Berita
tirto.id - Sebuah video yang menunjukkan kecelakaan kapal terbalik menjadi perbincangan di media sosial. Beberapa unggahan di media sosial menyebut musibah tersebut terjadi di Indonesia, tepatnya di Selat Bali.
"Kapal tenggelam di selat Bali.. #fbpro," begitu bunyi pesan dari akun "Wahyu" pada 8 Oktober 2024 (arsip).
Selain menunjukkan kronologi kapal terbalik, terdapat teks dalam video yang mengindikasikan kejadian terjadi di Selat Bali pada 8 Oktober 2024. Sampai dengan Jumat (18/10/2024), video tersebut sudah ditonton sebanyak 228 ribu kali, mengumpulkan 410 tanda suka, dan 461 komentar. Unggahan ini juga telah 756 kali dibagikan ulang.
Kami juga menemukan video serupa disebar dari unggahan akun akun-akun berikut (tautan 1, arsip; tautan 2, arsip; tautan 3, arsip; tautan 4, arsip). Di Instagram, video tersebut juga tersebar dari unggahan-unggahan berikut (tautan 1, arsip; tautan 2, arsip). Ada juga kanal di YouTube yang mengunggah konten serupa, contohnya video berikut.
Kami juga menemukan video serupa, namun dengan keterangan kejadian kapal terbalik disebut di Gowa, Sulawesi Selatan, dari unggahan berikut di Facebook (tautan 1, arsip; tautan 2, arsip).
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada kejadian kapal terbalik di Selat Bali ataupun di Gowa?
"Kapal tenggelam di selat Bali.. #fbpro," begitu bunyi pesan dari akun "Wahyu" pada 8 Oktober 2024 (arsip).
Selain menunjukkan kronologi kapal terbalik, terdapat teks dalam video yang mengindikasikan kejadian terjadi di Selat Bali pada 8 Oktober 2024. Sampai dengan Jumat (18/10/2024), video tersebut sudah ditonton sebanyak 228 ribu kali, mengumpulkan 410 tanda suka, dan 461 komentar. Unggahan ini juga telah 756 kali dibagikan ulang.
Kami juga menemukan video serupa disebar dari unggahan akun akun-akun berikut (tautan 1, arsip; tautan 2, arsip; tautan 3, arsip; tautan 4, arsip). Di Instagram, video tersebut juga tersebar dari unggahan-unggahan berikut (tautan 1, arsip; tautan 2, arsip). Ada juga kanal di YouTube yang mengunggah konten serupa, contohnya video berikut.
Kami juga menemukan video serupa, namun dengan keterangan kejadian kapal terbalik disebut di Gowa, Sulawesi Selatan, dari unggahan berikut di Facebook (tautan 1, arsip; tautan 2, arsip).
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada kejadian kapal terbalik di Selat Bali ataupun di Gowa?
HASIL CEK FAKTA
Tirto memecah video berdurasi sekitar satu menit tersebut menjadi beberapa potongan gambar. Kami kemudian melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari salah satu potongan gambar tersebut.
Hasil pencarian mengarahkan ke ke sejumlah unggahan lain di sosial media, seperti video di X (dulu Twitter) berikut bertanggal 5 Oktober 2024, dari akun bernama @UpendrraRai. Pemilik akun bercentang biru ini pada bionya disebut merupakan editor-in-chief dari Bharat Express News Network. Berdasar keterangan cuitan video tersebut, kejadian tersebut adalah kecelakaan kapal terbalik di Danau Kivu di Kongo.
Terkait kecelakaan itu, ada juga video dari Al Jazeera, yang diunggah 3 Oktober 2024, yang menjelaskan kejadian di Danau Kivu, sisi timur Kongo tersebut. Namun, Al Jazeera menyebut, korban jiwa saat itu diperkirakan sebanyak 50 orang, berdasar informasi saksi mata.
Lebih lanjut, kami mencoba mencari informasi terkait kejadian kapal terbalik di Danau Kivu, Kongo. Artikel lanjutan dari Al Jazeera mengatakan setidaknya 78 orang dipastikan meninggal akibat insiden kapal terbalik tersebut. Gubernur Provinsi Kivu Selatan, Jean Jacques Purisi mengatakan kepada Reuters, pada Kamis, sebanyak 278 orang berada di atas kapal tersebut sebelum terbalik.
“Diperlukan waktu setidaknya tiga hari untuk mendapatkan angka pastinya, karena belum semua jenazah ditemukan," kata Purisi dikutip Al Jazeera.
Artikel dari BBC juga memaparkan hal yang sama. BBC mendapat kesaksian dari seorang penyintas, Alfani Buroko Byamungu. "Saya melihat orang-orang tenggelam, banyak yang tercebur. Saya melihat wanita dan anak-anak tenggelam di air, dan saya sendiri hampir tenggelam, tetapi Tuhan menolong saya," ujarnya.
Berdasar laporan BBC, kecelakaan seperti itu umum terjadi di Kongo. Kapal-kapal sering kali penuh sesak dengan penumpang yang jarang diberi jaket keselamatan dan sering kali tidak bisa berenang. Celakanya, operasi penyelamatan menjadi sulit karena beberapa kapal jarang memiliki informasi jelas soal penumpang.
