Berita
Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada para petani jagung di tanah air.
Ucapan terima kasih itu disampaikan terkait turunnya impor jagung dalam empat tahun terakhir.
"Kita ingat, di 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung. Tahun 2018 kita hanya impor 180 ribu ton jagung. Artinya, ada produksi 3,3 juta ton yang telah dilakukan petani," kata Jokowi.
Klaim itu disampaikan Jokowi ketika mengikuti Debat Calon Presiden edisi kedua di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Ucapan terima kasih itu disampaikan terkait turunnya impor jagung dalam empat tahun terakhir.
"Kita ingat, di 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung. Tahun 2018 kita hanya impor 180 ribu ton jagung. Artinya, ada produksi 3,3 juta ton yang telah dilakukan petani," kata Jokowi.
Klaim itu disampaikan Jokowi ketika mengikuti Debat Calon Presiden edisi kedua di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementerian Pertanian, produksi jagung dalam lima tahun terakhir meningkat rata-rata 12,49 persen per tahun.
"Itu artinya, 2018 produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Hal ini juga didukung oleh data luas panen per tahun yang rata-rata meningkat 11,06 persen, dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42 persen," kata Gurnadi, peneliti LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengutip data BPS,2018.
Pada 2014, menurut data BPS, produksi jagung Indonesia sebesar 104,36 juta ton dengan volume impor mencapai 3,2 juta ton. Sementara menurut Kementerian Pertanian, impor jagung pada tahun itu sebesar 3,1 juta ton.
Sedangkan pada 2015, menurut BPS, produksi jagung mencapai 108,22 juta ton dengan sebesar impor jagung mencapai 3,27 juta ton.
Pada 2016, produksi jagung mencapai 128,65 juta ton dengan impor sebesar 900 ribu ton.
Data itu tidak jauh beda dari data Kementerian Pertanian, dimana pada 2015, produksi jagung pipilan kering Indonesia sebesar 19,6 juta ton dan impor sebesar 3,2 juta ton. Sedangkan pada 2016 produksinya naik menjadi 24 juta ton dengan impor turun menjadi 2,8 juta ton.
Pada tahun 2017, produksi jagung naik mencapai 156,92 juta ton dengan total impor 290 ribu ton untuk bahan pemanis buatan.
Pada 2018, menurut data BPS, impor jagung sebesar 730 ribu ton untuk bahan baku makanan dan minuman. Namun, menurut Kementerian Pertanian, impor jagung sebesar 182 ribu ton.
"Itu artinya, 2018 produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Hal ini juga didukung oleh data luas panen per tahun yang rata-rata meningkat 11,06 persen, dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42 persen," kata Gurnadi, peneliti LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengutip data BPS,2018.
Pada 2014, menurut data BPS, produksi jagung Indonesia sebesar 104,36 juta ton dengan volume impor mencapai 3,2 juta ton. Sementara menurut Kementerian Pertanian, impor jagung pada tahun itu sebesar 3,1 juta ton.
Sedangkan pada 2015, menurut BPS, produksi jagung mencapai 108,22 juta ton dengan sebesar impor jagung mencapai 3,27 juta ton.
Pada 2016, produksi jagung mencapai 128,65 juta ton dengan impor sebesar 900 ribu ton.
Data itu tidak jauh beda dari data Kementerian Pertanian, dimana pada 2015, produksi jagung pipilan kering Indonesia sebesar 19,6 juta ton dan impor sebesar 3,2 juta ton. Sedangkan pada 2016 produksinya naik menjadi 24 juta ton dengan impor turun menjadi 2,8 juta ton.
Pada tahun 2017, produksi jagung naik mencapai 156,92 juta ton dengan total impor 290 ribu ton untuk bahan pemanis buatan.
Pada 2018, menurut data BPS, impor jagung sebesar 730 ribu ton untuk bahan baku makanan dan minuman. Namun, menurut Kementerian Pertanian, impor jagung sebesar 182 ribu ton.
KESIMPULAN
Rujukan
Publish date : 2019-02-17