bersama dengan Raffi Ahma di salah satu televisi swasta. “Enggak nyangka gitu jadi rame. Padahal Cuma candaan doang di televisi sama Raffi Ahmad,” kata Vicky Prasetyo, seperti diberitakan Wartakota, Senin (24/1/2022) lalu. Merujuk sumber lain di laman JPNN bertajuk "Dikabarkan Di-blacklist KUA Gegara 24 Kali Menikah, Vicky Prasetyo: Kasihan Mama Saya" yang diunggah per hari Jumat, 28 Januari 2022, pukul 11.44 WIB. "Jadinya, 24 itu jadi bercandaan. Akhirnya jadi ramai," ucap Vicky, dikutip sukabumiupdate.com, Jumat, 31 Januari 2025. Mantan Suami Kalina ini menegaskan dirinya tak pernah menikah dan cerai sampai 24 kali. Menurut Vicky, dia juga tidak memiliki masalah apapun dengan pihak KUA. "Enggaklah sebagai orang muslim, itu becanda. Cuma membalikan becandaan jadi susah. Jadi, orang lebih percaya becandanya dan sebenarnya enggak ada masalah KUA dan lain-lain," jelas Vicky Prasetyo. Rujukan terakhir diperoleh dari sumber berita detikhot, pada Kamis, 27 Januari 2022 lalu, dan diunggah sekira pukul 15.47 WIB. Artikel tersebut berjudul "Vicky Prasetyo Bantah Pernah Nikah 24 Kali". Isu Vicky Prasetyo sudah menikah puluhan kali, hingga pernah mengucapkan ijab kabul sampai 24 kali dibantah oleh dirinya sendiri. Ia menyebut pernyataan tersebut tidak benar, meski terucap dari mulutnya sendiri. "Jadi itu cuma bercandaan sama Raffi Ahmad. Dia tanya sudah nikah berapa kali yang tercatat di KUA, saya jawab, 'Tiga kali'," katanya di channel YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (27/1/2022). Vicky Prasetyo turut mengatakan dirinya tidak pernah terpikir untuk menikah berkali-kali. Sebab, jika melakukan hal itu, keluarganya bisa protes. "Demi Allah, nggak pernah nikah 24 kali," lanjutnya. Sementara itu,Vicky membeberkan bahwa dirinya hanya pernah empat kali menikah, "Yang benar empat kali nikah, dengan Kalina yang terakhir," terangnya.100 | 2026-03-31 |
Berita CekFakta |
Cek Fakta: Masyarakat Harus Beli Regulator Rp1,5 Juta untuk Tabung Pink Bright Gas | Informasi Hoaks Regulator Gas 3Kg dan Tabung Pink Informasi Hoaks Regulator Gas 3Kg dan Tabung Pink beredar di Grup WA Warga Sukabumi Hasil penelusuran Cek Fakta sukabumiupdate.com menunjukkan, informasi yang menerangkan "masyarakat harus membeli regulator Rp1,5 juta untuk tabung pink Bright Gas karena regulator lama gas 3 kg tidak bisa dipakai" adalah tidak benar. Hal itu telah dikonfirmasi langsung kepada pihak Pertamina, melalui Direct Message (DM) Instagram resmi Bright Gas yang menjelaskan tentang penjualan regulator dari Pertamina. "Pertamina tidak pernah memproduksi dan menjual regulator dan tidak pernah bekerjasama dengan pihak mananpun terkait penjualan regulator." jelas Risa, salah satu Admin Bright Gas kepada sukabumiupdate.com via Instagram/@brightgas, Rabu, 22 Januari 2024. Risa turut menegaskan, apabila ada yang menjual mengatasnamakan Pertamina hal tersebut adalah penipuan dan disarankan untuk tidak membelinya. Sementara itu, pengguna Bright Gas yang ingin membeli regulator sebaiknya membeli regulator berstandar SNI. "Apabila mengalami kerugian (penipuan), disarankan untuk menghubungi pihak berwajib" pungkas Risa. Saat dikonfirmasi, Admin Bright Gas lain mengatakan informasi bahwa "masyarakat harus membeli regulator Rp1,5 juta untuk tabung pink Bright Gas karena regulator lama gas 3 kg tidak bisa dipakai" adalah hoaks. "Iya Sob (hoaks), mohon untuk berhati-hati kepada pihak yang mengatasnamakan Pertamina. Terima kasih." tutur Shela, Admin Bright Gas lainnya. Informasi Penggantian Gas Melon ke Tabung Pink Warga Dihimbau Hati-hati terhadap Informasi Hoaks Regulator Gas 3Kg dan Tabung Pink Brigh Gas Narasi kedua yang ditelusuri adalah soal penukaran gas melon ke tabung pink, yang juga beredar di pesan WhatsApp Group Warga Sukabumi. "Untuk penukaran tabung reguler LPG 3 Kg ke Bright Gas dapat mengubungi Call Center 135, dengan jam pengantaran mulai dari pukul 08.00-17.00 waktu setempat." kata Via, Admin Bright Gas saat dihubungi via media sosial Instagram/@BrightGas, Rabu (22/1/2025). Jika pemesanan diatas pukul 14.00, lanjut Via, maka akan diantarkan esok hari, dengan maksimal pengantaran 1x24 jam. Kemudian, apabila pemesanan tidak mendapatkan konfirmasi dalam estimasi 1 jam, maka pemesanan akan batal secara otomatis. "Untuk informasi harga dan ongkos kirim mengikuti yang tersedia pada pds.mypertamina.id/ dan akan dikonfirmasi kembali oleh pihak agen ya" tuturnya.100 | 2029-04-22 |
