Berita
Akun Twitter @warriorReborn_ mengklaim bahwa Covid-19 merupakan hoax dikarenakan narasi Covid-19 sudah ada sebelum Pandemi Covid-19 melanda. Akun ini juga melampirkan link dan tangkapan layar dari website https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/patent/US-2020279585-A1 yang berjudul System and Method for Testing for COVID-19 yang dipatenkan oleh Rothschild Richard A.
HASIL CEK FAKTA
Melansir Reuters.com, Dalam informasi tersebut terjadi penggabungan dalam istilah “priority date” and “application date”. Priority date dapat mengacu pada tanggal pengajuan paling awal dalam kelompok aplikasi paten terkait, atau tanggal pengajuan paling awal dari fitur tertentu dari suatu penemuan. Dalam hal ini, 13 Oktober 2015 adalah saat Rothschild pertama kali membuat aplikasi sementara (US20200126593A1) dalam keluarga paten ini. Selanjutnya serangkaian aplikasi paten reguler non-sementara dibuat untuk “System and Method For Using, Processing, and Displaying Biometric Data”, termasuk di dalamnya sistem untuk menganalisis data biometrik untuk menentukan apakah pengguna menderita Covid-19 (US2020279585A1). Aplikasi paten untuk penderita Covid-19 ini tidak diterapkan hingga 17 Mei 2020.
Selain itu melansir Factcheck.afp.com juga memberikan penjelasan bahwa pada website tersebut menunjukkan aplikasi paten tambahan yang diajukan pada tahun 2020 setelah pengajuan aplikasi paten lain pada tahun 2015 yang tidak terkait dengan virus corona. Kemudian ini diperkuat dengan pernyataan juru bicara perusahaan jasa keuangan Rothschild & Co yang mengatakan pemohon paten tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.
Kemudian melansir Covid19.who.int, Covid-19 merupakan hal yang nyata di masyarakat dengan kasus global sudah menyentuh angka 394,381,395 kasus positif dengan jumlah kematian sebanyak 5,735,179 orang. Sementara itu melansir dari Covid19.go.id, di Indonesia sendiri kasus positif sebanyak 4.542.601 kasus positif dengan kasus meninggal dunia sebanyak 144.636 orang.
Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim Covid-19 hoax karena narasinya sudah ada sebelum Covid-19 muncul merupakan informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.
Selain itu melansir Factcheck.afp.com juga memberikan penjelasan bahwa pada website tersebut menunjukkan aplikasi paten tambahan yang diajukan pada tahun 2020 setelah pengajuan aplikasi paten lain pada tahun 2015 yang tidak terkait dengan virus corona. Kemudian ini diperkuat dengan pernyataan juru bicara perusahaan jasa keuangan Rothschild & Co yang mengatakan pemohon paten tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.
Kemudian melansir Covid19.who.int, Covid-19 merupakan hal yang nyata di masyarakat dengan kasus global sudah menyentuh angka 394,381,395 kasus positif dengan jumlah kematian sebanyak 5,735,179 orang. Sementara itu melansir dari Covid19.go.id, di Indonesia sendiri kasus positif sebanyak 4.542.601 kasus positif dengan kasus meninggal dunia sebanyak 144.636 orang.
Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim Covid-19 hoax karena narasinya sudah ada sebelum Covid-19 muncul merupakan informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.
KESIMPULAN
Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo.
Hal tersebut tidak benar. Paten untuk sistem yang menganalisis data biometrik untuk menentukan apakah pengguna menderita COVID-19 tidak diterapkan hingga 17 Mei 2020. Lalu virus Covid-19 memang nyata, dibuktikan dengan jumlah kasus dunia sebanyak 394,381,395 kasus positif dan kasus di Indonesia sebanyak 4.542.601 kasus positif.
Hal tersebut tidak benar. Paten untuk sistem yang menganalisis data biometrik untuk menentukan apakah pengguna menderita COVID-19 tidak diterapkan hingga 17 Mei 2020. Lalu virus Covid-19 memang nyata, dibuktikan dengan jumlah kasus dunia sebanyak 394,381,395 kasus positif dan kasus di Indonesia sebanyak 4.542.601 kasus positif.
Rujukan
https://www.reuters.com/article/uk-factcheck-patent-idUSKBN27C34O
https://patents.google.com/patent/US20200126593A1/en?oq=US20200126593A1
https://patents.google.com/patent/US20200279585A1/en?oq=+US2020279585A1
Publish date : 2022-02-11