Berita
Beredar isu yang menyebutkan bahwa nama-nama terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah berganti nama. Pada isu yang beredar, disebutkan kini nama terminal di bandara tersebut menjadi Terminal Pegi-Pegi dan Terminal Traveloka.
HASIL CEK FAKTA
Atas isu tersebut, pihak Angkasapura II berikan klarifikasi. Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agus Haryadi menegaskan tidak ada pergantian atau penambahan nama pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) maupun Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 di bandara tersebut.
“Kami tegaskan tidak ada pergantian dan penambahan nama. Nama bandara tetap Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan nama terminal tetap Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. Seluruh kegiatan operasional juga dilakukan oleh Angkasa Pura II,” tegas Agus.
Adapun, menurut Agus, kerja sama co-branding dengan Pegipegi di Terminal 1 dan Traveloka di Terminal 2 hanya sebatas pemanfaatan ruang komersial di kedua terminal tersebut. Co-branding bertujuan untuk meningkatkan brand equity seluruh pihak yang bekerja sama.
“Kerja sama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, Agus mengatakan, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya dengan tentu saja terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Angkasa Pura II.
“Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan 80 persen dari ruang komersial yang ada di terminal. Kerja sama ini juga tidak berdampak pada berubahnya nama terminal, hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage,” ujar Agus.
Agus Haryadi mengatakan model kerja sama co-branding seperti ini sudah lazim diterapkan di sektor pelayanan publik terutama di luar negeri. Di dalam negeri pun sudah ada kerja sama serupa. “Ya memang kalau di Indonesia belum banyak, dan ini masih tergolong baru, tapi setidaknya sudah ada beberapa tempat di Jakarta,” kata dia.
Senada dengan bantahan dari pihak AP II tersebut, pihak Traveloka pun ikut angkat bicara. Public Relations Director, Traveloka Group, Sufintri Rahayu, menegaskan bahwa pihaknya tidak ada rencana mengganti nama Terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kami tegaskan kembali bahwa, tidak ada rencana dalam kerja sama co-branding ini untuk melakukan pergantian nama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menjadi nama apapun,” katanya.
Sufintri menegaskan Traveloka selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai dan filosofi bangsa. Terlebih, menurutnya Bandara Soekarno-Hatta merupakan warisan budaya yang seharusnya melekat kepada nama bandara tersebut Bandar Udara tersebut.
“Lingkup kerja sama co-branding ini berfokus pada peningkatan pelayanan dan pengalaman para pengguna jasa di bandara Soekarno-Hatta,” tuturnya.
“Kami tegaskan tidak ada pergantian dan penambahan nama. Nama bandara tetap Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan nama terminal tetap Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. Seluruh kegiatan operasional juga dilakukan oleh Angkasa Pura II,” tegas Agus.
Adapun, menurut Agus, kerja sama co-branding dengan Pegipegi di Terminal 1 dan Traveloka di Terminal 2 hanya sebatas pemanfaatan ruang komersial di kedua terminal tersebut. Co-branding bertujuan untuk meningkatkan brand equity seluruh pihak yang bekerja sama.
“Kerja sama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, Agus mengatakan, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya dengan tentu saja terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Angkasa Pura II.
“Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan 80 persen dari ruang komersial yang ada di terminal. Kerja sama ini juga tidak berdampak pada berubahnya nama terminal, hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage,” ujar Agus.
Agus Haryadi mengatakan model kerja sama co-branding seperti ini sudah lazim diterapkan di sektor pelayanan publik terutama di luar negeri. Di dalam negeri pun sudah ada kerja sama serupa. “Ya memang kalau di Indonesia belum banyak, dan ini masih tergolong baru, tapi setidaknya sudah ada beberapa tempat di Jakarta,” kata dia.
Senada dengan bantahan dari pihak AP II tersebut, pihak Traveloka pun ikut angkat bicara. Public Relations Director, Traveloka Group, Sufintri Rahayu, menegaskan bahwa pihaknya tidak ada rencana mengganti nama Terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kami tegaskan kembali bahwa, tidak ada rencana dalam kerja sama co-branding ini untuk melakukan pergantian nama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menjadi nama apapun,” katanya.
Sufintri menegaskan Traveloka selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai dan filosofi bangsa. Terlebih, menurutnya Bandara Soekarno-Hatta merupakan warisan budaya yang seharusnya melekat kepada nama bandara tersebut Bandar Udara tersebut.
“Lingkup kerja sama co-branding ini berfokus pada peningkatan pelayanan dan pengalaman para pengguna jasa di bandara Soekarno-Hatta,” tuturnya.
KESIMPULAN
Rujukan
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/979082812424254/
https://republika.co.id/berita/pxwymg370/traveloka-tak-ubah-nama-terminal-2-bandara-soekarnohatta
Publish date : 2019-09-17