Berita
tirto.id - Informasi miring terkait isu kesehatan umumnya muncul dalam beragam bentuk, mulai dari cara pengobatan penyakit yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya, klaim langkah pengobatan yang berlebihan, hingga narasi-narasi yang menyeret pemerintah.
Akun Facebook bernama “Kesehatan dan kecantikan di Indonesia” (arsip) salah satunya, baru-baru ini membagikan video 20 menit yang berisi klaim bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengembangkan pendekatan baru dalam pengobatan penyakit diabetes, bekerja sama dengan dr. Aris Wibudi.
Video menampilkan seorang pewara berita, Rosianna Silalahi, disertai logo Kompas TV. Rosi dalam cuplikan itu mengatakan, pada bulan Desember 2024 mendatang, pemerintah akan meluncurkan program baru yang mengubah cara pengobatan diabetes. Lewat program ini, masyarakat dikatakan bakal memiliki akses ke metode unik yang akan membantu “mengalahkan diabetes untuk selamanya”.
Metode yang dimaksud yakni sebuah metode berbasis air garam. Upaya ini disebut telah membantu menyembuhkan 377 ribu pasien diabetes. Lebih jauh menurut narasi video, metode ini juga bisa menyembuhkan diabetes dalam waktu 24 jam dan tidak memerlukan obat mahal atau operasi.
“Para ilmuwan Indonesia telah melakukan lebih dari 1.000 penelitian ilmiah dan menemukan keseimpulan penting, penyebab utama diabetes bukan makanan manis, minuman bersoda, atau gaya hidup. Penyebab utama penyakit ini adalah kekurangan vitamin B12 pada pankreas, yang menghalangi penyerapan sel-sel insulin oleh tubuh,” ujar Rosi pada detik ke-45, dengan gerak bibir yang tidak selaras dengan audio, menandakan keterlibatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Selama Selasa (19/11/2024) sampai Kamis (28/11/2024), unggahan ini sudah dilihat 259 kali, dan memperoleh ribuan reaksi berupa 1.200 tanda suka dan 121 komentar. Akun Facebook yang sama juga diketahui membagikan resep menghilangkan diabetes dalam 24 jam menggunakan soda kue.
Lantas, benarkah narasi tersebut?
Akun Facebook bernama “Kesehatan dan kecantikan di Indonesia” (arsip) salah satunya, baru-baru ini membagikan video 20 menit yang berisi klaim bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengembangkan pendekatan baru dalam pengobatan penyakit diabetes, bekerja sama dengan dr. Aris Wibudi.
Video menampilkan seorang pewara berita, Rosianna Silalahi, disertai logo Kompas TV. Rosi dalam cuplikan itu mengatakan, pada bulan Desember 2024 mendatang, pemerintah akan meluncurkan program baru yang mengubah cara pengobatan diabetes. Lewat program ini, masyarakat dikatakan bakal memiliki akses ke metode unik yang akan membantu “mengalahkan diabetes untuk selamanya”.
Metode yang dimaksud yakni sebuah metode berbasis air garam. Upaya ini disebut telah membantu menyembuhkan 377 ribu pasien diabetes. Lebih jauh menurut narasi video, metode ini juga bisa menyembuhkan diabetes dalam waktu 24 jam dan tidak memerlukan obat mahal atau operasi.
“Para ilmuwan Indonesia telah melakukan lebih dari 1.000 penelitian ilmiah dan menemukan keseimpulan penting, penyebab utama diabetes bukan makanan manis, minuman bersoda, atau gaya hidup. Penyebab utama penyakit ini adalah kekurangan vitamin B12 pada pankreas, yang menghalangi penyerapan sel-sel insulin oleh tubuh,” ujar Rosi pada detik ke-45, dengan gerak bibir yang tidak selaras dengan audio, menandakan keterlibatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Selama Selasa (19/11/2024) sampai Kamis (28/11/2024), unggahan ini sudah dilihat 259 kali, dan memperoleh ribuan reaksi berupa 1.200 tanda suka dan 121 komentar. Akun Facebook yang sama juga diketahui membagikan resep menghilangkan diabetes dalam 24 jam menggunakan soda kue.
Lantas, benarkah narasi tersebut?
HASIL CEK FAKTA
Tim Riset Tirto pertama-tama menelusuri kata kunci “pemerintah luncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam” lewat pencarian Google. Hasilnya, kami tak menemukan sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan hal tersebut.
