Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»Misleading Content»[SALAH] Memakai Masker Dapat Menyebabkan Kematian Akibat Keracunan Karbon Dioksida (CO2)
    Misleading Content

    [SALAH] Memakai Masker Dapat Menyebabkan Kematian Akibat Keracunan Karbon Dioksida (CO2)

    Jane DoePublish date2020-10-18
    Share
    Facebook

    Berita

    “OH.. TERNYATA AKTIVIS ANTI MASKER DIA INI.
    Hayoolah .. kita buat gerakan yang sama sebagai aktivis anti Masker, agar kita tidak ketergantungan dan menyelamatkan banyak nyawa Manusia dari dampak terlalu lama dan terlalu Sering menggunakan Masker, yang bisa mengakibatkan HYPOXIA dan MATI karna fungsi paru” tidak lagi Normal dan keracunan CO2 kita sendiri.
    buat gerakan anti Masker agar kita tidak mudah di kontrol dan di kendalikan seperti Robot.
    Orang Sehat .. Gunakan OTAK.”

    Hirup CO2 bunuh diri

    Hirup CO2 Bunuh Diri Massal fitnah corona

    CO2

    HASIL CEK FAKTA

    Beredar postingan dari akun Facebook Soelaiman Sr. berupa sebuah video dan tangkapan layar dengan klaim bahwa memakai masker terlalu lama dan terlalu sering dapat menyebabkan hypoxia dan meninggal karena keracunan karbon dioksida. Postingan ini disukai sebanyak 24 kali dan disebarkan kembali sebanyak 15 kali.

    Menurut artikel periksa fakta liputan6.com, dr Arif Santoso SpP sebagai Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unhas menegaskan bahwa memakai masker dalam waktu yang lama tidak membuat seseorang keracunan CO2. Ukuran virus korono sekitar 125 nanometer, ukuran ini membuat virus korona tidak dapat menembus masker sedangkan karbon dioksida, oksigen, hingga nitrogen ukurannya jauh lebih kecil daripada virus korona sehingga dapat menembus pori-pori masker.

    Bill Carroll, PhD sebagai profesor kimia Indiana University juga menjelaskan bahwa sebelum tubuh mengalami keracunan CO2, tubuh akan memberikan sinyal perlindungan diri, ketika tingkat CO2 yang mempengaruhi kadar keasaman darah berubah maka tubuh akan mendeteksi perubahan kadar keasaman darah tersebut sehingga orang tersebut akan pingsan sebagai salah satu cara tubuh menuntut seseorang agar bisa bernapas dengan normal.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim memakai masker terlalu lama dan terlalu sering dapat menyebabkan hypoxia dan meninggal karena keracunan karbon dioksida adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    KESIMPULAN

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Klaim tersebut tidak benar, memakai master terlalu lama tidak akan menyebabkan keracunan karbon dioksida karena masker telah didesain untuk menyaring udara dari partikel-partikel sehingga udara termasuk CO2 dapat menembus pori-pori masker.

    Rujukan

    https://turnbackhoax.id/2020/07/25/salah-beberapa-dampak-negatif-dari-menggunakan-masker/

    https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4384475/cek-fakta-tidak-benar-menggunakan-masker-akan-berakibat-keracunan-co2

    https://www.hopkinsallchildrens.org/ACH-News/General-News/Myths-about-Masks-and-Other-Coronavirus-Facial-Cov

    https://republika.co.id/berita/qbrvsa414/hoaks-olahraga-pakai-masker-picu-hipoksia-keracunan-co2

    https://health.kompas.com/read/2020/05/31/160400968/pakai-masker-untuk-cegah-corona-tak-bikin-keracunan-karbon-dioksida

    Publish date : 2020-10-18

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.