Berita
tirto.id - Meniran hijau, yang memiliki nama ilmiah Phyllanthus niruri, adalah tanaman liar yang kerap ditemukan di pinggir jalan atau di alam bebas. Daunnya berbentuk bulat kecil dan sekilas mirip tanaman putri malu.
Menyoal manfaat daun meniran, belakangan beredar informasi kalau tanaman ini bisa digunakan sebagai obat mengatasi penyakit batu ginjal. Salah satu akun Facebook bernama “Linda Heniwaty” (arsip) membagikan klaim ini dalam bentuk video berdurasi sekira 25 detik.
Klip memperlihatkan langkah-langkah memanfaatkan daun meniran hijau, yakni merebus daun beserta batangnya dengan dua gelas air. Larutan itu kemudian ditunggu hingga mendidih dan menyusut menjadi satu gelas. Minuman ini dikatakan bisa dikonsumsi dalam keadaan hangat, selama dua kali sehari.
“Batu ginjal keluar sendiri tanpa operasi, gunakan tanaman liar meniran hijau ini. Memiliki kandungan flavonoid dan kalsium dalam daun meniran ini dapat membentuk senyawa kompleks. Senyawa ini mudah larut dalam air sehingga batu ginjal bisa keluar sendiri dari tubuh,” kata narator video.
Lalu, di kolom komentar, akun pengunggah turut menyertakan artikel Halodoc tentang manfaat daun meniran, sebagai referensi video. Meski mencantumkan sumber, klaim dalam unggahan ini dinarasikan secara berlebihan, seolah semua penyakit batu ginjal bisa sembuh dengan rebusan daun meniran hijau.
Per Selasa (26/11/2024), klip yang diunggah Rabu (13/11/2024) ini sudah dibagikan sebanyak 782 kali dan meraup 2.700 tanda suka, serta 136 komentar. Beberapa pengguna Facebook di kolom komentar ramai mengucapkan terima kasih dan menyatakan bahwa mereka baru tahu terkait informasi tersebut.
Beberapa bagian dari tanaman meniran lain seperti akarnya juga dikatakan bermanfaat untuk mengatasi batu ginjal, seperti tersebar di platform TikTok.
Namun, bagaimana kebenaran klaim soal manfaat meniran hijau untuk atasi penyakit batu ginjal tanpa operasi?
Menyoal manfaat daun meniran, belakangan beredar informasi kalau tanaman ini bisa digunakan sebagai obat mengatasi penyakit batu ginjal. Salah satu akun Facebook bernama “Linda Heniwaty” (arsip) membagikan klaim ini dalam bentuk video berdurasi sekira 25 detik.
Klip memperlihatkan langkah-langkah memanfaatkan daun meniran hijau, yakni merebus daun beserta batangnya dengan dua gelas air. Larutan itu kemudian ditunggu hingga mendidih dan menyusut menjadi satu gelas. Minuman ini dikatakan bisa dikonsumsi dalam keadaan hangat, selama dua kali sehari.
“Batu ginjal keluar sendiri tanpa operasi, gunakan tanaman liar meniran hijau ini. Memiliki kandungan flavonoid dan kalsium dalam daun meniran ini dapat membentuk senyawa kompleks. Senyawa ini mudah larut dalam air sehingga batu ginjal bisa keluar sendiri dari tubuh,” kata narator video.
Lalu, di kolom komentar, akun pengunggah turut menyertakan artikel Halodoc tentang manfaat daun meniran, sebagai referensi video. Meski mencantumkan sumber, klaim dalam unggahan ini dinarasikan secara berlebihan, seolah semua penyakit batu ginjal bisa sembuh dengan rebusan daun meniran hijau.
Per Selasa (26/11/2024), klip yang diunggah Rabu (13/11/2024) ini sudah dibagikan sebanyak 782 kali dan meraup 2.700 tanda suka, serta 136 komentar. Beberapa pengguna Facebook di kolom komentar ramai mengucapkan terima kasih dan menyatakan bahwa mereka baru tahu terkait informasi tersebut.
Beberapa bagian dari tanaman meniran lain seperti akarnya juga dikatakan bermanfaat untuk mengatasi batu ginjal, seperti tersebar di platform TikTok.
Namun, bagaimana kebenaran klaim soal manfaat meniran hijau untuk atasi penyakit batu ginjal tanpa operasi?