Berita CekFakta |
Cek Fakta: Rekrutmen CPNS Badan Gizi Nasional untuk Dapur Umum Makan Bergizi Gratis | Informasi Rekrutmen SPPI Batch 3 Badan Gizi Nasional untuk Dapur Umum Makan Siang Gratis Hasil penelusuran Cek Fakta sukabumiupdate.com menunjukkan, informasi yang menerangkan rekrutmen Badan Gizi Nasional untuk dapur umum Makan Bergizi Gratis adalah benar. Hal itu mengacu pada sumber resmi di website https://spp-indonesia.com, bahwa saat ini sedang dibuka seleksi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia Batch 3. File rekrutmen SPPI Batch 3 yang beredar di grup WhatsApp warga Sukabumi, sama dengan file resmi Pembukaan Pendaftaran PENGUMUMAN di laman spp-indonesia.com. Redaksi sukabumiupdate.com mencoba mengunduh file tersebut dan hasil dokumen memiliki nama yang sama, yaitu "27122004_PENGUMUMAN_SPPI". Mengutip sumber lain di laman Career Development Center Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, informasi rekrutmen Badan Gizi Nasional untuk dapur umum makan siang gratis turut dibagikan secara rinci. Informasi itu juga sama dengan isian dokumen seleksi SPPI Batch 3 yang beredar di grup WhatsApp warga Sukabumi. Rujukan terakhir yang diperoleh sukabumiupdate.com yakni berita BGN di laman media Tempo.co, bertajuk "BGN Ungkap SPPI Bakal Menjadi ASN PPPK untuk Dukung Makan Bergizi Gratis". Disebutkan, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) sebagai pelaksana makan bergizi gratis akan dijadikan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK. SPPI, seperti mengutip Tempo, nantinya akan menjadi kepanjangan tangan BGN dalam melaksankan program Makan Bergizi Gratis di daerah. “Ya (nanti) akan menjadi PPPK. Dalam proses, masih dalam proses,” kata Dadan usai rapat bersama Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Senin, 6 Januari 2025. Sebelumnya, Staf Ahli Kepala BGN Ikeu Tanziha mengatakan bahwa setiap unit pelayanan makan bergizi gratis yang tersebar di berbagai daerah diisi oleh tiga lulusan SPPI yang terbagi atas posisi manajer, administrasi dan ahli akuntansi, serta tenaga gizi. “Itu (SPPI yang bertugas di unit pelayanan) nanti digaji oleh BGN. Hanya kalau pekerja di situ, kita ambil dari masyarakat sekitar,” kata Ikeu usai menghadiri Executive Meeting bersama YLKI di Jakarta, Selasa, 19 November 2024 lalu melansir Antara.100 | 2027-06-08 |
Berita CekFakta |
Cek Fakta: Video Ini Bukan di Cikidang Sukabumi, Mobil Motor Tertimpa Pohon dan Tiang Listrik | Dari penelusuran tim Cek Fakta sukabumiupdate.com, peristiwa yang direkam tersebut terjadi di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Tepatnya, Sabtu 7 Desember 2024 sekira pukul 12.30 WIB di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, tepatnya di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Dilansir harapanrakyat.com, akibat pohon bungur tua yang tumbang tersebut, arus lalu lintas dari arah Kalipucang dan sebaliknya sempat terganggu beberapa saat. Selain pohon besar yang tumbang, tiang kabel telepon juga ikut roboh dan menimpa sebuah mobil yang menuju ke Pantai Pangandaran. Petugas gabungan dari BPBD Pangandaran, Tagana, TNI, Polri, dan relawan ikut mengevakuasi dengan cara melakukan pemotongan material pohon besar tersebut. Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana mengatakan, kejadian pohon tua tumbang itu bukan sekali dua kali di Pangandaran. “Banyak sekali pohon tua dan keropos di Pangandaran, sehingga sangat membahayakan,” katanya, Sabtu (7/12/2024), saat dijumpai di lokasi pohon tumbang.100 | 2027-01-12 |