Berita
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengklaim rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilient (tangguh), dengan rata-rata pertumbuhan 5 persen.
HASIL CEK FAKTA
Jika melihat data pertumbuhan ekonomi Indonesia milik Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 3 tahun terakhir, angka pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
2020: Ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019.
2021: Ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen.
2022: Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.
2023: Sampai dengan triwulan III-2023, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen.
Sementara menurut data dari situs bank dunia (World Bank). Angka pertumbuhan ekonomi pada waku yang sama adalah: -2,1 persen (2020), 3,7 persen (2021), dan 5,3 persen (2022).
Analisis:
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha, Putu Sukma Kurniawan menyebut, dalam sekitar dua dekade terakhir (1998—2022), nilai tengah atau median pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,03 persen. Sementara pada era Presiden Jokowi (2015—2022), pertumbuhan normalnya berada di kisaran 4,8—5,3 persen. Ia menyatakan kondisi tidak normal sempat terjadi pada 2020—2021, saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Sementara itu Advisory Lead dari Think Policy Indonesia Alexander Michael Tjahjadi menyatakan dari data pertumbuhan ekonomi, dengan data terakhir tahun 2022, dijelaskan bahwa dalam 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi 4,26.
"Sehingga susah diklaim bahwa secara rata-rata 5 persen pertumbuhan ekonomi terjadi. Pertumbuhan pada 2022 baru mencapai 5,3%," kata Alexander (22/12/23).
Di sisi lain, Dosen Poltek APP sekaligus Senior Fellow The Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Krisna Gupta membenarkan bahwa pertumbuhan Indonesia lebih baik dari beberapa negara lain di dunia.
"Negara lain growth much slower, terutama negara maju dan East Asia Pacific. Tapi masih di bawah Vietnam, Thailand. Namun generally, kita lebih baik dari beberapa region lain di dunia," kata Krisna (22/12/23).
2020: Ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019.
2021: Ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen.
2022: Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.
2023: Sampai dengan triwulan III-2023, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen.
Sementara menurut data dari situs bank dunia (World Bank). Angka pertumbuhan ekonomi pada waku yang sama adalah: -2,1 persen (2020), 3,7 persen (2021), dan 5,3 persen (2022).
Analisis:
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha, Putu Sukma Kurniawan menyebut, dalam sekitar dua dekade terakhir (1998—2022), nilai tengah atau median pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,03 persen. Sementara pada era Presiden Jokowi (2015—2022), pertumbuhan normalnya berada di kisaran 4,8—5,3 persen. Ia menyatakan kondisi tidak normal sempat terjadi pada 2020—2021, saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Sementara itu Advisory Lead dari Think Policy Indonesia Alexander Michael Tjahjadi menyatakan dari data pertumbuhan ekonomi, dengan data terakhir tahun 2022, dijelaskan bahwa dalam 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi 4,26.
"Sehingga susah diklaim bahwa secara rata-rata 5 persen pertumbuhan ekonomi terjadi. Pertumbuhan pada 2022 baru mencapai 5,3%," kata Alexander (22/12/23).
Di sisi lain, Dosen Poltek APP sekaligus Senior Fellow The Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Krisna Gupta membenarkan bahwa pertumbuhan Indonesia lebih baik dari beberapa negara lain di dunia.
"Negara lain growth much slower, terutama negara maju dan East Asia Pacific. Tapi masih di bawah Vietnam, Thailand. Namun generally, kita lebih baik dari beberapa region lain di dunia," kata Krisna (22/12/23).
KESIMPULAN
Publish date : 2023-12-22