Selanjutnya Tirto berusaha mencari asal usul rekaman Rosi dengan memanfaatkan penelusuran gambar Yandex, Google Image, dan Tin Eye. Setelah memasukkan tangkapan layar foto Rosi, kami tak menjumpai klip yang sama persis, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Tirto juga tidak menemukan rekaman rekaman Rosi yang membicarakan soal diabetes saat melakukan pencarian Google. Dengan kata kunci “Rosiana Silalahi*diabetes”, kami justru diarahkan ke rekaman wawancara ekslusif Rosi bersama Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Kompas TV pada 8 Juli 2022 dan berisi obrolan soal kontroversi Dokter Terawan, termasuk metode cuci otak dan terobosan Vaksin Nusantara.
Dengan adanya tanda-tanda video menggunakan Ai, Tirto akhirnya mencoba mengecek unggahan ini menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation. Hasilnya menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen.
Dokter Aris Wibudi, yang namanya juga dicatut dalam unggahan, memang beberapa kali berbicara terkait diabetes. Namun begitu, Tirto tak menjumpai adanya artikel atau rekaman dirinya menyampaikan informasi terkait pengembangan metode penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Kemudian, apakah kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan diabetes? Sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Endocrinology tahun 2023, menemukan bahwa kekurangan vitamin B12 tidak secara langsung menyebabkan diabetes, tetapi dapat memicu gangguan metabolisme seperti intoleransi glukosa dan gejala pradiabetes. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kekurangan B12 memengaruhi metabolisme glukosa, insulin, dan produksi energi di hati, yang dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik, termasuk diabetes. Asupan B12 yang cukup penting untuk menjaga kesehatan metabolisme.
Penelitian yang sama menyebut, memang kekurangan vitamin B12 umum terjadi pada individu dengan diabetes mellitus.
Namun, penelitian tersebut tidak menyebut klaim yang sama dengan yang disebut di video, yakni bahwa kekurangan vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Bukti lain menemukan, kekurangan vitamin B12 dapat terjadi pada individu dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat metformin. Namun, sebuah penelitian tahun 2020 juga menegaskan bahwa penelitan lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan dan menjelaskan peran vitamin B12 dengan penyakit diabetes.
Lebih lanjut soal diabetes, beberapa pernyataan dalam video yang beredar juga diketahui berpotensi menyesatkan, seperti penyebab utama diabetes yang dikatakan tidak berhubungan dengan makanan manis atau gaya hidup.
Meski gula tidak berperan sebagai faktor risiko lahirnya penyakit diabetes tipe-1, mengutip laman Kemenkes, untuk diabetes tipe-2 yang lebih kompleks, konsumsi gula berlebihan bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan berat badan yang akhirnya bisa membuat seseorang terkena penyakit yang dikenal juga sebagai kencing manis itu.
Informasi dalam situs tersebut juga menggarisbawahi bahwa konsumsi gula berlebihan bukanlah penyebab langsung munculnya penyakit diabetes mellitus, tapi hal ini bukan berarti tidak ada hubungannya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, menyatakan konsumsi makanan maupun minuman manis dalam jumlah banyak akan menyebabkan penumpukan gula yang melebihi kebutuhan tubuh untuk memproduksi hormon insulin. Akibatnya, ketika diperiksa, kadar gula dalam darah tinggi melebihi normal dan terindikasi mengalami penyakit diabetes tipe 2.
"Konsumsi gula yang terus menerus akan menyebabkan resistensi insulin, ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Sehingga, kemungkinan akan terkena risiko mengalami diabetes apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik,” ujar Eva, menukil laman Kemenkes.
Diabetes mellitus sendiri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah secara terus-menerus. Ada beberapa jenis diabetes, di mana dua yang paling umum disebut diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah penyakit seumur hidup. Biasanya, diabetes tipe 2 juga berlangsung seumur hidup. Namun, penderita diabetes tipe 2 terkadang bisa mengembalikan kadar gula darahnya ke normal hanya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menurunkan berat badan.
Selanjutnya Tirto berusaha mencari asal usul rekaman Rosi dengan memanfaatkan penelusuran gambar Yandex, Google Image, dan Tin Eye. Setelah memasukkan tangkapan layar foto Rosi, kami tak menjumpai klip yang sama persis, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Tirto juga tidak menemukan rekaman rekaman Rosi yang membicarakan soal diabetes saat melakukan pencarian Google. Dengan kata kunci “Rosiana Silalahi*diabetes”, kami justru diarahkan ke rekaman wawancara ekslusif Rosi bersama Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Kompas TV pada 8 Juli 2022 dan berisi obrolan soal kontroversi Dokter Terawan, termasuk metode cuci otak dan terobosan Vaksin Nusantara.
