Berita
* “Jangan makan ikan .mereka berkeliaran di lautan ..
Orang-orang Conviq19 yang mati di India dibuang ke Laut .. yang mati tiba di Samudra Sabah ….” (di pos)
* “Mayat covid19 yang dibuang di laut di India telah tiba di Sabah. Siapa yang berani makan ikan harus punya ikan sekarang, rasanya berbeda. !!!” (dalam gambar, tangkapan layar dari sharer asli)
(Bahasa asli: “Mayat covid19 yang di buang laut di India sampai di sabah siapa berani makan sudah patutlah ikan sekarang lain macam rasanya.!!!”)
Orang-orang Conviq19 yang mati di India dibuang ke Laut .. yang mati tiba di Samudra Sabah ….” (di pos)
* “Mayat covid19 yang dibuang di laut di India telah tiba di Sabah. Siapa yang berani makan ikan harus punya ikan sekarang, rasanya berbeda. !!!” (dalam gambar, tangkapan layar dari sharer asli)
(Bahasa asli: “Mayat covid19 yang di buang laut di India sampai di sabah siapa berani makan sudah patutlah ikan sekarang lain macam rasanya.!!!”)
HASIL CEK FAKTA
Foto-foto yang dibagikan SUMBER yang sebelumnya beredar pada tahun 2014 dan 2017 menyalahgunakan momen saat ini terkait dengan wabah COVID-19 baru-baru ini (2021) di India, yang menyebabkan premis/kesimpulan SALAH. Selain itu, kasus klaster COVID-19 pertama dilaporkan pada tahun 2019 [3], oleh karena itu dari aspek waktu tidak RELEVAN.
Cari Internet pada 11-12-2014: “Kuala Besut: Sebuah kapal nelayan yang mengira telah menangkap ikan besar terkejut ketika pukat yang mereka pasang menabrak mayat saat melabuhkan tangkapannya. Mayatnya hampir busuk dan identitasnya belum teridentifikasi dan masalah ini akan dikonfirmasi oleh pihak berwenang.”
Brilio.net pada 02 / 06/2017: “Namun, apa yang ditemukan di jaring ikan di Malaysia sangat mengejutkan. Seperti dilansir brilio.net dari Viral4real, Kamis (1/6) alih-alih mendapatkan ikan, nelayan justru mendapatkan jasad laki-laki. Mayat yang membusuk diangkut bersama dengan banyak ikan. Foto penemuan mayat di dalam jaring pun langsung viral hingga saat ini. Tapi menurut sumber lain, kejadian ini terjadi setahun yang lalu.”
Liputan6.com pada 03 Jun 2017: “Awalnya para nelayan tidak merasa curiga saat mengangkat jaring dari laut, karena jaring tersebut dipenuhi ikan. Tapi tak disangka, saat nelayan mengeluarkan ikan dari jaring, mereka melihat mayat yang membusuk.”
BERNAMA: “KOTA KINABALU, 4 Juni-Berita menular di media sosial yang mengklaim bahwa mayat pasien COVID-19 yang dibuang di laut di India telah hanyut ke Sabah adalah berita palsu, kata Komisaris Polisi Sabah Datuk Hazani Ghazali. Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan apapun terkait kasus tersebut dan meminta semua pihak untuk tidak mudah percaya dan tidak menyebarkan berita tersebut tanpa memastikan keasliannya terlebih dahulu.”
astro AWANI: “KOTA KINABALU: Berita menular di media sosial yang mengklaim bahwa mayat pasien COVID-19 yang dibuang ke laut di India telah hanyut ke Sabah adalah berita palsu, kata Komisaris Polisi Sabah Datuk Hazani Ghazali”
Cari Internet pada 11-12-2014: “Kuala Besut: Sebuah kapal nelayan yang mengira telah menangkap ikan besar terkejut ketika pukat yang mereka pasang menabrak mayat saat melabuhkan tangkapannya. Mayatnya hampir busuk dan identitasnya belum teridentifikasi dan masalah ini akan dikonfirmasi oleh pihak berwenang.”
Brilio.net pada 02 / 06/2017: “Namun, apa yang ditemukan di jaring ikan di Malaysia sangat mengejutkan. Seperti dilansir brilio.net dari Viral4real, Kamis (1/6) alih-alih mendapatkan ikan, nelayan justru mendapatkan jasad laki-laki. Mayat yang membusuk diangkut bersama dengan banyak ikan. Foto penemuan mayat di dalam jaring pun langsung viral hingga saat ini. Tapi menurut sumber lain, kejadian ini terjadi setahun yang lalu.”
Liputan6.com pada 03 Jun 2017: “Awalnya para nelayan tidak merasa curiga saat mengangkat jaring dari laut, karena jaring tersebut dipenuhi ikan. Tapi tak disangka, saat nelayan mengeluarkan ikan dari jaring, mereka melihat mayat yang membusuk.”
BERNAMA: “KOTA KINABALU, 4 Juni-Berita menular di media sosial yang mengklaim bahwa mayat pasien COVID-19 yang dibuang di laut di India telah hanyut ke Sabah adalah berita palsu, kata Komisaris Polisi Sabah Datuk Hazani Ghazali. Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan apapun terkait kasus tersebut dan meminta semua pihak untuk tidak mudah percaya dan tidak menyebarkan berita tersebut tanpa memastikan keasliannya terlebih dahulu.”
astro AWANI: “KOTA KINABALU: Berita menular di media sosial yang mengklaim bahwa mayat pasien COVID-19 yang dibuang ke laut di India telah hanyut ke Sabah adalah berita palsu, kata Komisaris Polisi Sabah Datuk Hazani Ghazali”
KESIMPULAN
TIDAK TERKAIT COVID-19, sudah beredar sebelumnya pada tahun 2014 dan 2017. Selain itu, kasus klaster COVID-19 pertama dilaporkan pada tahun 2019, sehingga dari segi waktu TIDAK RELEVAN.
Rujukan
https://http[1] firstdraftnews.org: “Memahami Gangguan Informasi”,
https://archive.md/UOH33 (arsip cadangan). [2] covid19india.org,
https://archive.md/iiYE5 (arsip cadangan). [3] who.int: “Daftar tanggapan WHO terhadap COVID-19”,
https://bit.ly/3uVdnEi (Google Translate) /
https://archive.md/WSpjs (arsip cadangan, bahasa asli ). [5] vk.com,
https://bit.ly/3imjqyM (Google Translate) /
https://bit.ly/3vWnlGP (Google Translate) /
Publish date : 2021-06-06