Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Benar: Penyintas Bencana Aceh Kibarkan Bendera Putih Mengharapkan Bantuan Luar Negeri
    CekFakta

    Benar: Penyintas Bencana Aceh Kibarkan Bendera Putih Mengharapkan Bantuan Luar Negeri

    Jane DoePublish date2025-12-15
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita

    SEJUMLAH video dengan klaim beberapa warga Aceh mengibarkan bendera putih mengharapkan bantuan termasuk dari luar negeri, beredar di Facebook (akun satu [arsip] dan akun dua),  Instagram, dan X. 

    Konten-konten itu memperlihatkan beberapa pria mengikat bendera putih, lalu memasangnya di pinggir jalan. “Masyarakat Aceh kembali viral,” tulis akun-akun pengunggah konten itu pada awal Desember 2025. Mereka mengklaim, warga mengibarkan bendera putih sebagai isyarat memanggil negara-negara dunia datang ke Aceh.



    Benarkah warga Aceh mengibarkan bendera putih sebagai simbol meminta bantuan kepada pihak asing?

    HASIL CEK FAKTA

    Tempo memverifikasi konten itu dengan mewawancarai warga dan jurnalis di Aceh serta membandingkan dengan pemberitaan yang kredibel. Hasilnya, sejumlah warga di Aceh memang benar mengibarkan bendera putih untuk mencari bantuan penanganan bencana.

    Salah satu warga Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur yang mengibarkan bendera putih di pinggir jalan kampungnya adalah Abu Alex. 

    Abu mengatakan pengibaran bendera putih menjadi simbol harapan atas perlindungan, keselamatan, dan keamanan agar penanganan bencana berlangsung tanpa diskriminasi. Bendera putih juga menjadi isyarat bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah, LSM, dan masyarakat internasional, untuk membantu penanganan bencana di Sumatera.

    Menurut Abu, ia dan warga terpaksa mengibarkan bendera putih setelah kecewa terhadap lambatnya respons pemerintah pusat dalam menangani banjir bandang dan longsor di Sumatera. Hingga 15 hari setelah bencana, para penyintas masih mengalami krisis makanan, air bersih, dan tenda pengungsian.

    “Perbaikan listrik dan jalan utama juga belum selesai,” kata Abu Alex melalui keterangan tertulis, Jumat, 12 Desember 2025.

    Kekecewaan warga kian besar setelah pemerintah pusat tak kunjung menetapkan bencana di Sumatera sebagai darurat bencana nasional. Pemerintah justru menyerahkan penanganan bencana kepada Pemerintah Provinsi Aceh.

    Reporter Harian Rakyat Aceh, Firhan Farabi, membenarkan aksi warga mengibarkan bendera putih untuk meminta bantuan dari pihak luar. Ia mengaku melihat banyak bendera putih di tepi jalan saat menuju Kota Langsa dari Aceh Tamiang pada Rabu, 10 Desember 2025.

    Firhan berjumpa dengan rombongan Abu Alex yang sedang memasang bendera putih. “Mereka bilang sudah memasang bendera itu di dua kabupaten kota, di Aceh Timur dan Kota Langsa. Mereka berlanjut ke Aceh Tamiang,” ujar Firhan melalui telepon, Jumat, 12 Desember 2025.

    Sejumlah media telah memberitakan aksi pengibaran bendera putih itu, antara lain Tribunnews, Kanal Aceh, dan Pojok Satu. 

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal akibat bencana di Sumatera mencapai 1.016 jiwa per Ahad, 14 Desember 2025.

    Rinciannya, korban meninggal di Aceh sebanyak 424 jiwa, di Sumatera Utara 349 jiwa, dan di Sumatera Barat 243 jiwa. Dalam sepekan terakhir, jumlah korban meninggal bertambah 66 jiwa.

    Pilihan editor: Update Bencana Sumatera: Korban Meninggal 1.016 Jiwa, 624 Ribu Mengungsi

    KESIMPULAN

    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang menyebut warga Aceh mengibarkan bendera putih sebagai simbol permintaan bantuan dari luar negeri merupakan klaim yang benar.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/reel/25483706844559099

    https://archive.is/SNK5T

    https://www.facebook.com/reel/1422680662837438

    https://www.instagram.com/reel/DSD64f-gVux/

    https://x.com/salam4jari/status/1998549160430284877

    https://www.facebook.com/reel/1362495752285476

    https://www.kanalaceh.com/2025/12/13/warga-aceh-ramai-ramai-kibarkan-bendera-putih/

    https://www.tiktok.com/@pojoksatu.id/video/7582854511077674260

    https://www.tempo.co/politik/update-bencana-sumatera-korban-meninggal-1-016-jiwa-624-ribu-mengungsi-2098884 /cdn-cgi/l/email-protection#9cfff9f7fafdf7e8fddce8f9f1ecf3b2fff3b2f5f8

    Publish date : 2025-12-15

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.