Berita
Beredar melalui pesan bernatai Whatsapp, perihal informasi adanya pedagang di Pasar Mayestik yang meninggal akibat positif virus corona atau Covid-19. Menurut narasi yang beredar, suami serta anak dari pedagang perempuan yang meninggal harus di rawat di RSUD Cengkareng dikarenakan tertular.
HASIL CEK FAKTA
Melihat adanya informasi yang tidak sesuai dengan fakta, pihak Pasar Mayestik pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari republika.co.id, Kepala Pasar Mayestik, Riskan menegaskan bahwa pegadang yang meninggal tersebut bukan dikarenakan virus corona atau Covid-19 melainkan sakit paru-paru dan flek jantung.
“Kita dapatkan dari penelusuran teman-teman antar pedagang, lewat nomor telepon juga dari keluarganya, dari security juga,” jelas Riskan.
Riskan juga meluruskan terkait dengan lokasi pedagang yang meninggal bukan di lantai dasar melainkan di lantai semi basement.
“Lokasinya saja sudah salah karena di lantai dasar Pasar Mayestik saja tidak ada yang jualan hantaran seperti keranjang-keranjang gitu,” pungkasnya.
Lebih lanjut Riskan juga menjelaskan terkait informasi suami dan anaik si pegadang dirawat di RSUD Cengkareng, ia kembali menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Hoaks, tidak ada,” tegasnya kembali.
Senada dengan Riskan, klarifikasi juga dituturkan oleh Perumda Pasar Jaya. Melansir dari kompas.com, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
“Kita jelaskan informasi tersebut adalah hoaks dan kita minta masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar,” tegas Arief.
“Kita dapatkan dari penelusuran teman-teman antar pedagang, lewat nomor telepon juga dari keluarganya, dari security juga,” jelas Riskan.
Riskan juga meluruskan terkait dengan lokasi pedagang yang meninggal bukan di lantai dasar melainkan di lantai semi basement.
“Lokasinya saja sudah salah karena di lantai dasar Pasar Mayestik saja tidak ada yang jualan hantaran seperti keranjang-keranjang gitu,” pungkasnya.
Lebih lanjut Riskan juga menjelaskan terkait informasi suami dan anaik si pegadang dirawat di RSUD Cengkareng, ia kembali menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Hoaks, tidak ada,” tegasnya kembali.
Senada dengan Riskan, klarifikasi juga dituturkan oleh Perumda Pasar Jaya. Melansir dari kompas.com, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
“Kita jelaskan informasi tersebut adalah hoaks dan kita minta masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar,” tegas Arief.
KESIMPULAN
Bukan disebabkan oleh Covid-19. Pegadang tersebut meninggal dikarenakan terkena serangan jantung. Diketahui pula bahwa si pedagang memiliki riwayat penyakit yaitu pembengkakan hati dan flek jantung.
Rujukan
Publish date : 2020-08-07