Berita
Akun Facebook Damian Zohar (fb.com/damianjaya.permai) pada 28 Maret 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“Lebih dari 300 kapal menunggu di Kanal Suez untuk transit. Dengan informasi dari Esteban Cedeno”
“Lebih dari 300 kapal menunggu di Kanal Suez untuk transit. Dengan informasi dari Esteban Cedeno”
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim menunjukkan lebih dari 300 kapal yang terjebak di Terusan Suez, Mesir merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan di Terusan Suez. Kejadian di video itu aslinya diambil di perairan Bangladesh pada bulan Februari 2021.
Video yang identik, diunggah oleh pengguna Linkedin, Sujeeva SALWATURA pada bulan Februari 2021 dengan narasi sebagai berikut:
“Fascinating site witnessed early hours yesterday while on a short flight from Port City Chittagong to Dhaka …. because of current global context and due to less bb imports most of lighter barges become unemployed and anchored. for sure they are not maintaining social distances as it appears!” atau yang jika diterjemahkan:
“Situs menarik disaksikan dini hari kemarin ketika dalam penerbangan singkat dari Port City Chittagong ke Dhaka …. karena konteks global saat ini dan karena impor bb yang lebih sedikit, sebagian besar tongkang yang lebih ringan menjadi menganggur dan berlabuh. pasti mereka tidak menjaga jarak sosial seperti yang terlihat!”
Keterangan unggahan LinkedIn itu menyebutkan bahwa video itu direkam saat penerbangan dari Chittagong, kota pelabuhan Bangladesh, menuju ke ibukota negara, Dhaka.
Dilansir dari AFP, dalam sebuah pesan kepada AFP pada tanggal 1 April 2021, Sujeeva Salwatura, pengguna LinkedIn yang memegang jabatan “country head” di “Pacific International Lines (PTE)”, mengonfirmasi bahwa dialah perekam video itu.
“Saya merekamnya di sebuah penerbangan domestik dari kota pelabuhan Chittagong ke Dhaka, 23 Februari,” katanya.
Faktanya, bukan di Terusan Suez. Kejadian di video itu aslinya diambil di perairan Bangladesh pada bulan Februari 2021.
Video yang identik, diunggah oleh pengguna Linkedin, Sujeeva SALWATURA pada bulan Februari 2021 dengan narasi sebagai berikut:
“Fascinating site witnessed early hours yesterday while on a short flight from Port City Chittagong to Dhaka …. because of current global context and due to less bb imports most of lighter barges become unemployed and anchored. for sure they are not maintaining social distances as it appears!” atau yang jika diterjemahkan:
“Situs menarik disaksikan dini hari kemarin ketika dalam penerbangan singkat dari Port City Chittagong ke Dhaka …. karena konteks global saat ini dan karena impor bb yang lebih sedikit, sebagian besar tongkang yang lebih ringan menjadi menganggur dan berlabuh. pasti mereka tidak menjaga jarak sosial seperti yang terlihat!”
Keterangan unggahan LinkedIn itu menyebutkan bahwa video itu direkam saat penerbangan dari Chittagong, kota pelabuhan Bangladesh, menuju ke ibukota negara, Dhaka.
Dilansir dari AFP, dalam sebuah pesan kepada AFP pada tanggal 1 April 2021, Sujeeva Salwatura, pengguna LinkedIn yang memegang jabatan “country head” di “Pacific International Lines (PTE)”, mengonfirmasi bahwa dialah perekam video itu.
“Saya merekamnya di sebuah penerbangan domestik dari kota pelabuhan Chittagong ke Dhaka, 23 Februari,” katanya.
KESIMPULAN
BUKAN di Terusan Suez. Kejadian di video itu aslinya diambil di perairan Bangladesh pada bulan Februari 2021.
Rujukan
Publish date : 2021-04-07