Berita
Sebuah foto yang diklaim pelaku penculikan anak di Pekanbaru, Riau beredar di media sosial. Foto tersebut salah satunya disebarkan salah satu akun Facebook pada 10 September 2021.
Dalam foto tersebut, terdapat sembilan orang yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak di Pekanbaru. Terdapat juga narasi dalam foto tersebut.
"WASPADA PENCULIKAN ANAK
share yaa khsus daerah pekanbaru"
"Daerah pku," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8.200 kali dibagikan dan mendapat 721 respons dari warganet.
Dalam foto tersebut, terdapat sembilan orang yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak di Pekanbaru. Terdapat juga narasi dalam foto tersebut.
"WASPADA PENCULIKAN ANAK
share yaa khsus daerah pekanbaru"
"Daerah pku," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8.200 kali dibagikan dan mendapat 721 respons dari warganet.
HASIL CEK FAKTA
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim pelaku penculikan anak di Pekanbaru, Riau. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah foto tersebut merupakan pelaku penculikan anak di Pekanbaru. Satu di antaranya artikel berjudul "Beredar Wajah Pelaku Penculikan Anak di Pekanbaru, Ini Kata Kapolresta" yang dimuat situs riau.suara.com pada 10 September 2021.
SuaraRiau.id - Isu soal penculikan anak kembali merebak di Pekanbaru. Usai voice note WhatsApp yang berisi kabar seorang anak diculik, kini warga dihebohkan dengan wajah-wajah pelaku penculikan.
Beredarnya foto wajah para penculik di WhatsApp membuat warga Kota Bertuah tersebut geger.
Mendapati hal itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi menjelaskan bahwa informasi tersebut menyesatkan alias hoaks.
"Itu hoaks, kita perlu waspada namun jangan termakan isu hoaks yang akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Pria Budi saat dikonfirmasi SuaraRiau.id, Jumat (10/9/2021).
Kapolresta Pria Budi mengungkapkan bahwa kasus penculikan sampai dengan hari ini di Pekanbaru tidak ada. Kabar-kabar mengenai isu tersebut dipastikan tidak benar.
"Sampai saat ini belum ada kasus penculikan di wilayah hukum Polresta Pekanbaru," ungkapnya.
Juga mengenai kabar viral penculikan yang terjadi di kawasan perumahan wilayah hukum Polsek Tampan beberapa waktu lalu, Pria menjelaskan bahwa hal itu belum terbukti keberaniannya.
"Nyatanya tidak ada yg laporan anaknya diculik (sampai sekarang)," tuturnya.
Kombes Pol Pria Budi pun menunjukan beberapa bukti bahwa informasi berisikan foto-foto pelaku penculikan di Pekanbaru itu hoaks. Ia mengirimkan link dari kominfo.go.id yang menjabarkan kebohongan berita itu.
Dalam situs Kominfo itu, beredar postingan berupa tangkapan layar dari pesan berantai WhatsApp yang berisi foto-foto pelaku penculikan anak.
Faktanya, selebaran foto pelaku penculikan anak itu sudah tersebar pada tahun 2018 lalu dan bukan terkait kasis penculikan anak.
Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan bahwa foto palsu tersebut pernah beredar pada 2018. Penyebar foto tersebut pun diamankan polisi.
Adalah artikel berjudul "Sebar Hoax Wajah Penculik Anak di Medsos, Emak-emak Dijemput Polisi" yang dimuat situs detik.com pada 3 November 2018 lalu.
Blitar - Polres Blitar menjemput seorang ibu yang menyebarkan hoax di akun facebooknya, bernama Zarika Oktavianti. Warga Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro ini menggungah foto salah satu pria yang ditulis sebagai pelaku penculikan anak.
Pihak kepolisian yang menyatakan informasi itu hoax, langsung menjemput wanita berusia 30 tahun itu di rumahnya semalam, Jumat (2/11).
"Kami langsung jemput yang bersangkutan di rumahnya semalam untuk meminta keterangan terkait postingannya di facebook itu," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha di depan wartawan di mapolres, Sabtu (3/11/2018).
"Waspada penculikan anak wes sampe Blitar lur Wong sing tak lingkari kui wes nglabeng nang daerah Sabong Kanigoro (orang yang wajahnya saya lingkari itu sudah berkeliaran di Sambong, Kanigoro) Ciri2 ne pke jaket n topi bwa ransel (Ciri-cirinya pakai jaket dan topi membawa ransel) Moduse anak ditawari minus n dikasih uang Ttp waspada n hati2".
Pihak kepolisian, lanjut kapolres, langsung menangani postingan yang sudah disebar ulang sebanyak 527 kali di medsos itu. Polisi memastikan jika yang bersangkutan adalah pemilik akun yang menyebarkan kabar hoax itu.
"Hasil pemeriksaan, saudara Okvianti ini mengupload informasi tanpa pengetahuan yang cukup. Jarang mengetahui pemberitaan, hanya mengikuti media sosial saja. Sehingga ketika ada informasi yang belum tentu kebenarannya langsung responsif," ungkap kapolres.
Polres Blitar secara persuasif menangani kasus yang juga marak terjadi di kota lain ini. Polisi menilai tindakan Okvianti ini adalah respon spontan seorang ibu yang mempunyai anak kecil. Okvianti yang masih mempunyai balita, diketahui juga sering tinggal sendirian di rumah. Suaminya yang bekerja, pulang ke rumah pada malam hari.
Kepada detikcom, Okvianti mengaku jarang sekali nonton televisi atau membaca berita. Di sela kesibukannya merawat bayi, Okvianti lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial.
