Berita
tirto.id - Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) kerap dicatut dalam narasi miring. Sebelumnya, para pemimpin muda global WEF diklaim akan mengambil kendali pertanian dan mengubah secara radikal cara menanam pangan. Hal itu berkaitan dengan narasi bahwa Bank Dunia (World Bank) yang disebut bakal mengakhiri pertanian.
Namun, setelah diperiksa Tirto, klaim itu terbukti tidak benar. Artikel yang disertakan dalam unggahan sebenarnya menggambarkan secara salah laporan Bank Dunia yang menyerukan peningkatan investasi dalam praktik pertanian berkelanjutan.
Narasi yang berkaitan dengan WEF kini kembali bergulir, kali ini dengan klaim yang berbeda. Teranyar, salah satu akun Facebook bernama “Michelle Castagnini” (arsip) menyebarkan informasi bahwa WEF resmi tetapkan flu burung sebagai pandemi Internasional.
Akun itu menyertakan sebuah artikel dari media “The People’s Voice” dan menyebut kalau Forum Ekonomi Dunia telah memerintahkan pemerintah di seluruh dunia untuk mulai memusnahkan miliaran ayam.
“Di Amerika, Colorado menjadi negara bagian pertama yang memberlakukan kebijakan darurat akibat wabah ini, dan telah memerintahkan para peternak untuk menyembelih jutaan ayam untuk menghentikan penularan penyakit ini,” tulis akun pengunggah dalam Bahasa Inggris, Jumat (12/7/2024).
Per Jumat (26/7/2024), unggahan ini sudah dibagikan ke 3 orang lainnya, serta mendapat 3 reaksi emoji, serta 2 komentar. Narasi dengan klaim serupa pun ditemukan di unggahan akun Facebook lain, seperti ini dan ini.
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Namun, setelah diperiksa Tirto, klaim itu terbukti tidak benar. Artikel yang disertakan dalam unggahan sebenarnya menggambarkan secara salah laporan Bank Dunia yang menyerukan peningkatan investasi dalam praktik pertanian berkelanjutan.
Narasi yang berkaitan dengan WEF kini kembali bergulir, kali ini dengan klaim yang berbeda. Teranyar, salah satu akun Facebook bernama “Michelle Castagnini” (arsip) menyebarkan informasi bahwa WEF resmi tetapkan flu burung sebagai pandemi Internasional.
Akun itu menyertakan sebuah artikel dari media “The People’s Voice” dan menyebut kalau Forum Ekonomi Dunia telah memerintahkan pemerintah di seluruh dunia untuk mulai memusnahkan miliaran ayam.
“Di Amerika, Colorado menjadi negara bagian pertama yang memberlakukan kebijakan darurat akibat wabah ini, dan telah memerintahkan para peternak untuk menyembelih jutaan ayam untuk menghentikan penularan penyakit ini,” tulis akun pengunggah dalam Bahasa Inggris, Jumat (12/7/2024).
Per Jumat (26/7/2024), unggahan ini sudah dibagikan ke 3 orang lainnya, serta mendapat 3 reaksi emoji, serta 2 komentar. Narasi dengan klaim serupa pun ditemukan di unggahan akun Facebook lain, seperti ini dan ini.
Lantas, bagaimana kebenarannya?
HASIL CEK FAKTA
Perlu diketahui bahwa sumber yang disertakan dalam unggahan, yakni “The People’s Voice”, merupakan situs yang memiliki kredibilitas rendah, berdasarkan identifikasi Media Bias/Fact Check.
Artikel-artikel yang diunggah di situs tersebut dikatakan memiliki kecenderungan berita palsu dan mengandung muatan propaganda serta konspirasi. Situs yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu juga memiliki bias ekstrem kanan.
Tirto lantas mengecek klaim ini dengan memasukkan kata kunci “WEF declares bird flu pandemic” ke mesin telusur Google. Kami menemukan narasi ini rupanya sudah diperiksa oleh lembaga pemeriksa fakta Reuters dan dinyatakan tidak benar.
Kepala hubungan media WEF, Yann Zopf, mengatakan kepada Reuters, kalau klaim ini "sepenuhnya dibuat-buat” dan menegaskan pihaknya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu.
Lalu, apa itu flu burung dan bagaimana kabar terbarunya?
Menukil laman Kementerian Kesehatan RI, flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A atau H5N1 yang ditularkan oleh unggas kepada manusia. Hal itu belakangan tengah menjadi sorotan di AS.
Pada pertengahan Juli lalu, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (16/7/2024), wabah flu burung H5N1 terjadi di sebuah peternakan unggas di Colorado, AS dan telah menyebabkan empat kasus terkonfirmasi pada manusia dan satu kasus dugaan.
Infeksi itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan terjadi pada pekerja peternakan unggas di AS sejak tahun 2022. Kasus ini menyusul wabah flu burung H5N1 pada sapi perah di Amerika yang telah menginfeksi para pekerja peternakan sekira bulan Maret tahun ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mencatat, sejak tahun 2022 – 2024, di AS ada total 11 kasus flu burung yang menginfeksi manusia.
CDC menyebut, meski risiko kesehatan masyarakat saat ini rendah, pihaknya tengah mengawasi situasi ini dengan hati-hati dan bekerja sama dengan negara-negara bagian untuk memantau orang-orang yang terpapar hewan.