Dengan adanya tanda-tanda video menggunakan Ai, Tirto akhirnya mencoba mengecek unggahan ini menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation. Hasilnya menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen.
Dokter Aris Wibudi, yang namanya juga dicatut dalam unggahan, memang beberapa kali berbicara terkait diabetes. Namun begitu, Tirto tak menjumpai adanya artikel atau rekaman dirinya menyampaikan informasi terkait pengembangan metode penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Kemudian, apakah kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan diabetes? Sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Endocrinology tahun 2023, menemukan bahwa kekurangan vitamin B12 tidak secara langsung menyebabkan diabetes, tetapi dapat memicu gangguan metabolisme seperti intoleransi glukosa dan gejala pradiabetes. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kekurangan B12 memengaruhi metabolisme glukosa, insulin, dan produksi energi di hati, yang dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik, termasuk diabetes. Asupan B12 yang cukup penting untuk menjaga kesehatan metabolisme.
Penelitian yang sama menyebut, memang kekurangan vitamin B12 umum terjadi pada individu dengan diabetes mellitus.
Namun, penelitian tersebut tidak menyebut klaim yang sama dengan yang disebut di video, yakni bahwa kekurangan vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Bukti lain menemukan, kekurangan vitamin B12 dapat terjadi pada individu dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat metformin. Namun, sebuah penelitian tahun 2020 juga menegaskan bahwa penelitan lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan dan menjelaskan peran vitamin B12 dengan penyakit diabetes.
Lebih lanjut soal diabetes, beberapa pernyataan dalam video yang beredar juga diketahui berpotensi menyesatkan, seperti penyebab utama diabetes yang dikatakan tidak berhubungan dengan makanan manis atau gaya hidup.
Meski gula tidak berperan sebagai faktor risiko lahirnya penyakit diabetes tipe-1, mengutip laman Kemenkes, untuk diabetes tipe-2 yang lebih kompleks, konsumsi gula berlebihan bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan berat badan yang akhirnya bisa membuat seseorang terkena penyakit yang dikenal juga sebagai kencing manis itu.
Informasi dalam situs tersebut juga menggarisbawahi bahwa konsumsi gula berlebihan bukanlah penyebab langsung munculnya penyakit diabetes mellitus, tapi hal ini bukan berarti tidak ada hubungannya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, menyatakan konsumsi makanan maupun minuman manis dalam jumlah banyak akan menyebabkan penumpukan gula yang melebihi kebutuhan tubuh untuk memproduksi hormon insulin. Akibatnya, ketika diperiksa, kadar gula dalam darah tinggi melebihi normal dan terindikasi mengalami penyakit diabetes tipe 2.
"Konsumsi gula yang terus menerus akan menyebabkan resistensi insulin, ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Sehingga, kemungkinan akan terkena risiko mengalami diabetes apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik,” ujar Eva, menukil laman Kemenkes.
Diabetes mellitus sendiri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah secara terus-menerus. Ada beberapa jenis diabetes, di mana dua yang paling umum disebut diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah penyakit seumur hidup. Biasanya, diabetes tipe 2 juga berlangsung seumur hidup. Namun, penderita diabetes tipe 2 terkadang bisa mengembalikan kadar gula darahnya ke normal hanya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menurunkan berat badan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, unggahan media sosial dengan narasi pemerintah akan luncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam, bersifat altered video (video yang dimanipulasi).
Hasil pengecekan video menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation, menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen. Tirto tak menjumpai klip yang sama persis dengan unggahan, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk menjelaskan hubungan vitamin B12 dengan diabetes, tak ada bukti bahwa vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Hingga artikel ini dipublikasikan pada Kamis (28/11/2024), Tirto juga tak menemukan sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan terkait rencana pemerintah meluncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Hasil pengecekan video menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation, menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen. Tirto tak menjumpai klip yang sama persis dengan unggahan, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk menjelaskan hubungan vitamin B12 dengan diabetes, tak ada bukti bahwa vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Hingga artikel ini dipublikasikan pada Kamis (28/11/2024), Tirto juga tak menemukan sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan terkait rencana pemerintah meluncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Rujukan
https://www.facebook.com/61567559099193/videos/1243915746818421/
https://www.facebook.com/61567559099193/videos/1758419234699193/
https://www.youtube.com/watch?v=o1KDF8W6ZLc
https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36476407/
https://www.medicalnewstoday.com/articles/diabetes-and-b-12#connection
https://drc.bmj.com/content/8/1/e001423
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240110/1444733/ancaman-di-balik-sensasi-manis/
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3175/mari-kenali-diabetes-melitus
Publish date : 2024-11-28