Berita
Akun Twitter 477U811 (@8R1774NS) mengunggah cuitan berupa narasi dengan disertai foto beberapa siswa sedang belajar di suatu tempat dengan keadaan yang memprihatinkan pada 26 Agustus 2020. Cuitan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 59 likes dan 29 retweets serta komentar.
Berikut kutipan narasinya:
"Hari kemerdekaan telah berlalu
Ada yg merayakan dng suka cita
Begitu jg pemerintah pusat meski hany seremonial tahunan biar di anggap Indonesia msh merdeka
Selogan Indonesia maju brsama dzancuk hrus terus dipoles
Kebobrokan hrus di tutupi
Yg vokal bungkam
Pada kenyataannya?🤔"
Berikut kutipan narasinya:
"Hari kemerdekaan telah berlalu
Ada yg merayakan dng suka cita
Begitu jg pemerintah pusat meski hany seremonial tahunan biar di anggap Indonesia msh merdeka
Selogan Indonesia maju brsama dzancuk hrus terus dipoles
Kebobrokan hrus di tutupi
Yg vokal bungkam
Pada kenyataannya?🤔"
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, foto pada cuitan tersebut bukan berlokasi di Indonesia. Foto serupa dengan sudut pengambilan gambar yang berbeda ditemukan pada dua buah artikel yang berasal dari portal berita Kamboja, Post Khmer. Artikel pertama yang menggunakan foto tersebut berjudul "Anak-anak Kita, Anak-anak Mereka" ditulis oleh Thou Veasna dari Provinsi Ratanakiri dan dipublikasikan pada 26 Maret 2015. Pada artikel tersebut, disebutkan bahwa foto tersebut diambil saat kegiatan belajar di sebuah desa dan dipaparkan opini mengenai kondisi pendidikan di Kamboja.
Sedangkan artikel kedua dengan foto yang sama merupakan berita dengan judul "Pemerintah Memberikan Beasiswa kepada Siswa Miskin dari Kelas 1 sampai 12" yang dipublikasikan pada 3 April 2015. Pada berita tersebut, disebutkan berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, diputuskan untuk memberikan beasiswa kepada siswa miskin dari tingkat 1 sampai tingkat 12 dengan besar nominal yang berbeda mulai tahun ajaran 2014-2015 sampai seterusnya. Menteri Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja Hang Chuon Naron mengatakan, sebelumnya beasiswa terbatas untuk siswa kelas satu dan nantinya, beasiswa akan difokuskan pada siswa miskin dan berprestasi.
“Beasiswa membantu siswa sekolah dasar untuk belajar secara konsisten, tidak lagi meninggalkan jalan tengah, membantu meningkatkan kehidupan siswa miskin, dan juga akan mengurangi putus sekolah untuk mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Sebagai tambahan, ditemukan sebuah artikel dengan foto yang sama pada situs Migrant Today yang dipublikasikan pada 18 Agustus 2015 dengan judul "Cambodian schools: poverty is not a reason not to study". Pada artikel itu, disebutkan bahwa anak-anak di Kamboja sering diberikan berbagai keperluan sekolah karena di sebuah negara miskin, orangtua tidak bisa selalu mencari nafkah untuk membelikan anak-anaknya kebutuhan sekolah.
Sedangkan artikel kedua dengan foto yang sama merupakan berita dengan judul "Pemerintah Memberikan Beasiswa kepada Siswa Miskin dari Kelas 1 sampai 12" yang dipublikasikan pada 3 April 2015. Pada berita tersebut, disebutkan berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, diputuskan untuk memberikan beasiswa kepada siswa miskin dari tingkat 1 sampai tingkat 12 dengan besar nominal yang berbeda mulai tahun ajaran 2014-2015 sampai seterusnya. Menteri Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja Hang Chuon Naron mengatakan, sebelumnya beasiswa terbatas untuk siswa kelas satu dan nantinya, beasiswa akan difokuskan pada siswa miskin dan berprestasi.
“Beasiswa membantu siswa sekolah dasar untuk belajar secara konsisten, tidak lagi meninggalkan jalan tengah, membantu meningkatkan kehidupan siswa miskin, dan juga akan mengurangi putus sekolah untuk mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Sebagai tambahan, ditemukan sebuah artikel dengan foto yang sama pada situs Migrant Today yang dipublikasikan pada 18 Agustus 2015 dengan judul "Cambodian schools: poverty is not a reason not to study". Pada artikel itu, disebutkan bahwa anak-anak di Kamboja sering diberikan berbagai keperluan sekolah karena di sebuah negara miskin, orangtua tidak bisa selalu mencari nafkah untuk membelikan anak-anaknya kebutuhan sekolah.
KESIMPULAN
Narasi dengan foto yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto kegiatan belajar di sebuah desa di Kamboja.
Rujukan
https://turnbackhoax.id/2020/08/27/salah-foto-kebobrokan-indonesia-yang-harus-ditutupi/
https://www.migrant.today/kambodzha-bednost-ne-prichina-chtoby-ne/
Publish date : 2020-08-27