Berita
tirto.id - Nama Najwa Shihab ramai menjadi perbincangan di berbagai platform media sosial. Banyak netizen yang menyerang jurnalis ini, setelah ia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) "nebeng" pesawat TNI AU ketika pulang ke Solo, usai pelantikan Presiden Prabowo Subianto.
Dari beberapa serangan di media sosial tersebut, terdapat beberapa unggahan yang mencurigakan kebenarannya. Salah satunya narasi yang menyebut Najwa mendapat omelan dari Luhut Binsar Pandjaitan, karena dianggap memprovokasi publik.
"Tukang ngaduk2, tukang kompor 😂 apa kontribusimu buat kemajuan bangsa?" begitu bunyi unggahan akun @kimfornkri di TikTok, pada Selasa (29/10/2024) (arsip).
Dalam video tersebut terlihat Najwa mendapat teguran dari Luhut. Di dalam video juga ada keterangan "nana darurat kemanusiaan".
Video di TikTok mengumpulkan penonton hampir 35 ribu orang, 800 tanda suka, dan 93 komentar, hingga 30 Oktober 2024.
Video serupa juga disebarkan oleh akun "Ifa Sukses" (arsip) di Facebook, dengan tambahan latar berupa poster burung Garuda biru "Peringatan Darurat", sebuah gambar yang sempat ramai jelang Pilkada, Agustus 2024 lalu. Peringatan darurat berhubungan dengan protes masyarakat terkait revisi Undang-Undang Pilkada.
Lantas, bagaimana faktanya? Benarkah video kemarahan Luhut kepada Najwa terkait dengan kejadian baru-baru ini?
Dari beberapa serangan di media sosial tersebut, terdapat beberapa unggahan yang mencurigakan kebenarannya. Salah satunya narasi yang menyebut Najwa mendapat omelan dari Luhut Binsar Pandjaitan, karena dianggap memprovokasi publik.
"Tukang ngaduk2, tukang kompor 😂 apa kontribusimu buat kemajuan bangsa?" begitu bunyi unggahan akun @kimfornkri di TikTok, pada Selasa (29/10/2024) (arsip).
Dalam video tersebut terlihat Najwa mendapat teguran dari Luhut. Di dalam video juga ada keterangan "nana darurat kemanusiaan".
Video di TikTok mengumpulkan penonton hampir 35 ribu orang, 800 tanda suka, dan 93 komentar, hingga 30 Oktober 2024.
Video serupa juga disebarkan oleh akun "Ifa Sukses" (arsip) di Facebook, dengan tambahan latar berupa poster burung Garuda biru "Peringatan Darurat", sebuah gambar yang sempat ramai jelang Pilkada, Agustus 2024 lalu. Peringatan darurat berhubungan dengan protes masyarakat terkait revisi Undang-Undang Pilkada.
Lantas, bagaimana faktanya? Benarkah video kemarahan Luhut kepada Najwa terkait dengan kejadian baru-baru ini?
HASIL CEK FAKTA
Tirto melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap salah satu cuplikan gambar dari video yang menunjukkan Luhut memarahi Najwa. Salah satu hasil pencarian teratas mengarahkan ke artikel berikut dari Suara.com. Artikel tersebut berjudul "Saat Najwa Shihab Ditegur Luhut: Ngapain Kamu Provokasi Gambar Begini?" dan tayang pada 29 September 2020.
Dalam artikel tersebut disebut, Najwa mendapat teguran dari Luhut, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Najwa mengkritik pelaksanaan Pilkada tahun 2020 di tengah kondisi pandemi.
Dia sempat menunjukkan beberapa foto dan video pelanggaran protokol kesehatan. Dalam sesi tersebut, Luhut sempat memotong tayangan gambar pelanggaran protokol kesehatan saat Pilkada. Dia beranggapan gambar-gambar tersebut bersifat provokasi.
Kami kemudian mencoba menuju ke video asli dari tayangan program "Mata Najwa" tersebut. Kami menemukan video berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa" berikut.
