Berita
Beredar pesan berantai melalui Whatsapp yang menyebutkan bahwa virus Corona dapat terbunuh dalam suhu 26-27 derajat. Selain itu, pada narasi disebutkan bahwa virus tersebut akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari. Berikut kutipan narasinya:
“Teman sekelas keponakan laki-laki , lulus dengan gelar master, dan bekerja di Rumah Sakit Shenzen. Dia dipindahkan ke Wuhan untuk mempelajari virus pneumonia baru. Dia baru saja menelepon dan meminta saya untuk memberi tahu semua kerabat dan teman saya bahwa jika pilek dan dahak selama pilek, tidak dapat disimpulkan bahwa itu adalah pneumonia coronavirus tipe baru. Karena coronavirus pneumonia adalah batuk kering tanpa pilek, ini adalah cara paling sederhana untuk mengidentifikasinya. Dia juga menginformasikan bahwa tipe baru virus pneumonia koroner tidak tahan panas dan akan terbunuh dalam suhu 26-27 derajat. Karena itu, minumlah air panas untuk mencegah virus. Olahraga, Anda tidak akan terinfeksi virus. Jika Anda demam tinggi, tutupi selimut dan minumlah sup jahe untuk menambah energi panas tubuh tanpa perlu vaksin. Makan lebih banyak jahe, merica bawang putih, dan merica bisa menyelesaikannya,kurangi makan yg manis, asam, dan asin, dan jangan pergi ke daerah cuaca dingin. Virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari.”
Ada juga yang diklaim berasal dari UNICEF sebagai berikut;
Unicef
* Buletin dari UNICEF *
Virus corona berukuran besar, karena diameter sel 400 hingga 500, jadi setiap masker yang mencegah pemasukannya tidak harus digunakan oleh apoteker untuk moncong.
Virus tidak mengendap di udara tetapi di tanah, sehingga tidak menular melalui udara.
ور Coronavirus ketika jatuh di permukaan logam, itu akan hidup 12 jam, jadi mencuci tangan dengan sabun dan air cukup baik.
Saat coronavirus jatuh pada kain, tetap sembilan jam, jadi mencuci pakaian atau memaparkannya di bawah sinar matahari selama dua jam sudah cukup untuk tujuan membunuh mereka.
Virus ini hidup di tangan hanya selama 10 menit, sehingga menempatkan alat sterilisasi alkohol di saku akan memenuhi tujuan pencegahan.
Jika virus terpapar pada suhu 26 atau 27, virus itu akan dibunuh, sehingga tidak hidup di daerah yang panas, seperti halnya meminum air panas dan paparan sinar matahari memenuhi tujuannya.
Dan jauhi es krim dan makan cepat
Berkumurlah dengan air hangat dan garam atau
Betadine sakit tenggorokan
Ini membunuh spora amandel dan mencegahnya bocor ke paru-paru
Selain banyak minum air putih.
Ketaatan terhadap instruksi ini memenuhi tujuan mencegah virus dan cukup untuk mendramatisasi media sosial dan rumor yang mengelilinginya
UNICEF IQ HOME
"Benarkah cuaca panas bisa mematikan virus corona?"
"Virus corona bertahan di udara, melayang-layang sampai 8 jam sesudah keluar dari tubuh penderita saat bersin atau batuk, tidak lagi butuh medium cairan utk bertahan. Di ruangan tertutup dan ber-AC lebih lama lagi"
Sinar ultraviolet dapat membunuh cofid 19
“Teman sekelas keponakan laki-laki , lulus dengan gelar master, dan bekerja di Rumah Sakit Shenzen. Dia dipindahkan ke Wuhan untuk mempelajari virus pneumonia baru. Dia baru saja menelepon dan meminta saya untuk memberi tahu semua kerabat dan teman saya bahwa jika pilek dan dahak selama pilek, tidak dapat disimpulkan bahwa itu adalah pneumonia coronavirus tipe baru. Karena coronavirus pneumonia adalah batuk kering tanpa pilek, ini adalah cara paling sederhana untuk mengidentifikasinya. Dia juga menginformasikan bahwa tipe baru virus pneumonia koroner tidak tahan panas dan akan terbunuh dalam suhu 26-27 derajat. Karena itu, minumlah air panas untuk mencegah virus. Olahraga, Anda tidak akan terinfeksi virus. Jika Anda demam tinggi, tutupi selimut dan minumlah sup jahe untuk menambah energi panas tubuh tanpa perlu vaksin. Makan lebih banyak jahe, merica bawang putih, dan merica bisa menyelesaikannya,kurangi makan yg manis, asam, dan asin, dan jangan pergi ke daerah cuaca dingin. Virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari.”
