Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»Misleading Content»[SALAH] Tisu Basah Bisa Jadi Alternatif Menyiasati Kelangkaan Masker
    Misleading Content

    [SALAH] Tisu Basah Bisa Jadi Alternatif Menyiasati Kelangkaan Masker

    Jane DoePublish date2020-03-04
    Share
    Facebook

    Berita

    Beredar postingan video yang memperlihatkan penggunaan tisu basah sebagai bahan pengganti masker. Dalam narasi disebutkan, video tersebut bisa menjadi alternatif menyiasati kelangkaan masker terkait virus Corona.

    HASIL CEK FAKTA

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa penggunaan tisu basah menjadi peranti pengganti masker merupakan hal yang keliru dan tidak dianjurkan. Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes RI Busroni, menjelaskan bahwa penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang dengan tidak sengaja bisa terhirup.

    “Tisu basah didesain bukan untuk masker, tapi didesain untuk membasahi bagian tubuh yang rentan terkontaminasi. Itu kan ada alkoholnya, lengket terhadap partikel-partikel yang berterbangan di udara, malah bisa terhirup sama kita. Dianjurkan menggunakan masker bedah biasa,” jelas Busroni.

    Senada dengan Busroni, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto, pun angkat bicara. Ia mengatakan, Tisu basah dianggap kurang efektif untuk dijadikan masker karena malah akan membuat debu nempel semua di lapisan tisunya. "Tisu basah kena debu malah nempel semua debunya di tisu, kan itu basah luar dalam," terangnya.

    Yuri menegaskan, kalau memang masyarakat sekadar membutuhkan benda yang bisa menutupi debu, tisu basah memang bisa, tapi bukan digunakan untuk jadi masker. "Kalau sekadar bisa, ya, memang bisa. Kertas juga bisa," tandas Yuri.

    Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Chrisrianto Edy Nugroho juga memberikan pandangannya. Ia menyatakan bahwa tisu basah tidak direkomendasikan untuk menjadi barang subtitusi dari masker.

    “Untuk tisu basah (dijadikan masker) belum ada penelitiannya, jadi tidak direkomendasikan,” ujarnya.

    Chrisrianto menyebut yang direkomendasikan adalah masker yang sesuai dengan standar kesehatan.

    "Yang direkomendasikan hanya masker bedah dan masker N95," ujarnya.

    Chrisrianto juga mengungkapkan penggunaan masker harus diperhatikan dengan benar. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi masker sebagai penyaring udara. "Masker bedah pemakaiannya yang benar, yang berwarna hijau atau biru posisinya di luar, yang putih di dalam," ujarnya.

    Lipatan masker juga harus diperhatikan. "Lipatan luar mengarah ke bawah," ungkapnya.

    Pandangan serupa juga disampaikan oleh dr Erni Juwita SpPD, Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia secara tegas menjawab bahwa masker dari tisu basah tersebut adalah cara yang tidak benar untuk dilakukan. “Tisu basah? Kotor dong, logikanya ya konteksnya kan itu basah maka akan mudah menyerap apapun. Termasuk debu dan kotoran," katanya.

    Gunakan tisu basah sesuai fungsinya, sebagai tisu untuk bersihkan tangan atau benda-benda lain. "Enggak bener itu (kalau bisa jadi masker),” seru dr.Erni,

    Dokter Erni lebih lanjut menjelaskan, tisu basah yang sudah dalam keadaan basa, malah akan tambah meningkatkan risiko iritasi saat diberi hand sanitizer, yang mengandung kandungan alkohol.

    “Lebih basah ya lebih nempel, hati-hati loh ini basah. Alkohol itu kan menguap, digunakan tidak tepat bikin kuman nempel. Menghirup alkohol kan berbahaya, bisa iritasi di hidung nanti,” tambahnya.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hal tersebut, maka konten tersebut dapat dikatakan menyesatkan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1126830347649499/

    https://turnbackhoax.id/2020/03/04/salah-tisu-basah-bisa-jadi-alternatif-menyiasati-kelangkaan-masker/

    https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/0kp07ALk-cek-fakta-benarkah-tisu-basah-dapat-mengganti-fungsi-masker-ini-faktanya

    https://lifestyle.okezone.com/read/2020/03/03/481/2177551/ramai-tisu-basah-jadi-masker-begini-kata-kemenkes

    https://fame.grid.id/read/462047204/berita-virus-corona-terbaru-viral-tisu-basah-gantikan-masker-untuk-cegah-virus-corona-ternyata-ini-dampaknya-menurut-dokter-spesialis-paru?page=all

    https://lifestyle.okezone.com/read/2020/03/02/481/2177126/viral-masker-diy-dari-tisu-basah-dokter-ungkap-bahaya-di-baliknya?page=3

    https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4923671/viral-turorial-bikin-masker-dari-tisu-basah-kemenkes-angkat-bicara

    Publish date : 2020-03-04

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.