Berita
Kolase foto yang memperlihatkan nisan sebuah makam yang telah ditandai dengan kode batang atau QR Code beredar di media sosial. Kolase foto tersebut dibagikan dengan narasi bahwa di Jepang terdapat kuburan yang ditandai dengan kode QR, saat pemindai menunjukkan gambar identitas informasi dan biografi singkat tentang kehidupan orang mati tersebut.
Di Instagram, kolase foto tersebut dibagikan akun ini pada 12 November 2021. Berikut narasi lengkapnya:
“Di Jepang sudah punya standar dan rata-rata mengetahui harga sewa tanah kuburan. Hal yang biasa untuk sebuah kuburan dengan fisik tampak yang dibuat bagus sana-sini. Tapi kalau ditambah dengan kemajuan teknologi, dengan alat canggih seperti QR Code, ini memang menarik. Tujuannya jelas, untuk mengenang almarhum yang telah meninggalkan kita terlebih dulu. Alat ini sudah mulai diperkenalkan sejak 2008. Bukan barang baru. Tapi ternyata kurang populer di Jepang hingga saat ini. QR Code umumnya, 90 persen bisa dibaca oleh semua telepon genggam (HP) yang ada di Jepang. Fasilitas itu ada di kebanyakan HP Jepang.”
Kolase foto tersebut terdiri dari tiga foto. Foto pertama memperlihatkan sebuah nisan dengan kode batang persis di tengah-tengah nisan. Kode batang hampir memenuhi nisan tersebut.
Foto kedua memperlihatkan seseorang tengah memegang sebuah nisan yang telah ditandai dengan kode batang yang terletak pada pojok kanan bagian bawah. Sementara foto ketiga memperlihatkan seseorang tengah memindai kode batang dengan smart phone.
Hingga artikel ini dimuat, kolase foto tersebut telah disukai lebih dari 1.300 akun lainnya dan mendapat 10 komentar. Apa benar ini foto-foto makam di Jepang yang telah diberi penanda kode batang?
Tangkapan layar unggahan dengan klaim Makam-makam di Jepang Telah Diberi Penanda Kode Batang
HASIL CEK FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula melakukan penelusuran dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, foto-foto makam yang telah ditandai dengan kode batang tersebut adalah sebuah makam di daerah Dorset, Inggris.
Foto Pertama
Foto yang memperlihatkan sebuah nisan dengan kode batang yang terletak di tengah batu nisan tersebut pernah dimuat situs hudsonvalleycountry.com pada 21 Juli 2021 dengan judul, “Sweet or Tacky? QR Code Gravestones Are Real and Available in the Hudson Valley ”. Foto tersebut diberi keterangan, “photo credit - Canva / Stephen Lenz.”
Menurut hudsonvalleycountry.com, ide untuk menggunakan kode QR pada nisan bukanlah hal baru, tetapi di zaman sekarang ini dengan informasi genggam dengan sapuan pindaian, ide tersebut mungkin siap untuk muncul kembali.
Namun, saat dipindai, kode batang tersebut bukanlah berisi biografi seseorang, melainkan tautan yang mengarah pada artikel situs tersebut.
Terdapat pula foto identik lainnya, namun tanpa kode batang. Foto ini pernah dimuat sebuah situs berbahasa arab pada 18 September 2021 dengan judul, “ Tafsir Melihat Makam Bagi Wanita Yang Sudah Bersuami.”
Foto Kedua
Foto yang identik dengan foto kedua pernah dimuat situs penyimpan foto, shutterstock.com dengan keterangan waktu 5 September 2012.
“Perusahaan menawarkan layanan di mana kode batang QR yang terhubung ke situs penghormatan ditempatkan di batu nisan, Dorset, Inggris,” bunyi keterangan foto tersebut.
Foto Ketiga
Foto yang identik dengan foto ketiga pernah dimuat situs yang sama dengan keterangan yang juga identik yakni sebuah perusahaan menawarkan layanan memasang kode batang QR yang terhubung ke situs penghormatan di batu nisan, Dorset, Inggris.