Adapun badan yang berwenang menetapkan suatu penyakit sebagai pandemi bukanlah WEF, melainkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
WHO akan menetapkan pandemi berdasarkan beberapa kriteria, termasuk apakah patogen tersebut menular dari manusia ke manusia dan apakah ada wabah pada manusia di lebih dari satu negara.
“WHO belum menyatakan wabah flu burung sebagai pandemi internasional,” kata juru bicara WHO, seperti dikutip Reuters, Selasa (16/7/2024).
Menukil informasi di laman resmi WHO, sejak tahun 2022 disebut terdapat peningkatan laporan mengenai wabah mematikan pada mamalia yang juga disebabkan oleh virus influenza A (H5) – termasuk virus influenza A (H5N1).
Kemungkinan akan ada lebih banyak wabah yang belum terdeteksi atau dilaporkan. Mamalia darat dan laut telah terkena dampaknya, termasuk wabah pada hewan peliharaan berbulu, anjing laut, singa laut, dan deteksi pada hewan liar dan domestik lainnya seperti rubah, beruang, berang-berang, rakun, kucing, anjing, sapi, kambing, dan lain-lain.
Artikel-artikel yang diunggah di situs tersebut dikatakan memiliki kecenderungan berita palsu dan mengandung muatan propaganda serta konspirasi. Situs yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu juga memiliki bias ekstrem kanan.
Tirto lantas mengecek klaim ini dengan memasukkan kata kunci “WEF declares bird flu pandemic” ke mesin telusur Google. Kami menemukan narasi ini rupanya sudah diperiksa oleh lembaga pemeriksa fakta Reuters dan dinyatakan tidak benar.
Kepala hubungan media WEF, Yann Zopf, mengatakan kepada Reuters, kalau klaim ini "sepenuhnya dibuat-buat” dan menegaskan pihaknya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu.
Lalu, apa itu flu burung dan bagaimana kabar terbarunya?
Menukil laman Kementerian Kesehatan RI, flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A atau H5N1 yang ditularkan oleh unggas kepada manusia. Hal itu belakangan tengah menjadi sorotan di AS.
Pada pertengahan Juli lalu, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (16/7/2024), wabah flu burung H5N1 terjadi di sebuah peternakan unggas di Colorado, AS dan telah menyebabkan empat kasus terkonfirmasi pada manusia dan satu kasus dugaan.
Infeksi itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan terjadi pada pekerja peternakan unggas di AS sejak tahun 2022. Kasus ini menyusul wabah flu burung H5N1 pada sapi perah di Amerika yang telah menginfeksi para pekerja peternakan sekira bulan Maret tahun ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mencatat, sejak tahun 2022 – 2024, di AS ada total 11 kasus flu burung yang menginfeksi manusia.
CDC menyebut, meski risiko kesehatan masyarakat saat ini rendah, pihaknya tengah mengawasi situasi ini dengan hati-hati dan bekerja sama dengan negara-negara bagian untuk memantau orang-orang yang terpapar hewan.
Adapun badan yang berwenang menetapkan suatu penyakit sebagai pandemi bukanlah WEF, melainkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
WHO akan menetapkan pandemi berdasarkan beberapa kriteria, termasuk apakah patogen tersebut menular dari manusia ke manusia dan apakah ada wabah pada manusia di lebih dari satu negara.
“WHO belum menyatakan wabah flu burung sebagai pandemi internasional,” kata juru bicara WHO, seperti dikutip Reuters, Selasa (16/7/2024).
Menukil informasi di laman resmi WHO, sejak tahun 2022 disebut terdapat peningkatan laporan mengenai wabah mematikan pada mamalia yang juga disebabkan oleh virus influenza A (H5) – termasuk virus influenza A (H5N1).
Kemungkinan akan ada lebih banyak wabah yang belum terdeteksi atau dilaporkan. Mamalia darat dan laut telah terkena dampaknya, termasuk wabah pada hewan peliharaan berbulu, anjing laut, singa laut, dan deteksi pada hewan liar dan domestik lainnya seperti rubah, beruang, berang-berang, rakun, kucing, anjing, sapi, kambing, dan lain-lain.
KESIMPULAN
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa narasi soal Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) resmi tetapkan flu burung sebagai pandemi internasional bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Kepala hubungan media di WEF, Yann Zopf, menyatakan kalau klaim ini "sepenuhnya dibuat-buat” dan menegaskan pihaknya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu.
Adapun badan yang berwenang menetapkan suatu penyakit sebagai pandemi bukanlah WEF, melainkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Namun, juru bicara WHO juga bilang pihaknya belum menyatakan wabah flu burung sebagai pandemi internasional
Kepala hubungan media di WEF, Yann Zopf, menyatakan kalau klaim ini "sepenuhnya dibuat-buat” dan menegaskan pihaknya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu.
Adapun badan yang berwenang menetapkan suatu penyakit sebagai pandemi bukanlah WEF, melainkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Namun, juru bicara WHO juga bilang pihaknya belum menyatakan wabah flu burung sebagai pandemi internasional
Rujukan
https://tirto.id/apa-benar-bank-dunia-tuntut-diakhirinya-pertanian-pada-2030-gZwp
https://ghostarchive.org/archive/TYKCP
https://mediabiasfactcheck.com/news-punch/
https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-gejala-flu-burung-pada-manusia
https://www.cdc.gov/bird-flu/situation-summary/index.html
https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/influenza-h5n1
Publish date : 2024-07-26