Ada juga yang diklaim berasal dari UNICEF sebagai berikut;
Unicef
* Buletin dari UNICEF *
Virus corona berukuran besar, karena diameter sel 400 hingga 500, jadi setiap masker yang mencegah pemasukannya tidak harus digunakan oleh apoteker untuk moncong.
Virus tidak mengendap di udara tetapi di tanah, sehingga tidak menular melalui udara.
ور Coronavirus ketika jatuh di permukaan logam, itu akan hidup 12 jam, jadi mencuci tangan dengan sabun dan air cukup baik.
Saat coronavirus jatuh pada kain, tetap sembilan jam, jadi mencuci pakaian atau memaparkannya di bawah sinar matahari selama dua jam sudah cukup untuk tujuan membunuh mereka.
Virus ini hidup di tangan hanya selama 10 menit, sehingga menempatkan alat sterilisasi alkohol di saku akan memenuhi tujuan pencegahan.
Jika virus terpapar pada suhu 26 atau 27, virus itu akan dibunuh, sehingga tidak hidup di daerah yang panas, seperti halnya meminum air panas dan paparan sinar matahari memenuhi tujuannya.
Dan jauhi es krim dan makan cepat
Berkumurlah dengan air hangat dan garam atau
Betadine sakit tenggorokan
Ini membunuh spora amandel dan mencegahnya bocor ke paru-paru
Selain banyak minum air putih.
Ketaatan terhadap instruksi ini memenuhi tujuan mencegah virus dan cukup untuk mendramatisasi media sosial dan rumor yang mengelilinginya
UNICEF IQ HOME
"Benarkah cuaca panas bisa mematikan virus corona?"
"Virus corona bertahan di udara, melayang-layang sampai 8 jam sesudah keluar dari tubuh penderita saat bersin atau batuk, tidak lagi butuh medium cairan utk bertahan. Di ruangan tertutup dan ber-AC lebih lama lagi"
Sinar ultraviolet dapat membunuh cofid 19
HASIL CEK FAKTA
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut belum teruji secara ilmiah. Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo, pada 1 Maret 2020 mengatakan bahwa belum ada penelitian ihwal kaitan hidup matinya virus Corona dengan suhu udara.
"Sampai sekarang belum ada penelitian mengenai peran dari suhu terhadap mati atau hidupnya Coronavirus," kata Herawati.
Herawati menjelaskan bahwa virus Corona memang akan mati jika dipanasi dengan suhu 56 derajat Celcius selama 30 menit. Namun, dia mengingatkan, suhu di Indonesia tak mencapai 56 derajat.
Merujuk laporan cuaca dari Google Weather, suhu di Jakarta hari ini 29 derajat Celcius. Kategori panas ekstrem pernah terjadi pada Oktober 2019 yakni 37-39 derajat Celcius.
"Jadi itu sangat spekulatif kalau dibilang temperatur akan mengurangi (potensi terjangkit Corona)," ujar Herawati.
Selain itu, pada 8 Februari 2020, China Daily membantah isu bahwa sinar matahari bisa membunuh virus Corona Covid-19. Suhu iradiasi matahari tidak bisa mencapai 56 derajat Celcius. Sinar ultraviolet pun tidak dapat menyamai intensitas dari lampu ultraviolet. Karena itu, virus tersebut tidak dapat dibunuh oleh sinar matahari.
"Sampai sekarang belum ada penelitian mengenai peran dari suhu terhadap mati atau hidupnya Coronavirus," kata Herawati.
Herawati menjelaskan bahwa virus Corona memang akan mati jika dipanasi dengan suhu 56 derajat Celcius selama 30 menit. Namun, dia mengingatkan, suhu di Indonesia tak mencapai 56 derajat.
Merujuk laporan cuaca dari Google Weather, suhu di Jakarta hari ini 29 derajat Celcius. Kategori panas ekstrem pernah terjadi pada Oktober 2019 yakni 37-39 derajat Celcius.
"Jadi itu sangat spekulatif kalau dibilang temperatur akan mengurangi (potensi terjangkit Corona)," ujar Herawati.
Selain itu, pada 8 Februari 2020, China Daily membantah isu bahwa sinar matahari bisa membunuh virus Corona Covid-19. Suhu iradiasi matahari tidak bisa mencapai 56 derajat Celcius. Sinar ultraviolet pun tidak dapat menyamai intensitas dari lampu ultraviolet. Karena itu, virus tersebut tidak dapat dibunuh oleh sinar matahari.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim virus Corona akan mati pada suhu 26-27 derajat Celcius dan saat terkena sinar matahari belum ada hasil penelitian ilmiahnya. Dengan demikian, konten pesan berantai itu masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1126837814315419/
https://www.chinadaily.com.cn/a/202002/08/WS5e3eb7aea31012821727601d.html
Publish date : 2020-03-04