Berita
Foto dan video yang memperlihatkan penangkapan dua pemuda beredar di Facebook. Foto dan video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa kedua pemuda tersebut ditangkap Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, karena tepergok merobek Alquran dan menggunting sajadah.
Dalam video yang beredar itu, setelah ditangkap, dua pemuda yang merupakan saudara kembar ini dihajar dan diikat oleh warga. Sebagian warga lain berusaha menghalangi aksi main hakim sendiri tersebut. Kedua pemuda itu pun kemudian diamankan oleh polisi.
Salah satu akun yang membagikan foto dan video tersebut adalah akun Key Karmia, yakni pada 1 Oktober 2020. Akun ini pun menulis narasi sebagai berikut:
“Malam ini, terjadi di Kampung Susukan Bojong Parungkuda, Sukabumi, Jabar. Mereka mencari Ustad, kemudian ditanya keperluannya,malah ngotot dan ngajak berantem. Dua anak muda tersebut, kemudian beraksi merobek² Al-Qur'an, Kitab dan menggunting sajadah. Dengan sigap santri disana bertindak, tak lama kemudian santri dan warga setempat datang, keduanya habis di hakimi warga setempat !! RAPAT KAN BARISAN,JAGA ULAMA !!”
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Key Karmia.
Apa benar dua pemuda di video itu ditangkap oleh warga di Sukabumi karena telah merobek Alquran dan menggunting sajadah ?
HASIL CEK FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto dua pemuda tersebut denganreverse image toolSource dan Google. Hasilnya, ditemukan informasi bahwa dua pemuda tersebut ditangkap dan dihakimi oleh warga yang salah paham. Mereka bermaksud mencari ustaz untuk melakukan rukiah terhadap keluarganya. Dua pemuda ini pun tidak merobek Alquran maupun menggunting sajadah.
Salah satu media yang memuat foto dua pemuda itu adalah Radarsukabumi.com, yakni pada 1 Oktober 2020, dalam beritanya yang berjudul "Hoak, Dua Pemuda Sukabumi Dituduh Bunuh Ustaz, Ini Fakta Sebenarnya". Jawapos.com juga memuat foto dua pemuda tersebut pada 3 Oktober 2020 dalam beritanya yang berjudul "Hoax Perobekan Alquran di Sukabumi".
Menurut kedua berita itu, pemuda kembar bernama Yaman dan Yamin, 26 tahun, tersebut berniat untuk berobat ke salah satu tokoh agama di Kampung Susukan, Desa Bojongkokosan, Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat. Mereka diantar oleh Dudi Supriyadi, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat. Namun, ustaz yang dicari oleh kedua pemuda itu tidak berada di rumah.
Dudi lantas bertanya lebih detail soal maksud Yaman dan Yamin. Karena curiga dengan gelagat keduanya, Dudi membawa mereka keluar rumah. Apalagi, keduanya mendadak berkata-kata kasar. Salah satu dari mereka pun tiba-tiba berusaha kabur sehingga memancing kemarahan masyarakat sekitar. Ketua RW setempat kemudian menghubungi Polsek Parungkuda.
Menurut Dudi, dikutip dari Detik.com, setelah mengetahui bahwa ustaz yang kedua pria itu cari tidak berada di rumah, terjadi dialog antara mereka. Namun, kedua pria tersebut kemudian melontarkan kata-kata kasar. "Pemikiran saya berubah, ini tamu kok seperti ini bahasanya. Saya tanya, 'Dari mana?'. Dia jawab, 'Dari Warungceri'. Ketika saya tanya lagi, dia jawab, 'Cicing sia.' (diam kamu)," ujarnya.
Dudi pun mengajak kedua pria itu keluar dari rumah ustaz tersebut. Ternyata, di luar, sudah berkumpul para pemuda kampung. Saat ditanya oleh para pemuda itu, kedua pria tersebut kembali melontarkan kalimat yang sama dengan nada membentak. "Para pemuda tersulut emosinya, pelaku berjalan meninggalkan lokasi, diikuti. Si pelaku lari, terjadi kejar-kejaran sampai terjadi pemukulan," kata Dudi.
Dilansir dari Jawapos.com, Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Lukman Syarif pun menyatakan bahwa informasi yang menyebut kedua pemuda itu melakukan penusukan atau merobek Alquran dan menggunting sajadah tidak benar. "Wah, hoax itu, enggak benar. Tidak ada penusukan atau perobekan Alquran. Keduanya tidak membawa senjata tajam," ujar Lukman.
Warga setempat pun telah mengklarifikasi bahwa tidak ada penusukan atau perusakan seperti isu yang beredar di media sosial. Menurut Lukman, kedua pemuda tersebut hanya ingin berobat kepada salah satu ustaz di sana. Namun, ustaz yang dicari tidak berada di tempat.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa dua pemuda dalam video di atas ditangkap oleh warga Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, karena telah merobek Alquran dan menggunting sajadah, keliru. Keduanya mendatangi Kampung Susukan, Desa Bojongkokosan, Parungkuda, Sukabumi, untuk mencari ustaz yang bisa melakukan rukiah. Namun, terjadi kesalahpahaman sehingga dua pemuda itu dihakimi warga. Dua pemuda ini pun tidak terbukti merobek Alquran maupun menggunting sajadah. Keduanya tidak membawa senjata tajam.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
https://www.tempo.co/tag/sukabumi
https://www.tempo.co/tag/sajadah
https://https:/www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/03/10/2020/hoax-perobekan-alquran-di-sukabumi/
https://www.tempo.co/tag/jawa-barat
https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/03/10/2020/hoax-perobekan-alquran-di-sukabumi/
Publish date : 2020-10-05