Berita
SEBUAH tautan program Indomaret Subsidi, beredar di WhatsApp maupun Facebook [arsip] pada 8 Desember 2025. Tautan yang beralamat di uest.top itu diklaim sebagai tautan resmi dari Indomaret untuk mendapatkan subsidi akhir tahun berupa uang.
“Indomaret Subsidi akhir tahun. Melalui kuesioner, Anda akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan Rp 1.500.000,00,” demikian keterangan pada konten yang beredar.
Benarkah tautan tersebut berisi voucher Indomaret Subsidi akhir tahun?
“Indomaret Subsidi akhir tahun. Melalui kuesioner, Anda akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan Rp 1.500.000,00,” demikian keterangan pada konten yang beredar.
Benarkah tautan tersebut berisi voucher Indomaret Subsidi akhir tahun?
HASIL CEK FAKTA
Untuk memverifikasi klaim itu, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri tautan dan mengecek informasi ke akun resmi perusahaan. Hasilnya, tautan yang beredar tersebut bukan situs resmi perusahaan.
Melalui akun Instagram resminya, Indomaret menjelaskan tidak memiliki program bagi-bagi voucher gratis atau subsidi akhir tahun. Mereka mengimbau agar konsumen berhati-hati terhadap iming-iming berhadiah uang yang mengatasnamakan Indomaret.
"Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Indomaret melalui telepon, SMS, WhatsApp, atau media sosial lainnya,” tulis Indomaret pada 8 Desember 2025.
Tautan yang beralamat di uest.top tersebut bukan situs resmi perusahaan ritel tersebut. Indomaret menegaskan info resmi perusahaan hanya melalui situs https://www.indomaret.co.id/ maupun akun-akun media sosial Indomaret bercentang biru.
Tempo juga menelusuri tautan-tautan berkedok voucher Indomaret Subsidi itu dengan alat pemindai keamanan tautan atau URL scanner. PhiShark menganalisis skor risiko keamanan tautan sebesar 70 atau dangerous (berbahaya). Begitu pula menurut IPQuality Score yang menilai tautan tersebut melakukan aktivitas mencurigakan (suspicious activity) dan skor risiko keamanan sebesar 90 atau very risky (sangat riskan). Domain juga baru berumur satu pekan.
Cara membedakan tautan asli atau palsu
Menurut Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber (CSIRT), terdapat beberapa ciri-ciri tautan yang bertujuan menipu, di antaranya menggunakan domain yang janggal dan tidak terpercaya seperti “.xyz” atau “.tk.” Tautan phishing juga sering meminta data sensitif seperti nama, nomor NIK, password, PIN, atau kode OTP lewat tautan.
Meski masyarakat bisa menggunakan alat pemindai keamanan tautan atau URL scanner di internet, hasilnya tak selalu akurat. Untuk itu, langkah paling aman ialah dengan tetap membandingkan tautan yang diterima dengan situs atau akun media sosial resmi institusi tersebut.
Selain itu, masyarakat sebaiknya menghindari membagikan nomor ponsel kepada pihak tak dikenal, terutama saat diajak bergabung ke grup Telegram atau channel WhatsApp. Platform seperti Telegram kerap digunakan penipu karena bisa menyembunyikan identitasnya.
Melalui akun Instagram resminya, Indomaret menjelaskan tidak memiliki program bagi-bagi voucher gratis atau subsidi akhir tahun. Mereka mengimbau agar konsumen berhati-hati terhadap iming-iming berhadiah uang yang mengatasnamakan Indomaret.
"Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Indomaret melalui telepon, SMS, WhatsApp, atau media sosial lainnya,” tulis Indomaret pada 8 Desember 2025.
Tautan yang beralamat di uest.top tersebut bukan situs resmi perusahaan ritel tersebut. Indomaret menegaskan info resmi perusahaan hanya melalui situs https://www.indomaret.co.id/ maupun akun-akun media sosial Indomaret bercentang biru.
Tempo juga menelusuri tautan-tautan berkedok voucher Indomaret Subsidi itu dengan alat pemindai keamanan tautan atau URL scanner. PhiShark menganalisis skor risiko keamanan tautan sebesar 70 atau dangerous (berbahaya). Begitu pula menurut IPQuality Score yang menilai tautan tersebut melakukan aktivitas mencurigakan (suspicious activity) dan skor risiko keamanan sebesar 90 atau very risky (sangat riskan). Domain juga baru berumur satu pekan.
Cara membedakan tautan asli atau palsu
Menurut Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber (CSIRT), terdapat beberapa ciri-ciri tautan yang bertujuan menipu, di antaranya menggunakan domain yang janggal dan tidak terpercaya seperti “.xyz” atau “.tk.” Tautan phishing juga sering meminta data sensitif seperti nama, nomor NIK, password, PIN, atau kode OTP lewat tautan.
Meski masyarakat bisa menggunakan alat pemindai keamanan tautan atau URL scanner di internet, hasilnya tak selalu akurat. Untuk itu, langkah paling aman ialah dengan tetap membandingkan tautan yang diterima dengan situs atau akun media sosial resmi institusi tersebut.
Selain itu, masyarakat sebaiknya menghindari membagikan nomor ponsel kepada pihak tak dikenal, terutama saat diajak bergabung ke grup Telegram atau channel WhatsApp. Platform seperti Telegram kerap digunakan penipu karena bisa menyembunyikan identitasnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa tautan voucher Indomaret Subsidi akhir tahun sebesar Rp1,5 juta adalah keliru.
Rujukan
https://www.instagram.com/p/DR_Tb7qiXci/
https://phishark.net/scan/1bedb90d2ab0d7bddad2b1fd99e9db5b4333eca68089b6035d75df48e17edef0
https://www.ipqualityscore.com/threat-feeds/malicious-url-scanner/
Publish date : 2025-12-23