HASIL CEK FAKTA
Sebagai informasi awal, penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi akibat terbentuknya endapan padat di dalam ginjal yang berasal dari zat kimia dalam urine. Menukil artikel Alodokter yang sudah ditinjau dr. Pittara, ukuran batu ginjal disebut bisa mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar kacang polong.
Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, yakni dari ginjal, ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine ke luar tubuh).
Pada umumnya, batu ginjal yang berukuran kecil tidak akan menimbulkan gejala. Sebaliknya, batu ginjal yang berukuran besar dan tersangkut di dalam saluran urine dapat menimbulkan rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Rasa nyeri tersebut membuat penderitanya merasa tidak nyaman meski sudah berganti posisi tubuh.
Menurut informasi dari artikel Alodokter yang sama, metode pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran dan jenis batu ginjal. Jika batu ginjal berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, perawatan dapat dilakukan di rumah. Akan tetapi, jika batu ginjal berukuran besar dan menimbulkan gejala, maka penanganan harus dilakukan oleh dokter.
Cara yang tepat untuk mencegah penyakit batu ginjal yakni dengan menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal. Hal itu bisa dilakukan dengan banyak minum air putih, membatasi konsumsi garam, serta tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar oksalat tinggi.
Seperti disebutkan kalau batu ginjal yang berukuran besar dan menimbulkan gejala perlu penanganan dokter, maka klaim klaim meniran hijau sebagai obat batu ginjal tanpa operasi perlu diperiksa kebenarannya. Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten untuk memastikan narasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa kondisi pasien dengan batu ginjal tidak bisa disembuhkan hanya dengan daun meniran. Senada dengan artikel Alodokter, dr. Nurul menyebut, penanganan batu ginjal mesti disesuaikan dengan letak, ukuran dan gejala yang dialami.
“Apabila ukurannya besar dan sering menimbulkan gejala nyeri kolik abdomen atau nyeri yang sangat pada perut maka penanganan tidak bisa hanya dengan obat obatan apalagi dengan menggunakan daun, intervensi tindakan bedah mungkin diperlukan,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (26/11/2024).
Lebih jauh dr. Nurul menjelaskan, nefrolitiasis atau batu ginjal memiliki jenis yang berbeda, ada yang berupa batu oksalat, batu asam urat dan sebagainya. Penelitian di Indonesia tentang daun meniran pada batu ginjal sendiri pernah dilakukan di tahun 2014.
“Dalam penelitian tersebut daun meniran bisa melarutkan kalsium namun belum ada studi klinis lanjutan manusia. Selain itu, dosis dan campuran pelarut yang digunakan untuk daun meniranpun dosisnya perlu diteliti lebih lanjut takarannya, percobaan tersebut terbatas pada tingkatan laboratorium. Sedangkan nefrolitiasis pada manusia bisa merupakan penyakit yang kompleks dan mungkin tidak selalu berdiri sendiri sehingga klaim daun meniran tidak bisa dikatakan cukup bukti untuk menyembuhkan batu ginjal,” sambung dr. Nurul.
Sementara untuk mencari tahu manfaat tanaman meniran hijau, Tim Riset Tirto mencoba mengecek artikel Halodoc yang ditautkan sebagai sumber video Facebook. Lansiran itu telah ditinjau oleh dr. Rizal Fadli dan disebutkan bahwa daun meniran memang kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi batu ginjal.
Sebab, ekstrak daun Phyllanthus niruri yang bersifat basa dikabarkan dapat mencegah serta mengatasi batu ginjal yang bersifat asam.
Namun demikian, dalam artikel Halodoc tersebut tidak ada informasi bahwa meniran hijau bisa mengatasi batu ginjal tanpa tindakan operasi apapun.
Artikel Alodokter yang sudah ditinjau secara medis oleh dr. Meva Nareza T, juga menyebut kalau meniran hijau bisa mengurangi ukuran batu ginjal yang sudah terbentuk. Kendati begitu, penggunaan meniran hijau disebut masih perlu diteliti lebih lanjut agar dosis, efektivitas, dan keamanannya bisa diketahui secara pasti.
Senada, sebuah studi oleh Pucci, dkk yang dipublikasikan di jurnal International Braz J Urol (2018) juga menyebut bahwa masih perlu adanya studi klinis mengenai manfaat meniran hijau untuk mengurangi risiko batu ginjal.
