Berita
tirto.id - Beberapa konten tentang kesehatan yang berlalu-lalang di media sosial perlu diperiksa kebenarannya. Belum lama ini, di jagat maya Facebook, beredar video langkah-langkah mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari.
Namun demikian, per Rabu (24/7/2024), unggahan itu sudah diturunkan. Tirto menemukan narasi yang sama persis disebarkan akun TikTok dengan nama “m.adzkan01” (arsip) dan “ny.ashar” (arsip).
Akun “m.adzkan01” mengunggah narasi tersebut dalam bentuk video singkat berdurasi 10 detik. Dalam video, seseorang tampak memperagakan cara tes kesehatan lambung, yakni dengan menggerakkan jari jempol dan jari kelingking tangan kiri agar bersentuhan.
Teks di video bertuliskan, “Kalau jari telunjuk, tengah, dan jari manis bisa lurus sejajar, berarti lambung anda sehat. Kalau jari manis nggak bisa lurus, berarti lambung anda bermasalah. Silakan dicek, moga bermanfaat.”
Video ini sudah berseliweran di TikTok sejak dua tahun silam, tepatnya pada Minggu (30/6/2022), dan telah dibagikan ke 493 orang, hingga Rabu (24/7/2024). Unggahannya juga memperoleh banyak reaksi, termasuk 531 tanda suka dan 209 komentar.
Apabila menengok kolom komentar, ada warganet yang menyatakan dirinya berhasil melakukan hal tersebut, akan tetapi lambungnya bermasalah.
Lantas, bagaimana sebenarnya kebenaran klaim yang beredar?
Namun demikian, per Rabu (24/7/2024), unggahan itu sudah diturunkan. Tirto menemukan narasi yang sama persis disebarkan akun TikTok dengan nama “m.adzkan01” (arsip) dan “ny.ashar” (arsip).
Akun “m.adzkan01” mengunggah narasi tersebut dalam bentuk video singkat berdurasi 10 detik. Dalam video, seseorang tampak memperagakan cara tes kesehatan lambung, yakni dengan menggerakkan jari jempol dan jari kelingking tangan kiri agar bersentuhan.
Teks di video bertuliskan, “Kalau jari telunjuk, tengah, dan jari manis bisa lurus sejajar, berarti lambung anda sehat. Kalau jari manis nggak bisa lurus, berarti lambung anda bermasalah. Silakan dicek, moga bermanfaat.”
Video ini sudah berseliweran di TikTok sejak dua tahun silam, tepatnya pada Minggu (30/6/2022), dan telah dibagikan ke 493 orang, hingga Rabu (24/7/2024). Unggahannya juga memperoleh banyak reaksi, termasuk 531 tanda suka dan 209 komentar.
Apabila menengok kolom komentar, ada warganet yang menyatakan dirinya berhasil melakukan hal tersebut, akan tetapi lambungnya bermasalah.
Lantas, bagaimana sebenarnya kebenaran klaim yang beredar?
HASIL CEK FAKTA
Untuk memverifikasi informasi ini, Tim Riset Tirto menghubungi dr. Andreas Wilson Setiawan, yang kini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro.
Dia menuturkan, langkah-langkah seperti yang disebut dalam video tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah.
“Teknik seperti ini tidak ada bukti ilmiah dan penelitian yang berbasis medis dan kedokteran, serta tidak ada hubungan antara gerakan tangan dan kesehatan lambung,” kata dr. Wilson ketika dihubungi Tirto, Selasa (23/7/2024).
Lambung sendiri bertanggung jawab untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan melindungi tubuh dari infeksi. Mengutip artikel Hello Sehat, yang telah ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, proses mencerna dan mengolah makanan tidak hanya menggunakan otot lambung, melainkan juga enzim-enzim pencernaan dan asam lambung.
Asam lambung merupakan cairan asam yang dihasilkan oleh sel-sel dinding lambung. Cairan ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain memecah protein untuk dicerna lebih lanjut di dalam usus halus, serta mengaktifkan pepsin, yakni enzim untuk mencerna protein menjadi peptida.
Lebih lanjut, asam lambung juga berfungsi sebagai penanda makanan dapat bergerak dari lambung menuju usus halus serta memberitahu pankreas untuk mengeluarkan enzim, dan membunuh bakteri dalam makanan sehingga terjadinya infeksi.
Jika kesehatan lambung terjaga dan produksi asam lambung seimbang, proses pencernaan bisa berjalan dengan lancar. Sebaliknya, asam lambung yang tidak seimbang dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan.
Gejala yang paling umum yaitu sakit perut, nyeri pada ulu hati, mual, perut kembung, dan keluhan sejenisnya yang dikenal sebagai maag.
Ketika gejala-gejala itu tak kunjung membaik, bahkan hingga 8 minggu, dokter biasanya akan menyarankan agar dilakukan tes untuk asam lambung.
Dilansir Alodokter, sebelum melakukan tes, dokter biasa memulai dengan tanya jawab terkait keluhan yang muncul. Setelah itu, dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik, seperti menekan perut atau ulu hati dan mendengar suara gerakan usus dengan stetoskop.
Hasil pemeriksaan kemudian bisa dilanjutkan dengan beberapa tes untuk asam lambung, di antaranya urea breath test yang bisa digunakan sebagai tes untuk asam lambung akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Bakteri ini merupakan penyebab utama tukak lambung.