"Saya dapat gambar-gambar yang dibilang penculik itu juga dari facebook. Salah satunya mirip orang yang pernah saya lihat. Jadi saya tidak tahu, kalau ternyata semua itu tidak bener," katanya dengan wajah sayu.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah foto tersebut merupakan pelaku penculikan anak di Pekanbaru. Satu di antaranya artikel berjudul "Beredar Wajah Pelaku Penculikan Anak di Pekanbaru, Ini Kata Kapolresta" yang dimuat situs riau.suara.com pada 10 September 2021.
SuaraRiau.id - Isu soal penculikan anak kembali merebak di Pekanbaru. Usai voice note WhatsApp yang berisi kabar seorang anak diculik, kini warga dihebohkan dengan wajah-wajah pelaku penculikan.
Beredarnya foto wajah para penculik di WhatsApp membuat warga Kota Bertuah tersebut geger.
Mendapati hal itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi menjelaskan bahwa informasi tersebut menyesatkan alias hoaks.
"Itu hoaks, kita perlu waspada namun jangan termakan isu hoaks yang akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Pria Budi saat dikonfirmasi SuaraRiau.id, Jumat (10/9/2021).
Kapolresta Pria Budi mengungkapkan bahwa kasus penculikan sampai dengan hari ini di Pekanbaru tidak ada. Kabar-kabar mengenai isu tersebut dipastikan tidak benar.
"Sampai saat ini belum ada kasus penculikan di wilayah hukum Polresta Pekanbaru," ungkapnya.
Juga mengenai kabar viral penculikan yang terjadi di kawasan perumahan wilayah hukum Polsek Tampan beberapa waktu lalu, Pria menjelaskan bahwa hal itu belum terbukti keberaniannya.
"Nyatanya tidak ada yg laporan anaknya diculik (sampai sekarang)," tuturnya.
Kombes Pol Pria Budi pun menunjukan beberapa bukti bahwa informasi berisikan foto-foto pelaku penculikan di Pekanbaru itu hoaks. Ia mengirimkan link dari kominfo.go.id yang menjabarkan kebohongan berita itu.
Dalam situs Kominfo itu, beredar postingan berupa tangkapan layar dari pesan berantai WhatsApp yang berisi foto-foto pelaku penculikan anak.
Faktanya, selebaran foto pelaku penculikan anak itu sudah tersebar pada tahun 2018 lalu dan bukan terkait kasis penculikan anak.
Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan bahwa foto palsu tersebut pernah beredar pada 2018. Penyebar foto tersebut pun diamankan polisi.
Adalah artikel berjudul "Sebar Hoax Wajah Penculik Anak di Medsos, Emak-emak Dijemput Polisi" yang dimuat situs detik.com pada 3 November 2018 lalu.
Blitar - Polres Blitar menjemput seorang ibu yang menyebarkan hoax di akun facebooknya, bernama Zarika Oktavianti. Warga Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro ini menggungah foto salah satu pria yang ditulis sebagai pelaku penculikan anak.
Pihak kepolisian yang menyatakan informasi itu hoax, langsung menjemput wanita berusia 30 tahun itu di rumahnya semalam, Jumat (2/11).
"Kami langsung jemput yang bersangkutan di rumahnya semalam untuk meminta keterangan terkait postingannya di facebook itu," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha di depan wartawan di mapolres, Sabtu (3/11/2018).
"Waspada penculikan anak wes sampe Blitar lur Wong sing tak lingkari kui wes nglabeng nang daerah Sabong Kanigoro (orang yang wajahnya saya lingkari itu sudah berkeliaran di Sambong, Kanigoro) Ciri2 ne pke jaket n topi bwa ransel (Ciri-cirinya pakai jaket dan topi membawa ransel) Moduse anak ditawari minus n dikasih uang Ttp waspada n hati2".
Pihak kepolisian, lanjut kapolres, langsung menangani postingan yang sudah disebar ulang sebanyak 527 kali di medsos itu. Polisi memastikan jika yang bersangkutan adalah pemilik akun yang menyebarkan kabar hoax itu.
"Hasil pemeriksaan, saudara Okvianti ini mengupload informasi tanpa pengetahuan yang cukup. Jarang mengetahui pemberitaan, hanya mengikuti media sosial saja. Sehingga ketika ada informasi yang belum tentu kebenarannya langsung responsif," ungkap kapolres.
Polres Blitar secara persuasif menangani kasus yang juga marak terjadi di kota lain ini. Polisi menilai tindakan Okvianti ini adalah respon spontan seorang ibu yang mempunyai anak kecil. Okvianti yang masih mempunyai balita, diketahui juga sering tinggal sendirian di rumah. Suaminya yang bekerja, pulang ke rumah pada malam hari.
Kepada detikcom, Okvianti mengaku jarang sekali nonton televisi atau membaca berita. Di sela kesibukannya merawat bayi, Okvianti lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial.
"Saya dapat gambar-gambar yang dibilang penculik itu juga dari facebook. Salah satunya mirip orang yang pernah saya lihat. Jadi saya tidak tahu, kalau ternyata semua itu tidak bener," katanya dengan wajah sayu.
KESIMPULAN
Foto yang diklaim pelaku penculikan anak di Pekanbaru, Riau ternyata tidak benar. Faktanya, foto tersebut pernah viral pada 2018 lalu dan bukan pelaku penculikan. Narasi yang disebarkan salah satu akun Facebook tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Rujukan
Publish date : 2021-12-01