Berita
(CEK FAKTA Debat) Ganjar: Tidak Ada Terorisme Sepanjang 2023
HASIL CEK FAKTA
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan tidak ada aksi terorisme di Indonesia sepanjang tahun 2023.
"Ketika kita bicara keamanan dan tumpang tindih, maka keamanan wilayahnya di kepolisian. Saya mengapresiasi umpama dalam konteks terorisme, 2023 relatif tidak ada," kata Ganjar saat mengikuti Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Verifikasi:
Mengutip situs resmi humas Polri, Detasemen Khusus 88 Antiteror atau Densus 88 Polri mengungkapkan tren aksi teror di Indonesia menurun selama 3 tahun terakhir. Dari grafik pada 2021 ada 6 kejadian teror.
Kemudian pada 2022 aksi teror terjadi satu kali. Lalu hingga Oktober 2023, Polri mencatat belum ada aksi teror. Sementara untuk penegakan hukum terkait terorisme, angkanya juga terus menurun.
Pada 2021 ada 370 penegakan hukum, kemudian pada 2022 ada 248 penegakan hukum, dan pada 2023 ada 104 penegakan hukum. Meski tak ada aksi terorisme, namun hingga Oktober 2023 Densus 88 telah menangkap 59 terduga teroris di beberapa wilayah Indonesia.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga menyatakan tidak terjadi aksi terorisme di Indonesia sepanjang 2023.
"Benar, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa memang tidak terjadi aksi terorisme di Indonesia sepanjang 2023," ujar Data & Democracy Research Hub, Monash University Indonesia Prasetia Anugrah Pratama, Minggu (7/1/2024).
Hal serupa disampaikan oleh Dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteram Yogyakarta, Ludiro Madu.
"Betul. Tidak ada aksi terorisme di 2023, meskipun tetap ada penangkapan tersangka teroris oleh Densus 88," kata Ludiro, Minggu (7/1/2024).
"Ketika kita bicara keamanan dan tumpang tindih, maka keamanan wilayahnya di kepolisian. Saya mengapresiasi umpama dalam konteks terorisme, 2023 relatif tidak ada," kata Ganjar saat mengikuti Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Verifikasi:
Mengutip situs resmi humas Polri, Detasemen Khusus 88 Antiteror atau Densus 88 Polri mengungkapkan tren aksi teror di Indonesia menurun selama 3 tahun terakhir. Dari grafik pada 2021 ada 6 kejadian teror.
Kemudian pada 2022 aksi teror terjadi satu kali. Lalu hingga Oktober 2023, Polri mencatat belum ada aksi teror. Sementara untuk penegakan hukum terkait terorisme, angkanya juga terus menurun.
Pada 2021 ada 370 penegakan hukum, kemudian pada 2022 ada 248 penegakan hukum, dan pada 2023 ada 104 penegakan hukum. Meski tak ada aksi terorisme, namun hingga Oktober 2023 Densus 88 telah menangkap 59 terduga teroris di beberapa wilayah Indonesia.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga menyatakan tidak terjadi aksi terorisme di Indonesia sepanjang 2023.
"Benar, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa memang tidak terjadi aksi terorisme di Indonesia sepanjang 2023," ujar Data & Democracy Research Hub, Monash University Indonesia Prasetia Anugrah Pratama, Minggu (7/1/2024).
Hal serupa disampaikan oleh Dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteram Yogyakarta, Ludiro Madu.
"Betul. Tidak ada aksi terorisme di 2023, meskipun tetap ada penangkapan tersangka teroris oleh Densus 88," kata Ludiro, Minggu (7/1/2024).
KESIMPULAN
"Benar, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa memang tidak terjadi aksi terorisme di Indonesia sepanjang 2023," ujar Data & Democracy Research Hub, Monash University Indonesia Prasetia Anugrah Pratama, Minggu (7/1/2024).
Rujukan
Publish date : 2024-01-07