Beberapa tes lain untuk mengecek asam lambung bisa berupa pengukuran tingkat pH, rontgen barium swallow, manometri esofagus, endoskopi lambung, biopsi, dan USG lambung. Keseluruhannya memiliki fungsi masing-masing.
Adapun untuk menjaga kesehatan lambung, Dokter Wilson membagikan beberapa tips, di antaranya menghindari makanan terlalu asam atau pedas, menghindari jam makan terlalu malam (sebaiknya makan antara pukul 18.00 - 19.00), dan mengusahakan memberi jeda waktu antara makan malam dan tidur malam, minimal 3 jam, untuk mencegah GERD atau naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan.
Tips lainnya yakni menghindari kopi, teh, minuman berkarbonasi (soda) bagi yang mempunyai keluhan asam lambung, dan menghindari penggunaan obat anti peradangan (steroid) yang digunakan dalam jangka waktu lama, atau lebih dari 2 minggu.
Dia menuturkan, langkah-langkah seperti yang disebut dalam video tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah.
“Teknik seperti ini tidak ada bukti ilmiah dan penelitian yang berbasis medis dan kedokteran, serta tidak ada hubungan antara gerakan tangan dan kesehatan lambung,” kata dr. Wilson ketika dihubungi Tirto, Selasa (23/7/2024).
Lambung sendiri bertanggung jawab untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan melindungi tubuh dari infeksi. Mengutip artikel Hello Sehat, yang telah ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, proses mencerna dan mengolah makanan tidak hanya menggunakan otot lambung, melainkan juga enzim-enzim pencernaan dan asam lambung.
Asam lambung merupakan cairan asam yang dihasilkan oleh sel-sel dinding lambung. Cairan ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain memecah protein untuk dicerna lebih lanjut di dalam usus halus, serta mengaktifkan pepsin, yakni enzim untuk mencerna protein menjadi peptida.
Lebih lanjut, asam lambung juga berfungsi sebagai penanda makanan dapat bergerak dari lambung menuju usus halus serta memberitahu pankreas untuk mengeluarkan enzim, dan membunuh bakteri dalam makanan sehingga terjadinya infeksi.
Jika kesehatan lambung terjaga dan produksi asam lambung seimbang, proses pencernaan bisa berjalan dengan lancar. Sebaliknya, asam lambung yang tidak seimbang dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan.
Gejala yang paling umum yaitu sakit perut, nyeri pada ulu hati, mual, perut kembung, dan keluhan sejenisnya yang dikenal sebagai maag.
Ketika gejala-gejala itu tak kunjung membaik, bahkan hingga 8 minggu, dokter biasanya akan menyarankan agar dilakukan tes untuk asam lambung.
Dilansir Alodokter, sebelum melakukan tes, dokter biasa memulai dengan tanya jawab terkait keluhan yang muncul. Setelah itu, dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik, seperti menekan perut atau ulu hati dan mendengar suara gerakan usus dengan stetoskop.
Hasil pemeriksaan kemudian bisa dilanjutkan dengan beberapa tes untuk asam lambung, di antaranya urea breath test yang bisa digunakan sebagai tes untuk asam lambung akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Bakteri ini merupakan penyebab utama tukak lambung.
Beberapa tes lain untuk mengecek asam lambung bisa berupa pengukuran tingkat pH, rontgen barium swallow, manometri esofagus, endoskopi lambung, biopsi, dan USG lambung. Keseluruhannya memiliki fungsi masing-masing.
Adapun untuk menjaga kesehatan lambung, Dokter Wilson membagikan beberapa tips, di antaranya menghindari makanan terlalu asam atau pedas, menghindari jam makan terlalu malam (sebaiknya makan antara pukul 18.00 - 19.00), dan mengusahakan memberi jeda waktu antara makan malam dan tidur malam, minimal 3 jam, untuk mencegah GERD atau naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan.
Tips lainnya yakni menghindari kopi, teh, minuman berkarbonasi (soda) bagi yang mempunyai keluhan asam lambung, dan menghindari penggunaan obat anti peradangan (steroid) yang digunakan dalam jangka waktu lama, atau lebih dari 2 minggu.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video yang menunjukkan trik mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari tangan kiri, tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah atau medis.
Dokter Andreas Wilson Setiawan menyatakan tidak ada hubungannya antara gerakan tangan dan kesehatan lambung.
Beberapa tes lain untuk mengecek asam lambung bisa berupa pengukuran tingkat pH, rontgen barium swallow, manometri esofagus, endoskopi lambung, biopsi, dan USG lambung. Keseluruhannya memiliki fungsi masing-masing.
Dengan demikian, unggahan yang beredar di jagat maya terkait tata cara mengecek kesehatan lambung dengan tangan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Dokter Andreas Wilson Setiawan menyatakan tidak ada hubungannya antara gerakan tangan dan kesehatan lambung.
Beberapa tes lain untuk mengecek asam lambung bisa berupa pengukuran tingkat pH, rontgen barium swallow, manometri esofagus, endoskopi lambung, biopsi, dan USG lambung. Keseluruhannya memiliki fungsi masing-masing.
Dengan demikian, unggahan yang beredar di jagat maya terkait tata cara mengecek kesehatan lambung dengan tangan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Rujukan
https://ghostarchive.org/archive/P2j6B
https://ghostarchive.org/archive/rbuuH
https://hellosehat.com/pencernaan/maag/cara-memelihara-kesehatan-lambung/
https://www.alodokter.com/10-tes-untuk-asam-lambung-dan-prosedurnya
Publish date : 2024-07-24