Meski studi tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah dan ukuran batu pada pasien batu ginjal yang terlibat, studi itu memberi catatan bahwa ukuran batu pada saluran kemih pasien yang terlibat dalam penelitian memang kecil.
Menyoal khasiat meniran hijau sendiri dipercaya berasal dari senyawa fitokimia yang dikandungnya, seperti flavonoid, phyllanthin, dan hypophyllanthin. Senyawa ini juga diketahui dapat meningkatkan imunitas, menurunkan kadar gula darah, melindungi kesehatan hati, atau meredakan tegang otot.
Bukan tanpa kewaspadaan, pada beberapa orang, konsumsi meniran hijau bisa menimbulkan efek samping berupa mual, sakit atau kram perut, nyeri saat buang air kecil, dan urine berdarah.
“Banyak yang berpikir bahwa mengonsumsi obat herbal selalu aman karena kandungannya alami, tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Produk herbal tidak melewati tahap pengujian seperti obat-obatan dari dokter. Oleh karena itu, efek samping dan interaksi obatnya juga belum diketahui secara pasti,” tulis artikel Alodokter.
Dengan demikian, agar aman masyarakat sebaiknya bertanya dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat herbal dan jangan menghentikan konsumsi obat lain yang diberikan oleh dokter tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, yakni dari ginjal, ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine ke luar tubuh).
Pada umumnya, batu ginjal yang berukuran kecil tidak akan menimbulkan gejala. Sebaliknya, batu ginjal yang berukuran besar dan tersangkut di dalam saluran urine dapat menimbulkan rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Rasa nyeri tersebut membuat penderitanya merasa tidak nyaman meski sudah berganti posisi tubuh.
Menurut informasi dari artikel Alodokter yang sama, metode pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran dan jenis batu ginjal. Jika batu ginjal berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, perawatan dapat dilakukan di rumah. Akan tetapi, jika batu ginjal berukuran besar dan menimbulkan gejala, maka penanganan harus dilakukan oleh dokter.
Cara yang tepat untuk mencegah penyakit batu ginjal yakni dengan menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal. Hal itu bisa dilakukan dengan banyak minum air putih, membatasi konsumsi garam, serta tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar oksalat tinggi.
Seperti disebutkan kalau batu ginjal yang berukuran besar dan menimbulkan gejala perlu penanganan dokter, maka klaim klaim meniran hijau sebagai obat batu ginjal tanpa operasi perlu diperiksa kebenarannya. Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten untuk memastikan narasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa kondisi pasien dengan batu ginjal tidak bisa disembuhkan hanya dengan daun meniran. Senada dengan artikel Alodokter, dr. Nurul menyebut, penanganan batu ginjal mesti disesuaikan dengan letak, ukuran dan gejala yang dialami.
“Apabila ukurannya besar dan sering menimbulkan gejala nyeri kolik abdomen atau nyeri yang sangat pada perut maka penanganan tidak bisa hanya dengan obat obatan apalagi dengan menggunakan daun, intervensi tindakan bedah mungkin diperlukan,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (26/11/2024).
Lebih jauh dr. Nurul menjelaskan, nefrolitiasis atau batu ginjal memiliki jenis yang berbeda, ada yang berupa batu oksalat, batu asam urat dan sebagainya. Penelitian di Indonesia tentang daun meniran pada batu ginjal sendiri pernah dilakukan di tahun 2014.
“Dalam penelitian tersebut daun meniran bisa melarutkan kalsium namun belum ada studi klinis lanjutan manusia. Selain itu, dosis dan campuran pelarut yang digunakan untuk daun meniranpun dosisnya perlu diteliti lebih lanjut takarannya, percobaan tersebut terbatas pada tingkatan laboratorium. Sedangkan nefrolitiasis pada manusia bisa merupakan penyakit yang kompleks dan mungkin tidak selalu berdiri sendiri sehingga klaim daun meniran tidak bisa dikatakan cukup bukti untuk menyembuhkan batu ginjal,” sambung dr. Nurul.
Sementara untuk mencari tahu manfaat tanaman meniran hijau, Tim Riset Tirto mencoba mengecek artikel Halodoc yang ditautkan sebagai sumber video Facebook. Lansiran itu telah ditinjau oleh dr. Rizal Fadli dan disebutkan bahwa daun meniran memang kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi batu ginjal.