Dilansir dari abcnews.go.com, sebuah rumah duka di Inggris menempelkan kode digital kecil ke batu nisan, memberi pengunjung kesempatan untuk melihat, mendengar, bahkan mengalami kehidupan orang mati. Tidak lagi terbatas pada huruf dan angka yang terukir di batu nisan.
Penanda yang dikenal sebagai Respon Cepat atau kode QR, terlihat seperti kombinasi kode batang dan noda Rorschach dan ditempelkan di sudut belakang batu. Ponsel cerdas dengan pembaca QR dapat memindai kode, membawanya ke situs web atau koleksi multimedia yang dibuat oleh keluarga dan memberikan kisah hidup interaktif kepada siapa pun yang berdiri di atas kubur, atau masuk secara online.
"Ini tentang menjaga ingatan seseorang tetap hidup," Stephen Nimmo, direktur pelaksana rumah duka Chester Pearce Associates, mengatakan kepada ABC News.
"Pria atau wanita ini benar-benar melakukan sesuatu -- ini adalah orang-orang yang mereka kenal, ini adalah keluarga mereka, ke sinilah mereka pergi. Anda dapat belajar lebih banyak tentang orang-orang daripada apa yang Anda lihat di batu."
Kode QR telah digunakan dalam iklan selama bertahun-tahun, dan beberapa rumah duka Amerika mulai menempelkannya ke batu nisan pada awal 2011. Ini tampaknya menjadi pertama kalinya mereka ditempatkan di batu nisan di Inggris.
Nimmo mengatakan kode itu untuk pengunjung dan keluarga. Siapa pun yang berjalan melalui kuburan yang melihat kode dapat memindainya. Dan keluarga dapat membuat peringatan online untuk orang mati.
"Bagi keluarga, ini adalah bagian dari proses berduka," kata Nimmo dalam percakapan telepon dari Poole, di sepanjang pantai selatan Inggris.
"Tapi itu lebih untuk orang asing. Tentu saja di Inggris, orang pergi ke kuburan dan memiliki minat sejarah. Orang lebih tertarik tidak hanya namanya, tapi seperti apa penampilannya. Untuk negara yang tidak berbicara tentang kematian, ada daya tarik yang mengerikan di dalamnya."
Seorang direktur pemakaman Dorset menawarkan batu nisan interaktif yang memberikan informasi tentang orang yang dikuburkan.
Saat dipindai, kode Quick Response (QR) 1,5 inci (4cm) pada memorial meluncurkan halaman web biografi almarhum di smartphone atau komputer.
Steven Nimmo, dari Chester Pearce di Poole, mengatakan itu adalah cara keluarga "menjaga orang yang mereka cintai di garis depan pikiran mereka,” seperti dikutip dari laman bbc.com.
Kode pertama telah ditambahkan ke batu nisan di kuburan. Mr Nimmo mengatakan dia pertama kali melihat ide yang digunakan di AS dan minatnya semakin terpicu setelah melihat kuburan mantan presiden di Lapangan Merah, Moskow, dan ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan mereka.
Sistem ini memungkinkan kerabat untuk menulis biografi dan menambahkan video atau gambar ke halaman web, dengan biaya pemasangan mulai dari £95.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, kolase foto disertai klaim sebagai foto-foto makam di Jepang telah diberi penanda kode batang,keliru. Foto pertama dari kolase foto tersebut merupakan editan. Saat dipindai, kode batang atau QR Barcode pada nisan tersebut mengarahkan ke tautan sebuah situs. Sementara foto kedua dan ketiga bukanlah foto makam di Jepang, melainkan foto nisan sebuah makam di wilayah Dorset, Inggris.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
http://hudsonvalleycountry.com/
https://hudsonvalleycountry.com/qr-code-headstones-are-real-hudson-valley/
http://hudsonvalleycountry.com/
https://mqaall.com/interpretation-of-seeing-graves-for-a-married-woman/
Publish date : 2021-11-15