Sementara laporan Al Jazeera menyebut, kejadian kapal kelebihan muatan ini disebabkan oleh makin banyak orang yang memilih menyeberangi ujung utara Danau Kivu dengan perahu untuk mencapai Goma. Hal ini sebab mereka menghindari perjalanan darat di daerah yang rawan pertempuran antara pasukan pemerintah Kongo dan pemberontak M23.
Adapun kecelakaan terakhir di Selat Bali yang dilaporkan media salah satunya adalah pada 17 September 2023, seperti dilansir Antara, bukan baru-baru ini. Kapal ini kandas di perairan Selat Bali dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi menuju ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana. 114 orang penumpang berhasil dievakuasi. Pun tidak ada video terkait kejadian tersebut seperti yang diunggah di media sosial.
Hasil pencarian mengarahkan ke ke sejumlah unggahan lain di sosial media, seperti video di X (dulu Twitter) berikut bertanggal 5 Oktober 2024, dari akun bernama @UpendrraRai. Pemilik akun bercentang biru ini pada bionya disebut merupakan editor-in-chief dari Bharat Express News Network. Berdasar keterangan cuitan video tersebut, kejadian tersebut adalah kecelakaan kapal terbalik di Danau Kivu di Kongo.
Terkait kecelakaan itu, ada juga video dari Al Jazeera, yang diunggah 3 Oktober 2024, yang menjelaskan kejadian di Danau Kivu, sisi timur Kongo tersebut. Namun, Al Jazeera menyebut, korban jiwa saat itu diperkirakan sebanyak 50 orang, berdasar informasi saksi mata.
Lebih lanjut, kami mencoba mencari informasi terkait kejadian kapal terbalik di Danau Kivu, Kongo. Artikel lanjutan dari Al Jazeera mengatakan setidaknya 78 orang dipastikan meninggal akibat insiden kapal terbalik tersebut. Gubernur Provinsi Kivu Selatan, Jean Jacques Purisi mengatakan kepada Reuters, pada Kamis, sebanyak 278 orang berada di atas kapal tersebut sebelum terbalik.
“Diperlukan waktu setidaknya tiga hari untuk mendapatkan angka pastinya, karena belum semua jenazah ditemukan," kata Purisi dikutip Al Jazeera.
Artikel dari BBC juga memaparkan hal yang sama. BBC mendapat kesaksian dari seorang penyintas, Alfani Buroko Byamungu. "Saya melihat orang-orang tenggelam, banyak yang tercebur. Saya melihat wanita dan anak-anak tenggelam di air, dan saya sendiri hampir tenggelam, tetapi Tuhan menolong saya," ujarnya.
Berdasar laporan BBC, kecelakaan seperti itu umum terjadi di Kongo. Kapal-kapal sering kali penuh sesak dengan penumpang yang jarang diberi jaket keselamatan dan sering kali tidak bisa berenang. Celakanya, operasi penyelamatan menjadi sulit karena beberapa kapal jarang memiliki informasi jelas soal penumpang.
Sementara laporan Al Jazeera menyebut, kejadian kapal kelebihan muatan ini disebabkan oleh makin banyak orang yang memilih menyeberangi ujung utara Danau Kivu dengan perahu untuk mencapai Goma. Hal ini sebab mereka menghindari perjalanan darat di daerah yang rawan pertempuran antara pasukan pemerintah Kongo dan pemberontak M23.
Adapun kecelakaan terakhir di Selat Bali yang dilaporkan media salah satunya adalah pada 17 September 2023, seperti dilansir Antara, bukan baru-baru ini. Kapal ini kandas di perairan Selat Bali dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi menuju ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana. 114 orang penumpang berhasil dievakuasi. Pun tidak ada video terkait kejadian tersebut seperti yang diunggah di media sosial.
KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, video yang beredar soal kecelakaan terbalik di Selat Bali ataupun di Gowa bersifat salah dan meyesatkan (false & misleading).
Video tersebut adalah kejadian kapal terbalik di Danau Kivu, Kongo pada 3 Oktober 2024. Setidaknya 78 orang dipastikan menjadi korban jiwa akibat dari musibah tersebut, berdasar laporan dari sejumlah media internasional.
Video tersebut adalah kejadian kapal terbalik di Danau Kivu, Kongo pada 3 Oktober 2024. Setidaknya 78 orang dipastikan menjadi korban jiwa akibat dari musibah tersebut, berdasar laporan dari sejumlah media internasional.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/1192695105348084
https://www.facebook.com/reel/1530433277588381
https://www.facebook.com/reel/3750905515159254
https://www.facebook.com/reel/1977552472712894
https://www.facebook.com/reel/508916101935218
https://www.youtube.com/watch?v=tgPQZ7D9Mns
https://www.facebook.com/reel/1275433663819074
https://www.facebook.com/reel/1197531264865047
https://x.com/UpendrraRai/status/1842261967420920281
https://www.aljazeera.com/program/newsfeed/2024/10/3/boat-capsizes-in-democratic-republic-of-congo
https://www.aljazeera.com/news/2024/10/3/at-least-78-people-killed-after-boat-capsizes-in-drc
Publish date : 2024-10-18