Sebab, ekstrak daun Phyllanthus niruri yang bersifat basa dikabarkan dapat mencegah serta mengatasi batu ginjal yang bersifat asam.
Namun demikian, dalam artikel Halodoc tersebut tidak ada informasi bahwa meniran hijau bisa mengatasi batu ginjal tanpa tindakan operasi apapun.
Artikel Alodokter yang sudah ditinjau secara medis oleh dr. Meva Nareza T, juga menyebut kalau meniran hijau bisa mengurangi ukuran batu ginjal yang sudah terbentuk. Kendati begitu, penggunaan meniran hijau disebut masih perlu diteliti lebih lanjut agar dosis, efektivitas, dan keamanannya bisa diketahui secara pasti.
Senada, sebuah studi oleh Pucci, dkk yang dipublikasikan di jurnal International Braz J Urol (2018) juga menyebut bahwa masih perlu adanya studi klinis mengenai manfaat meniran hijau untuk mengurangi risiko batu ginjal.
Meski studi tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah dan ukuran batu pada pasien batu ginjal yang terlibat, studi itu memberi catatan bahwa ukuran batu pada saluran kemih pasien yang terlibat dalam penelitian memang kecil.
Menyoal khasiat meniran hijau sendiri dipercaya berasal dari senyawa fitokimia yang dikandungnya, seperti flavonoid, phyllanthin, dan hypophyllanthin. Senyawa ini juga diketahui dapat meningkatkan imunitas, menurunkan kadar gula darah, melindungi kesehatan hati, atau meredakan tegang otot.
Bukan tanpa kewaspadaan, pada beberapa orang, konsumsi meniran hijau bisa menimbulkan efek samping berupa mual, sakit atau kram perut, nyeri saat buang air kecil, dan urine berdarah.
“Banyak yang berpikir bahwa mengonsumsi obat herbal selalu aman karena kandungannya alami, tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Produk herbal tidak melewati tahap pengujian seperti obat-obatan dari dokter. Oleh karena itu, efek samping dan interaksi obatnya juga belum diketahui secara pasti,” tulis artikel Alodokter.
Dengan demikian, agar aman masyarakat sebaiknya bertanya dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat herbal dan jangan menghentikan konsumsi obat lain yang diberikan oleh dokter tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
KESIMPULAN
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video dengan klaim rebusan daun meniran hijau bisa mengatasi penyakit batu ginjal tanpa operasi bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan keterangan tertentu).
Meniran hijau memang dikabarkan dapat mencegah serta mengatasi batu ginjal yang bersifat asam, serta bisa mengurangi ukuran batu ginjal yang sudah terbentuk. Kendati begitu, penggunaan meniran hijau disebut masih perlu diteliti lebih lanjut agar dosis, efektivitas, dan keamanannya bisa diketahui secara pasti.
Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, juga menegaskan bahwa klaim penyakit batu ginjal dapat disembuhkan dengan daun meniran tidak cukup bukti.
Penelitian terutama studi klinis pada manusia saat ini disebut dr. Nurul belum cukup untuk bisa membuktikan kalau daun meniran dapat menyembuhkan nefrolitiasis karena kompleksitas penyakit, letak, ukuran, penyakit penyerta, jenis batu ginjal hingga dosis yang tepat untuk setiap kasus.
Meniran hijau memang dikabarkan dapat mencegah serta mengatasi batu ginjal yang bersifat asam, serta bisa mengurangi ukuran batu ginjal yang sudah terbentuk. Kendati begitu, penggunaan meniran hijau disebut masih perlu diteliti lebih lanjut agar dosis, efektivitas, dan keamanannya bisa diketahui secara pasti.
Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, juga menegaskan bahwa klaim penyakit batu ginjal dapat disembuhkan dengan daun meniran tidak cukup bukti.
Penelitian terutama studi klinis pada manusia saat ini disebut dr. Nurul belum cukup untuk bisa membuktikan kalau daun meniran dapat menyembuhkan nefrolitiasis karena kompleksitas penyakit, letak, ukuran, penyakit penyerta, jenis batu ginjal hingga dosis yang tepat untuk setiap kasus.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/1338230820852974
https://www.alodokter.com/batu-ginjal
Publish date : 2024-11-27