Berita
Klaim bahwa Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) membongkar paspor Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berkewarganegaraan Cina beredar di Facebook. Klaim itu terdapat dalam gambar berlogo situs media CNN Indonesia dengan artikel yang berjudul "Di nilai Indonesia condong ke Blok China Komunis, CIA Bongkar jati diri Presiden Jokowi melalui Passport".
Dalam gambar itu, tertera bahwa artikel tersebut dipublikasikan pada 15 Juni 2020. Berikut narasi dalam artikel itu:
"Dalam perang dingin yang semakin memanas. Para Agen intelijen CIA yang profesional dengan alat Canggih berhasil membuka identitas Negara-negara yang di anggap antek China Komunis, termasuk identitas rahasia presiden Jokowi sebagai kepala Negara Indonesia. CIA telah berhasil membobol Pertahanan Cyber Badan Intelijen China Komunis dengan mengCopi Passport Kewarganegaraan China Komunis milik Jokowi. Ini tentu saja ada maksud yang sangat tajam dan mendalam."
Gambar tersebut pun memuat foto Jokowi dengan teks berbahasa Mandarin serta foto sebuah paspor Cina yang berwarna merah dengan nama Herbertus Hermanus Joko Wie (Oei Hong Liong). Terdapat pula logo CIA serta teks "dokumen rahasia" dalam gambar tersebut.
Salah satu akun Facebook yang membagikan gambar itu adalah akun Roni Situmeang, yakni pada 17 Juni 2020. Akun ini kemudian memberikan narasi yang mengaitkan gambar tersebut dengan rencana Jokowi pada 2017 untuk membuat film tentang Gerakan 30 September 1965 versi baru.
“Kecurigaanku benar adanya selama ini kalau keturunan China Komunis Tiongkok!! Ternyata Jkw benar2 misionaris China Komunis Tiongkok bersama LBP Luhut. Makanya Jkw mau buat film G30S PKI versi baru. Nama Jokowi Yang Asli Dalam Pasport. Herbertus Hermanus Joko Wie (Oei Hong Liong),” demikian narasi yang ditulis akun tersebut.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Roni Situmeang.
Artikel ini berisi pemeriksaan fakta terhadap dua hal:
HASIL CEK FAKTA
Untuk memverifikasi apakah informasi tersebut bersumber dari CNN Indonesia, Tim CekFakta Tempo memasukkan kata kunci “CIA bongkar paspor Jokowi” di kolom pencarian situs CNN Indonesia. Namun, tidak ditemukan berita terkait hal itu. Demikian pula saat dilakukan pencarian di situs media dalam negeri lain, tidak ditemukan informasi bahwa CIA membongkar paspor Presiden Jokowi.
Tempo pun melakukan pencarian di situs media asing dengan memasukkan kata kunci berbahasa Inggris, yakni "CIA revealed Indonesian president'spassport", di mesin pencarian Google. Namun, hasilnya juga nihil.
Kemudian, Tempo membandingkan foto paspor dalam unggahan akun Roni Situmeang dengan foto paspor Cina asli, salah satunya yang pernah dimuat oleh situs media South China Morning Post (SCMP). Desain sampul paspor dalam unggahan akun Roni Situmeang ternyata berbeda dengan desain sampul paspor Cina asli.
Gambar tangan layar berita di SCMP yang menampilkan foto sampul paspor Cina.
Sampul paspor Cina yang asli seluruhnya berwarna merah tua. Tidak terdapat warna merah lain seperti yang terlihat dalam foto unggahan akun Roni Situmeang. Di bawah lambang negara Cina, juga tidak tercantum nama pemilik paspor, baik dalam huruf Mandarin maupun huruf alfabet. Di sampul, hanya tercetak tulisan "People's Republic of China" dan "PASSPORT", baik dalam huruf Mandarin maupun huruf alfabet.
Selain itu, biografi Presiden Jokowi telah banyak ditulis dalam berbagai buku, salah satunya buku yang berjudul “Jokowi Menuju Cahaya” karya Alberthiene Endah yang diterbitkan pada 2018. Dalam buku itu ditulis bahwa Jokowi terlahir dengan nama Mulyono. Jokowi lahir pada Juni 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Namun, nama itu tidak lama digunakan. Karena berulang kali sakit, orang tua Jokowi mencarikan nama baru baginya. Dalam masyarakat Jawa, memang terdapat kepercayaan bahwa seorang anak yang sakit-sakitan perlu diganti namanya. Nama Mulyono pun diganti dengan Joko Widodo.
Dalam buku itu, Jokowi diceritakan menghabiskan masa kecilnya di sebuah rumah bilik di pinggir kali, tepatnya di daerah Srambatan, pinggiran Solo. Ibu Jokowi bernama Sujiatmi. Sedangkan bapaknya, Wijiatno Notomiarjo, adalah pedagang bambu dan kayu. Ia dan keluarganya berkali-kali pindah rumah, namun selalu di pinggir sungai.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa CIA membongkar paspor Presiden Jokowi yang berkewarganegaraan Cina adalah klaim yang keliru. Artikel yang memuat klaim itu, yang dalam gambar di atas disebut berasal dari CNN Indonesia, tidak ditemukan di situs media tersebut. Demikian pula di media dalam negeri lainnya maupun di media asing, tidak ditemukan informasi bahwa CIA membongkar paspor Jokowi. Selain itu, sampul paspor Cina yang diklaim dimiliki oleh Jokowi dalam gambar di atas berbeda dengan sampul paspor Cina asli.
IKA NINGTYAS
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
https://www.scmp.com/business/article/1641527/chinese-passport-holders-gain-us-visa-deal
https://nasional.tempo.co/read/1155235/jokowi-terlahir-dengan-nama-mulyono/full&view=ok
Publish date : 2020-06-19