Berita
tirto.id - Banyak informasi beredar di media sosial mengenai kondisi suatu perusahaan. Salah satu yang terkadang muncul adalah isu kebangkrutan perusahaan.
Tirto menemukan sebuah unggahan yang menyebut perusahaan asuransi Prudential mengalami kebangkrutan. Unggahan tersebut berasal dari akun "Maria Trihartati" pada 2 Agustus 2024 lalu (arsip).
Tidak ada bukti ataupun fakta yang mendasari klaim tersebut. Namun, tulisan singkat tersebut mendapat cukup banyak reaksi, yakni 106 impresi (emoticons dan likes) dan 51 komentar.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar klaim Prudential bangkrut?
Tirto menemukan sebuah unggahan yang menyebut perusahaan asuransi Prudential mengalami kebangkrutan. Unggahan tersebut berasal dari akun "Maria Trihartati" pada 2 Agustus 2024 lalu (arsip).
Tidak ada bukti ataupun fakta yang mendasari klaim tersebut. Namun, tulisan singkat tersebut mendapat cukup banyak reaksi, yakni 106 impresi (emoticons dan likes) dan 51 komentar.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar klaim Prudential bangkrut?
HASIL CEK FAKTA
Tirto mencoba mengakses situs resmi Prudential di Indonesia. Kami menemukan kinerja perusahaan pada kuartal III tahun 2024 yang dipublikasikan pada 15 November 2024. Dalam laporan tersebut, Prudential menyebut kondisi keuangan yang sehat dan kuat. Per kuartal III 2024, Prudential Indonesia mencatat total aset sebesar Rp61,1 triliun dan dipercaya untuk mengelola total aset investasi sebesar Rp56 triliun.
Prudential dalam laporannya juga menyebut, hingga kuartal III 2024, perusahaan asuransi ini telah membayar lebih dari 1,1 juta klaim senilai Rp13,6 triliun, meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi keuangan perusahaan juga disebut masih sehat dan kuat, tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) di kuartal III/2024 sebesar 476 persen, di atas ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator. RBC yang di atas ketentuan regulator ini menunjukkan kemampuan Prudential untuk dapat membayarkan klaim secara berkelanjutan hingga jangka panjang.
Perlu diketahui, Risk Based Capital adalah suatu ukuran yang menginformasikan tingkat keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi.
Dalam laporan tersebut, Prudential juga disebut mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif. Prudential terekam meraup pendapatan premi Rp15,5 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 4,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan dari premi bisnis baru sebesar 7 persen, serta pertumbuhan produk asuransi tradisional sebesar 29 persen.
Pertumbuhan positif ini, ditambah RBC yang di atas ketentuan regulator, menjadi indikasi Prudential masih beroperasi secara sehat sebagai perusahaan dan belum mengalami kebangkrutan.
Lebih lanjut, informasi di situs resmi Prudential juga menunjukkan masih ada beragam aktivitas yang perusahaan langsungkan periode Oktober sampai Desember 2024 dengan tajuk PRUActive Family 2024. Hal ini menunjukkan kalau perusahaan masih beroperasi hingga akhir tahun 2024 ini.
Akun media sosial Prudential di Instagram, @id_prudential juga terlihat aktif masih aktif per 20 November 2024.
Prudential dalam laporannya juga menyebut, hingga kuartal III 2024, perusahaan asuransi ini telah membayar lebih dari 1,1 juta klaim senilai Rp13,6 triliun, meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi keuangan perusahaan juga disebut masih sehat dan kuat, tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) di kuartal III/2024 sebesar 476 persen, di atas ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator. RBC yang di atas ketentuan regulator ini menunjukkan kemampuan Prudential untuk dapat membayarkan klaim secara berkelanjutan hingga jangka panjang.
Perlu diketahui, Risk Based Capital adalah suatu ukuran yang menginformasikan tingkat keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi.
Dalam laporan tersebut, Prudential juga disebut mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif. Prudential terekam meraup pendapatan premi Rp15,5 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 4,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan dari premi bisnis baru sebesar 7 persen, serta pertumbuhan produk asuransi tradisional sebesar 29 persen.
Pertumbuhan positif ini, ditambah RBC yang di atas ketentuan regulator, menjadi indikasi Prudential masih beroperasi secara sehat sebagai perusahaan dan belum mengalami kebangkrutan.
Lebih lanjut, informasi di situs resmi Prudential juga menunjukkan masih ada beragam aktivitas yang perusahaan langsungkan periode Oktober sampai Desember 2024 dengan tajuk PRUActive Family 2024. Hal ini menunjukkan kalau perusahaan masih beroperasi hingga akhir tahun 2024 ini.
Akun media sosial Prudential di Instagram, @id_prudential juga terlihat aktif masih aktif per 20 November 2024.
KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi Prudential bangkrut yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Prudential masih aktif melangsungkan kegiatan sampai Desember 2024, berdasar informasi di situs resmi mereka. Selain itu, berdasar laporan kinerja perusahaan pada 15 November 2024, Prudential juga mengalami pertumbuhan positif pada Kuartal III tahun 2024 dan memiliki Risk Based Capital di atas ketentuan regulator.
Prudential masih aktif melangsungkan kegiatan sampai Desember 2024, berdasar informasi di situs resmi mereka. Selain itu, berdasar laporan kinerja perusahaan pada 15 November 2024, Prudential juga mengalami pertumbuhan positif pada Kuartal III tahun 2024 dan memiliki Risk Based Capital di atas ketentuan regulator.
Rujukan
https://ejournal.upi.edu/index.php/aset/article/view/8993
Publish date : 2024-11-20