Di sekitar menit 9:30, terlihat Luhut mengatakan kepada Najwa, "Coba direnungkan, saya sudah katakan tadi Najwa. Kau sebagai warga negara, renungkan setiap tindakanmu dalam situasi krisis macam ini. Jangan kamu sok paling pahlawan sendiri, sok paling bersih. Jangan! Keadaan ini bicara soal nyawa manusia, bicara soal kemanusiaan. Kau katanya beragama, ini salah satu tanggung jawab moralmu kepada rakyat Indonesia, yang membuat kau makan, membuat kita makan," ujar Luhut dalam video tersebut.
Potongan kata-kata tersebut sama seperti potongan klip yang tersebar di media sosial belakangan ini. Video tersebut diambil pada tahun 2020, dengan konteks para calon pemimpin daerah perlu menahan hasratnya untuk berkumpul di masa pandemi.
Komentar Luhut tersebut tidak ada kaitannya dengan kritik netizen kepada Najwa baru-baru ini, melainkan teguran Luhut terhadap Najwa terkait dengan Pilkada 2020.
Sebagai tambahan, video Luhut ini juga tidak ada hubungannya dengan aksi peringatan darurat Agustus 2024 lalu. Dengan demikian, penggunaan gambar burung Garuda dengan latar biru yang masih ditemukan di media sosial juga tidak relevan dengan konteks teguran Luhut kepada Najwa.
Dalam artikel tersebut disebut, Najwa mendapat teguran dari Luhut, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Najwa mengkritik pelaksanaan Pilkada tahun 2020 di tengah kondisi pandemi.
Dia sempat menunjukkan beberapa foto dan video pelanggaran protokol kesehatan. Dalam sesi tersebut, Luhut sempat memotong tayangan gambar pelanggaran protokol kesehatan saat Pilkada. Dia beranggapan gambar-gambar tersebut bersifat provokasi.
Kami kemudian mencoba menuju ke video asli dari tayangan program "Mata Najwa" tersebut. Kami menemukan video berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa" berikut.
Di sekitar menit 9:30, terlihat Luhut mengatakan kepada Najwa, "Coba direnungkan, saya sudah katakan tadi Najwa. Kau sebagai warga negara, renungkan setiap tindakanmu dalam situasi krisis macam ini. Jangan kamu sok paling pahlawan sendiri, sok paling bersih. Jangan! Keadaan ini bicara soal nyawa manusia, bicara soal kemanusiaan. Kau katanya beragama, ini salah satu tanggung jawab moralmu kepada rakyat Indonesia, yang membuat kau makan, membuat kita makan," ujar Luhut dalam video tersebut.
Potongan kata-kata tersebut sama seperti potongan klip yang tersebar di media sosial belakangan ini. Video tersebut diambil pada tahun 2020, dengan konteks para calon pemimpin daerah perlu menahan hasratnya untuk berkumpul di masa pandemi.
Komentar Luhut tersebut tidak ada kaitannya dengan kritik netizen kepada Najwa baru-baru ini, melainkan teguran Luhut terhadap Najwa terkait dengan Pilkada 2020.
Sebagai tambahan, video Luhut ini juga tidak ada hubungannya dengan aksi peringatan darurat Agustus 2024 lalu. Dengan demikian, penggunaan gambar burung Garuda dengan latar biru yang masih ditemukan di media sosial juga tidak relevan dengan konteks teguran Luhut kepada Najwa.
KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video ceramah Luhut kepada Najwa yang tersebar di media sosial pada Oktober 2024 bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu).
Unggahan media sosial soal terkait teguran Luhut kepada Najwa diambil dari cuplikan video program Mata Najwa pada tahun 2020 lalu. Video tersebut berkaitan dengan imbauan Luhut kepada para calon pemimpin daerah, yang disebutnya perlu menahan hasrat untuk berkumpul di masa pandemi.
Unggahan media sosial soal terkait teguran Luhut kepada Najwa diambil dari cuplikan video program Mata Najwa pada tahun 2020 lalu. Video tersebut berkaitan dengan imbauan Luhut kepada para calon pemimpin daerah, yang disebutnya perlu menahan hasrat untuk berkumpul di masa pandemi.
Rujukan
https://www.tiktok.com/@kimfornkri/video/7431099072276122888?q=najwa%20luhut&t=1730269604068
https://www.facebook.com/reel/8329353660496744
https://ghostarchive.org/archive/rjdBt
https://tirto.id/dpr-anulir-putusan-mk-peringatan-garuda-biru-menggema-di-medsos-g2Xb
Publish date : 2024-10-31