Berita
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Zekeriyya Genc mengunggah sebuah narasi (8/3) yang menyatakan bahwa hasil otopsi terhadap jenazah korban Covid-19 yang dilakukan oleh dokter di Rusia telah menemukan bahwa penyakit Covid-19 tidak disebabkan oleh virus, melainkan radiasi elektromagnetik 5G. Narasi tersebut juga menyebutkan bahwa untuk mengobati Covid-19, hanya dibutuhkan aspirin 100 mg, apronic atau parasetamol 650 mg.
Rusia nekat otopsi
Rusia nekat otopsi
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada pernyataan terkait penemuan tersebut di situs resmi pemerintah Rusia. WHO serta hasil penelitian para ahli juga telah menegaskan bahwa Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan maupun mencegah Covid-19, oleh karena itu WHO mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga jarak, menggunakan masker ketika bepergian, serta menghindari kerumunan. Lebih lanjut, teknologi 5G telah terbukti tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Narasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Covid-19 BUKAN Virus, Sumber : Kementerian Kesehatan Italy” pada 14 Februari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Zekeriyya Genc tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Narasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Covid-19 BUKAN Virus, Sumber : Kementerian Kesehatan Italy” pada 14 Februari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Zekeriyya Genc tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
KESIMPULAN
Rujukan
https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7506181/
https://www.nytimes.com/2019/07/16/science/5g-cellphones-wireless-cancer.html
https://turnbackhoax.id/2021/02/14/salah-covid-19-bukan-virus-sumber-kementerian-kesehatan-italy/
Publish date : 2021-03-12