Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»Misleading Content»[SALAH] “YANG SUDAH DIVACCINE TANYA KE PEMERINTAH APAKAH ADA JAWABAN LAIN”
    Misleading Content

    [SALAH] “YANG SUDAH DIVACCINE TANYA KE PEMERINTAH APAKAH ADA JAWABAN LAIN”

    Jane DoePublish date2021-03-16
    Share
    Facebook

    Berita

    gimana nih👇

    YANG SUDAH DIVACCINE SILAHKAN TANYA KE PEMERINTAH,APAKAH ADA JAWABAN LAIN,SELAIN DIBAWAH INI?👇👇👇👇👇

    Ini ada pertanyaan dan jawaban sebelum memutuskan memvaksin diri

    Herd immunity

    HASIL CEK FAKTA

    dijelaskan oleh Josh Hopkins Medicine: “Apakah saya masih harus memakai masker dan melanjutkan tindakan pencegahan keamanan COVID-19 jika saya mendapatkan vaksin?

    Ya, setiap orang masih perlu mempertahankan tindakan pencegahan keamanan ini di masa mendatang. Jika Anda termasuk di antara sekitar 5% hingga 10% orang yang vaksinnya tidak efektif, Anda masih dapat tertular dan menyebarkan virus corona. Penelitian sedang melihat apakah vaksin, bahkan ketika efektif untuk mencegah penyakit, membuat seseorang tidak menyimpan virus dan menularkannya kepada orang lain.”

    berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), begitu jumlah minimal populasi sudah divaksin dan kekebalan kelompok dicapai pengetatan seperti larangan berkerumun baru bisa diberlakukan. Penjelasan dari PublicHealth: “The Herd Immunity Imperative

    Vaksin tidak hanya bekerja pada tingkat individu, tetapi juga melindungi seluruh populasi. Begitu cukup banyak orang yang diimunisasi, peluang untuk berjangkitnya penyakit menjadi sangat rendah bahkan orang yang tidak diimunisasi mendapat manfaat. Pada dasarnya, bakteri atau virus tidak akan memiliki cukup inang yang memenuhi syarat untuk membangun pijakan dan pada akhirnya akan mati seluruhnya. Fenomena ini disebut ” imunitas kawanan ” atau “imunitas komunitas”, dan hal itu memungkinkan penyakit yang pernah menghancurkan bisa dibasmi seluruhnya, tanpa perlu memvaksinasi setiap individu.”

    SALAH, vaksin COVID-19 melindungi terhadap COVID-19. Penjelasan dari CDC: “Akankah vaksinasi COVID-19 melindungi saya dari penyakit COVID-19?

    Iya. Vaksinasi COVID-19 bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan Anda bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan COVID-19, dan ini melindungi Anda dari penyakit COVID-19.

    Terlindung dari sakit itu penting karena meskipun banyak orang dengan COVID-19 hanya memiliki penyakit ringan, orang lain mungkin menderita penyakit parah , memiliki efek kesehatan jangka panjang , atau bahkan meninggal. Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana COVID-19 akan memengaruhi Anda, bahkan jika Anda tidak memiliki peningkatan risiko komplikasi yang parah . Pelajari lebih lanjut tentang cara kerja vaksin COVID-19 .”

    Menularkan dan ditulari berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), cek penjelasan sebelumnya

    KESIMPULAN

    Variasi dari pesan berantai “Paradox vaksin” yang sebelumnya sudah beredar. Fungsi vaksin adalah untuk melatih sistem kekebalan tubuh, untuk memicu respons imun, agar dapat mengenali dan memerangi patogen (virus maupun bakteri). Dengan cukup banyak orang yang diimunisasi maka peluang untuk berjangkitnya penyakit menjadi sangat rendah, karena tidak ada cukup inang yang digunakan oleh patogen untuk berkembang.

    Rujukan

    https://http[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”

    http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),

    http://bit.ly/2rhTadC. [2] hopkinsmedicine.org: “Apakah Vaksin COVID-19 Aman?”,

    http://bit.ly/3cyi2GE (Google Translate) /

    http://bit.ly/3j7v9zC (arsip cadangan). [3] publichealth.org: “BAGAIMANA VAKSIN BEKERJA”,

    http://bit.ly/39FGd41 (Google Translate) /

    http://bit.ly/2L9tRHU (arsip cadangan). [4] cdc.gov: “Fakta tentang Vaksin COVID-19”,

    http://bit.ly/2L9tRHU (Google Translate) /

    http://bit.ly/3pSyOUR (arsip cadangan). [5] indystar.com: “Berapa lama kekebalan vaksin bertahan? Setidaknya beberapa bulan, tapi studi masih terus dilakukan”,

    http://bit.ly/3bRvvIX (Google Translate) /

    https://archive.st/bc5x (arsip cadangan). [6] cdc.gov: “Keamanan Vaksin COVID-19”,

    http://bit.ly/30MlSoz (Google Translate) /

    https://archive.st/plfb (arsip cadangan). [7] turnbackhoax.id: “[SALAH] Pesan Berantai “Paradox vaksin””

    https://bit.ly/3rcTIhw /

    https://archive.md/AS7N3 (arsip cadangan). [8] turnbackhoax.id: “[FALSE] “12 important questions and answers before considering getting vaccinated””

    https://bit.ly/37ROqAU /

    https://archive.md/BC3Ko (arsip cadangan).

    Publish date : 2021-03-16

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.