Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru: Video Mahasiswa UI Minta DPR Periksa Komnas HAM
    CekFakta

    Keliru: Video Mahasiswa UI Minta DPR Periksa Komnas HAM

    Jane DoePublish date2025-12-18
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    VIDEO dengan klaim seorang mahasiswa Universitas Indonesia meminta DPR RI memeriksa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia beredar di Facebook [arsip], TikTok, dan YouTube. Dalam video itu, mahasiswa tersebut menuding Komnas HAM kerap berpihak kepada kelompok kriminal bersenjata dan Organisasi Papua Merdeka yang mereka sebut sebagai musuh negara.

    Mahasiswa itu menyatakan mewakili rekan-rekannya dan mendesak DPR menyelidiki Komnas HAM. Ia mempertanyakan sikap lembaga tersebut yang dinilainya lebih vokal saat aparat negara dituding melanggar hak asasi manusia, tetapi memilih diam ketika aparat gugur. Ia juga mempertanyakan posisi Komnas HAM dalam konflik yang melibatkan KKB dan OPM.

    “Kenapa di saat aparat negara banyak yang gugur? Mereka semua diam. Tapi di saat para musuh negara tumbang, mereka dengan lantang dan menuduh aparat negara melanggar HAM. Sebenarnya mereka itu siapa?” kata mahasiswa dalam video itu.



    Namun, benarkah mahasiswa UI minta DPR RI periksa Komnas HAM terkait isu Papua?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi konten tersebut melalui wawancara, pengamatan visual terhadap video, serta alat deteksi AI. Hasil verifikasi menunjukkan video itu bukan peristiwa nyata, melainkan hasil rekayasa akal imitasi.

    Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Bima Surya, mengatakan sosok yang berbicara dalam video tersebut bukan perwakilan mahasiswa maupun BEM UI. Ia juga menegaskan BEM UI tidak pernah menggelar rapat dengar pendapat dengan DPR RI terkait isu Papua. 

    “Isu HAM memang menjadi isu yang kami kawal. Namun tahun ini kinerja Komnas HAM belum masuk dalam target pengawasan yang kami lakukan karena keterbatasan fungsionaris,” kata Bima kepada Tempo, Selasa, 16 Desember 2025.

    Menurut Bima, meskipun video tersebut mendapat sentimen positif di media sosial, masyarakat perlu lebih jeli mengenali konten hasil rekayasa akal imitasi. 



    Pengamatan langsung terhadap video tersebut menemukan sejumlah kejanggalan. Pertama, posisi pimpinan rapat berada di bagian belakang ruangan. Kedua, papan nama bertuliskan “TNI AD” terlihat di meja yang seharusnya memuat nama anggota DPR RI.

    Kejanggalan juga tampak pada logo Universitas Indonesia di jas almamater. Logo dalam video berbentuk menyerupai perisai. Padahal logo resmi UI berbentuk segi lima, seperti tercantum di akun Instagram Universitas Indonesia.

    Analisis dengan alat AI, AI or NOT, menghasilkan kemungkinan 99 persen konten mengandung elemen AI. Sedangkan dengan alat Zhuque AI Detection Assistant menghasilkan skor 62,16 persen.



    Sementara Hive Moderation mencatat kemungkinan 99,2 persen video merupakan konten buatan AI. Analisis suara menggunakan Hiya Deepfake Voice Detector juga menunjukkan 76 persen suara dalam video dihasilkan oleh AI. 



    Di sisi lain, sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia terhadap isu Papua selama ini sejalan dengan Komnas HAM. BEM UI pernah mengkritik dugaan penganiayaan aparat TNI terhadap warga Papua.

    Komnas HAM juga mendorong pemerintah mengedepankan pendekatan dialog ketimbang pendekatan keamanan di Papua. Pendekatan keamanan kerap menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil. “Memang masih sekadar seruan, tapi kami berharap seluruh pihak menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan berlebih dalam kondisi seperti ini,” kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah, Selasa, 21 Oktober 2025.

    Pilihan editor: BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang menyebut video tersebut memperlihatkan perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia meminta DPR RI memeriksa Komnas HAM terkait isu Papua merupakan klaim keliru. Video itu merupakan konten hasil rekayasa akal imitasi.

    Rujukan

    https://web.facebook.com/reel/1689196268705711

    https://perma.cc/HXY4-3YNS

    https://www.tiktok.com/@ssazy.affilate/video/7575783713275907336

    https://www.youtube.com/shorts/tE35IIeyNH0

    https://www.instagram.com/p/DSEhAQjjBol/

    http://aiornot.com

    http://matrix.tencent.com/ai-detect/ai_gen

    https://hivemoderation.com/

    https://www.hiya.com/products/deepfake-voice-detector

    https://www.tempo.co/politik/komnas-ham-desak-pemerintah-terapkan-pendekatan-dialog-di-papua-2082094

    https://www.tempo.co/politik/bem-ui-kritik-penganiayaan-tni-terhadap-warga-papua-dibalas-serbuan-tantangan-kkn-di-wilayah-kkb-papua-69986

    Publish date : 2025-12-18

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.