Berita
Beredar pesan berantai yang menyebutkan bahwa kantor Nokia di Menara Mulia dibersihkan setelah ada karyawannya meninggal dunia. Dalam narasi disebutkan bahwa karyawan Nokia yang meninggal dunia memiliki tanda-tanda suspek virus Corona atau COVID-19. Berikut kutipan narasinya:
“Area kantor Nokia di Menara Mulia besok dibersihkan setelah ada karyawan Nokia di lt.4 tiba-tiba meninggal Senin kemarin, masuk RS tgl 7 Maret dan meninggal tgl 9 Maret dengan kondisi demam dan muntah. Suspect awal typus seperti suspect awal kasus corona 1 & 2 di depok. Lucunya, teman-teman se-cubical almarhum tiba-tiba demam semua juga ????”
“Area kantor Nokia di Menara Mulia besok dibersihkan setelah ada karyawan Nokia di lt.4 tiba-tiba meninggal Senin kemarin, masuk RS tgl 7 Maret dan meninggal tgl 9 Maret dengan kondisi demam dan muntah. Suspect awal typus seperti suspect awal kasus corona 1 & 2 di depok. Lucunya, teman-teman se-cubical almarhum tiba-tiba demam semua juga ????”
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi dalam pesan berantai tersebut keliru. Sebab, karyawan Nokia yang meninggal dunia bukan karena COVID-19. Selain itu, proses disinfeksi atau sterilisasi kantor pusat Nokia Indonesia hanya sebagai protokol dari Nokia Global dalam upaya meningkatkan keamanan terkait penyebaran COVID-19. Pernyataan itu disampaikan Nokia Indonesia melalui siaran pers yang diterima sejumlah media.
“Pada hari Selasa 10 Maret, Nokia diberi tahu bahwa salah satu karyawan subkontraktor kami telah meninggal dunia. Tim kesehatan dan keselamatan kami melakukan penyelidikan menyeluruh dan menerima konfirmasi dari otoritas kesehatan terkait bahwa karyawan tersebut menderita penyakit yang tidak terkait dengan COVID-19. Untuk menghormati almarhum dan keluarga mereka, kami tidak akan membagikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini,” tulis pernyataan resmi Nokia.
Selain itu, Nokia Indonesia juga mengupayakan karyawannya untuk bekerja jarak jauh sampai kantor selesai disterilkan.
"Sampai saat ini, kami telah mengambil berbagai langkah di banyak negara, termasuk tindakan seperti membatasi perjalanan, bekerja dari rumah, mengkarantina dalam kasus-kasus tertentu, meningkatkan pembersihan atau disinfektan kantor, dan meminta instruksi yang jelas dari kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan yang datang ke dan dari area tertentu dengan menyebutkan beberapa kegiatannya," tambahnya.
“Pada hari Selasa 10 Maret, Nokia diberi tahu bahwa salah satu karyawan subkontraktor kami telah meninggal dunia. Tim kesehatan dan keselamatan kami melakukan penyelidikan menyeluruh dan menerima konfirmasi dari otoritas kesehatan terkait bahwa karyawan tersebut menderita penyakit yang tidak terkait dengan COVID-19. Untuk menghormati almarhum dan keluarga mereka, kami tidak akan membagikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini,” tulis pernyataan resmi Nokia.
Selain itu, Nokia Indonesia juga mengupayakan karyawannya untuk bekerja jarak jauh sampai kantor selesai disterilkan.
"Sampai saat ini, kami telah mengambil berbagai langkah di banyak negara, termasuk tindakan seperti membatasi perjalanan, bekerja dari rumah, mengkarantina dalam kasus-kasus tertentu, meningkatkan pembersihan atau disinfektan kantor, dan meminta instruksi yang jelas dari kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan yang datang ke dan dari area tertentu dengan menyebutkan beberapa kegiatannya," tambahnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penjelasan dari pihak Nokia Indonesia tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi dalam pesan berantai Whatsapp itu tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
Publish date : 2020-03-12