Berita
FOTO dengan klaim tiga pria Aljazair ditangkap karena menyamar sebagai domba untuk masuk ke Spanyol, beredar luas di media sosial pada awal Desember 2025. Tempo menemukan konten tersebut menyebar di Instagram [arsip], Facebook, Threads, X (Twitter). Akun-akun berbahasa Inggris dari negara lain juga turut menyebarkan narasi ini di Instagram dan Facebook.
Foto itu memuat tiga orang berkostum karakter dari serial animasi Shaun the Sheep. “Rencana unik ini gagal setelah polisi curiga gerakan “domba” aneh di kendaraan. Ketiga pria langsung ditangkap, jadi contoh ekstrem cara imigran berusaha ke Eropa,” tulis sejumlah pengunggah konten.
Benarkah ada tiga imigran Aljazair menyamar sebagai domba untuk masuk ke Spanyol?
Foto itu memuat tiga orang berkostum karakter dari serial animasi Shaun the Sheep. “Rencana unik ini gagal setelah polisi curiga gerakan “domba” aneh di kendaraan. Ketiga pria langsung ditangkap, jadi contoh ekstrem cara imigran berusaha ke Eropa,” tulis sejumlah pengunggah konten.
Benarkah ada tiga imigran Aljazair menyamar sebagai domba untuk masuk ke Spanyol?
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dalam unggahan itu dengan melakukan pencarian gambar terbalik Google dan pemberitaan kredibel. Hasilnya, potongan foto itu berasal dari video parodi pada 2024 dan tidak berkaitan dengan upaya penyelundupan imigran ilegal.
Potongan foto yang beredar diambil dari video lelucon berformat vertikal yang diunggah kreator konten Vito Sinaga. Video itu diunggah di Tiktok pada 5 Juni 2024, lalu dikreasikan ulang dengan fragmen lain di akun Facebook-nya pada 10 Juni 2024.
Dalam video aslinya, tujuh orang berkostum domba berada dalam bak mobil terbuka berplat BK. Plat BK adalah kode nomor kendaraan untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, khususnya untuk daerah bagian timur seperti Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat, dan sekitarnya, bukan Spanyol.
Meski konten itu tidak terkait dengan imigran di negara tertentu, namun Spanyol baru-baru ini menangkap imigran dari Aljazair. Dikutip dari pemeriksa fakta Misbar, pada 16 November, Kepolisian Nasional di Almería, sebuah kota di Spanyol, menangkap seorang warga negara Aljazair yang terlibat dalam pengangkutan migran dengan perahu. Penangkapan tersebut juga mengaktifkan kembali sejumlah surat perintah penangkapan dari kepadilan yang sebelumnya sempat mengendap.
Tersangka mengoperasikan sebuah perahu karet sepanjang tujuh meter untuk membawa 16 migran menyeberangi laut dari Aljazair. Polisi mencatat, setiap migran harus merogoh kocek hingga 7.500 euro (sekitar Rp127 juta) demi mendapatkan satu kursi di perahu maut tersebut. Setibanya di pelabuhan Almería, polisi segera menggiring para migran ke Pusat Penahanan Sementara untuk Orang Asing guna menjalani protokol pemeriksaan sesuai prosedur.
Hanya berselang empat hari sebelumnya, tepatnya pada 12 November, polisi juga meringkus nakhoda dari dua perahu migran di perairan Pulau Ibiza. Mereka tertangkap basah saat berusaha menyelinap ke Kepulauan Pitiusas dari Aljazair. Sebanyak 40 migran berada di atas kapal tersebut—satu perahu mengangkut 17 orang, sementara lainnya dijejali 23 orang.
Potongan foto yang beredar diambil dari video lelucon berformat vertikal yang diunggah kreator konten Vito Sinaga. Video itu diunggah di Tiktok pada 5 Juni 2024, lalu dikreasikan ulang dengan fragmen lain di akun Facebook-nya pada 10 Juni 2024.
Dalam video aslinya, tujuh orang berkostum domba berada dalam bak mobil terbuka berplat BK. Plat BK adalah kode nomor kendaraan untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, khususnya untuk daerah bagian timur seperti Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat, dan sekitarnya, bukan Spanyol.
Meski konten itu tidak terkait dengan imigran di negara tertentu, namun Spanyol baru-baru ini menangkap imigran dari Aljazair. Dikutip dari pemeriksa fakta Misbar, pada 16 November, Kepolisian Nasional di Almería, sebuah kota di Spanyol, menangkap seorang warga negara Aljazair yang terlibat dalam pengangkutan migran dengan perahu. Penangkapan tersebut juga mengaktifkan kembali sejumlah surat perintah penangkapan dari kepadilan yang sebelumnya sempat mengendap.
Tersangka mengoperasikan sebuah perahu karet sepanjang tujuh meter untuk membawa 16 migran menyeberangi laut dari Aljazair. Polisi mencatat, setiap migran harus merogoh kocek hingga 7.500 euro (sekitar Rp127 juta) demi mendapatkan satu kursi di perahu maut tersebut. Setibanya di pelabuhan Almería, polisi segera menggiring para migran ke Pusat Penahanan Sementara untuk Orang Asing guna menjalani protokol pemeriksaan sesuai prosedur.
Hanya berselang empat hari sebelumnya, tepatnya pada 12 November, polisi juga meringkus nakhoda dari dua perahu migran di perairan Pulau Ibiza. Mereka tertangkap basah saat berusaha menyelinap ke Kepulauan Pitiusas dari Aljazair. Sebanyak 40 migran berada di atas kapal tersebut—satu perahu mengangkut 17 orang, sementara lainnya dijejali 23 orang.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa terdapat peristiwa penyamaran tiga warga Aljazair sebagai domba ke Spanyol adalah keliru. Potongan foto itu berasal dari video parodi tahun 2024 oleh kreator konten Indonesia dan tidak berkaitan dengan upaya penyelundupan imigran ilegal.
Rujukan
https://www.instagram.com/p/DRtwCGWE9KU/
https://www.threads.com/@balikpapanfolks/post/DRwiFlqkZb4
https://x.com/Jaiyejeje0m0/status/1990437609437274295
https://www.instagram.com/p/DRMbkptkll7/
https://www.tiktok.com/@vitosinagaprank/video/7376984896016747781
Publish date : 2025-12-22

