Berita
Sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang pemuda sedang melakukan gerakan salat diiringi musik elektronik alias dugem, membuat geger warganet.
Video yang telah viral tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii, Senin (7/5). Unggahan itu disertai oleh tulisan,“Sholat kok dibuat gitu to #miris moralmu nak.”
Potongan video viral itu direkam di acara Pekan Ekonomi Kreatif Banda Aceh 2018.
Video yang telah viral tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii, Senin (7/5). Unggahan itu disertai oleh tulisan,“Sholat kok dibuat gitu to #miris moralmu nak.”
Potongan video viral itu direkam di acara Pekan Ekonomi Kreatif Banda Aceh 2018.
HASIL CEK FAKTA
Kepala Sekolah SMP Luar Biasa (LB) Bukesra Banda Aceh, memberikan klarifikasinya untuk meluruskan informasi yang beredar di media sosial, terkait aksi dari siswanya tersebut.
Berikut klarifikasinya:
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya atas nama kepala sekolah SMPLB Bukesra ingin mengklarifikasi tentang video yang telah viral di media sosial. Video tersebut sudah dipotong dan tidak sesuai dengan aslinya. Sebenarnya video tersebut sudah ada potongan-potongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebenarnya yang tampil adalaah siswa kami anak tuna rungu. Tolong jangan korbankan anak kami, karena anak kami merasa terganggu dan trauma.
Kami mohon maaf mungkin ketidaksesuaian pemilihan lagu dan tema. Meskipun kami telah menampilkan di event-event tingkat nasional dengan tema yang sama. Ini merupakan pelajaran kami ke depan, sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya, karena tidak ada niat sedikit pun untuk penghinaan agama.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Berikut klarifikasinya:
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya atas nama kepala sekolah SMPLB Bukesra ingin mengklarifikasi tentang video yang telah viral di media sosial. Video tersebut sudah dipotong dan tidak sesuai dengan aslinya. Sebenarnya video tersebut sudah ada potongan-potongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebenarnya yang tampil adalaah siswa kami anak tuna rungu. Tolong jangan korbankan anak kami, karena anak kami merasa terganggu dan trauma.
Kami mohon maaf mungkin ketidaksesuaian pemilihan lagu dan tema. Meskipun kami telah menampilkan di event-event tingkat nasional dengan tema yang sama. Ini merupakan pelajaran kami ke depan, sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya, karena tidak ada niat sedikit pun untuk penghinaan agama.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
KESIMPULAN
Rujukan
Publish date : 2018-05-08