Berita
tirto.id - Baru-baru ini beredar situs dengan tampilan mirip halaman media Antara, yang berisi informasi berbahasa Inggris terkait kesempatan berinvestasi di PT Pertamina (Persero). Situs tersebut memakai logo media Antara serta header foto Presiden Joko Widodo.
Halaman itu berjudul “Joko Widodo and Pertamina’s collaborative project is gaining momentum”, atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Proyek kolaborasi Joko Widodo dan Pertamina mendapatkan momentumnya”.
Jokowi disebut telah menjamin proyek ini dengan tujuan untuk memberikan pendapatan pasif yang tinggi bagi seluruh warga negara.
“Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas milik negara terbesar di Indonesia. Perusahaan meluncurkan platform investasi canggihnya pada awal Mei agar sekelompok kecil masyarakat Indonesia dapat mengevaluasi kinerjanya,” tulis narasi di situs yang beredar.
Dalam halaman itu dikatakan juga bahwa pengembangan platform investasi ini akan berlanjut hingga tahun 2025 mendatang. Setelah menghabiskan waktu persiapan lebih dari empat tahun, platform ini diklaim didukung oleh pemerintah Indonesia dan Jokowi secara pribadi.
Situs tersebut juga menguraikan cerita seorang keluarga, seolah-olah memberikan testimoni hasil investasi, disertai gambar keluarga dengan tiga orang anak.
Beberapa persyaratan untuk bergabung dalam proyek ini antara lain harus Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki rekening bank, dan modal awal sebanyak 250 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp4 juta. Keuntungan yang bisa didapatkan diklaim mencapai hingga Rp79 juta setiap bulannya.
Namun, benarkah informasi ini?
Halaman itu berjudul “Joko Widodo and Pertamina’s collaborative project is gaining momentum”, atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Proyek kolaborasi Joko Widodo dan Pertamina mendapatkan momentumnya”.
Jokowi disebut telah menjamin proyek ini dengan tujuan untuk memberikan pendapatan pasif yang tinggi bagi seluruh warga negara.
“Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas milik negara terbesar di Indonesia. Perusahaan meluncurkan platform investasi canggihnya pada awal Mei agar sekelompok kecil masyarakat Indonesia dapat mengevaluasi kinerjanya,” tulis narasi di situs yang beredar.
Dalam halaman itu dikatakan juga bahwa pengembangan platform investasi ini akan berlanjut hingga tahun 2025 mendatang. Setelah menghabiskan waktu persiapan lebih dari empat tahun, platform ini diklaim didukung oleh pemerintah Indonesia dan Jokowi secara pribadi.
Situs tersebut juga menguraikan cerita seorang keluarga, seolah-olah memberikan testimoni hasil investasi, disertai gambar keluarga dengan tiga orang anak.
Beberapa persyaratan untuk bergabung dalam proyek ini antara lain harus Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki rekening bank, dan modal awal sebanyak 250 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp4 juta. Keuntungan yang bisa didapatkan diklaim mencapai hingga Rp79 juta setiap bulannya.
Namun, benarkah informasi ini?
HASIL CEK FAKTA
Mula-mula Tim Riset Tirto mengunjungi situs asli kantor berita Antara dengan domain https://www.antaranews.com/. Hasilnya, kami tak menemukan artikel investasi Pertamina seperti yang beredar.
Artikel asli Antara juga selalu mencantumkan waktu terbit berita di bagian atas dan daftar penulis serta editor di bagian bawah, tidak seperti dalam berita soal investasi Pertamina yang tersebar.
Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Irfan Junaidi, pun telah menegaskan bahwa Antara tidak pernah memberitakan soal tawaran investasi masyarakat umum di Pertamina.
"Mohon berhati-hati saat menerima tawaran investasi seperti ini, " kata Irfan, seperti dilaporkan Antara, Selasa (13/8/2024).
Tirto juga menghubungi Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Ia juga bilang, informasi yang berseliweran ini tidak benar.
“Dapat kami sampaikan bahwa yang disampaikan dalam tautan berita tersebut adalah hoaks. Masyarakat kami imbau untuk tidak mudah percaya informasi yang berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Fadjar, saat dikonfirmasi lewat pesan teks, Selasa (13/8/2024).
Tirto juga mencoba menelusuri gambar keluarga yang dimuat dalam situs tersebut menggunakan Google Image. Rupanya, gambar ini tersedia di internet dan bisa diunduh secara bebas di situs kibrispdr.org.
Pihak Pertamina melalui akun Instagram resminya pun telah menyatakan situs yang beredar sebagai hoaks.
Artikel asli Antara juga selalu mencantumkan waktu terbit berita di bagian atas dan daftar penulis serta editor di bagian bawah, tidak seperti dalam berita soal investasi Pertamina yang tersebar.
Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Irfan Junaidi, pun telah menegaskan bahwa Antara tidak pernah memberitakan soal tawaran investasi masyarakat umum di Pertamina.
"Mohon berhati-hati saat menerima tawaran investasi seperti ini, " kata Irfan, seperti dilaporkan Antara, Selasa (13/8/2024).
Tirto juga menghubungi Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Ia juga bilang, informasi yang berseliweran ini tidak benar.
“Dapat kami sampaikan bahwa yang disampaikan dalam tautan berita tersebut adalah hoaks. Masyarakat kami imbau untuk tidak mudah percaya informasi yang berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Fadjar, saat dikonfirmasi lewat pesan teks, Selasa (13/8/2024).
Tirto juga mencoba menelusuri gambar keluarga yang dimuat dalam situs tersebut menggunakan Google Image. Rupanya, gambar ini tersedia di internet dan bisa diunduh secara bebas di situs kibrispdr.org.
Pihak Pertamina melalui akun Instagram resminya pun telah menyatakan situs yang beredar sebagai hoaks.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, situs menyerupai halaman media Antara yang berisi informasi investasi PT Pertamina (Persero) yang beredar bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Irfan Junaidi, pun telah menegaskan media tersebut tidak pernah memberitakan soal tawaran investasi masyarakat umum di Pertamina.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga mengatakan informasi yang berseliweran ini hoaks.
Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Irfan Junaidi, pun telah menegaskan media tersebut tidak pernah memberitakan soal tawaran investasi masyarakat umum di Pertamina.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga mengatakan informasi yang berseliweran ini hoaks.
Rujukan
Publish date : 2024-08-13