Berita
Peristiwa kebakaran di Polda Metro Jaya sempat dikatakan terjadi di bangunan gudang peluru. Atas kejadian tersebut, pihak Humas Polda Metro Jaya memberikan klarifikasi.
HASIL CEK FAKTA
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengklarifikasi bahwa bangunan yang terbakar di Polda Metro Jaya bukanlah gudang peluru. “Bukan gudang peluru, ruang bawah tanah ukuran 4x3 yang berisi barang-barang tidak terpakai seperti sarung magazen, sangkur zaman dulu, kotak pembungkus logistik,” ujar Argo.
Argo menjelaskan, ruang bawah tanah itu saat ini juga sedang dalam proses renovasi. Ia mengatakan, Ruang bawah tanah tersebut berisi barang-barang yang mudah terbakar.
“Di situ ada gudang nggak dipakai, gudang itu di bawah tanah. Itu isinya ada tempat magazine zaman dulu tahun ‘50 an yang terbuat dari terpal masih ada di sana, masih disimpan di sana. Kemudian, juga ada sangkur zaman dulu yang sudah tidak dipakai lagi. Jadi, barang seperti itu yang tidak dipakai,” kata Argo.
Gudang tersebut, Argo mengatakan, jarang dikunjungi petugas karena memang dalam proses renovasi. Ia membantah bahwa gudang tersebut merupakan amunisi peluru. “Jadi, tidak benar kalau itu gudang peluru. Karena gudang peluru masih agak jauh dari pada lokasi itu,” paparnya.
Argo juga menceritakan, setelah kebakaran awal berkobar, petugas kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran, namun sebelum pemadam datang, petugas yang ada di lokasi sudah lebih dulu berusaha memadamkan api.
“Sebelumnya, ada dari Sabhara sendiri mobilnya datang membantu untuk menyemprot sisa api yang membakar. Jadi, hanya asap, kemudian sekitar pukul 06.00 WIB sudah mati ya tinggal pemadam membantu untuk sterilisasi,” kata Argo.
Ia memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Polisi juga telah mengerahkan tim laboratorium forensik untuk menggali penyebab kebakaran tersebut. “Tidak ada korban jiwa, kerugian sedang kita cek. Kemudian, Labfor yang akan menentukan penyebabnya itu apa,” tuturnya.
Argo menjelaskan, ruang bawah tanah itu saat ini juga sedang dalam proses renovasi. Ia mengatakan, Ruang bawah tanah tersebut berisi barang-barang yang mudah terbakar.
“Di situ ada gudang nggak dipakai, gudang itu di bawah tanah. Itu isinya ada tempat magazine zaman dulu tahun ‘50 an yang terbuat dari terpal masih ada di sana, masih disimpan di sana. Kemudian, juga ada sangkur zaman dulu yang sudah tidak dipakai lagi. Jadi, barang seperti itu yang tidak dipakai,” kata Argo.
Gudang tersebut, Argo mengatakan, jarang dikunjungi petugas karena memang dalam proses renovasi. Ia membantah bahwa gudang tersebut merupakan amunisi peluru. “Jadi, tidak benar kalau itu gudang peluru. Karena gudang peluru masih agak jauh dari pada lokasi itu,” paparnya.
Argo juga menceritakan, setelah kebakaran awal berkobar, petugas kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran, namun sebelum pemadam datang, petugas yang ada di lokasi sudah lebih dulu berusaha memadamkan api.
“Sebelumnya, ada dari Sabhara sendiri mobilnya datang membantu untuk menyemprot sisa api yang membakar. Jadi, hanya asap, kemudian sekitar pukul 06.00 WIB sudah mati ya tinggal pemadam membantu untuk sterilisasi,” kata Argo.
Ia memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Polisi juga telah mengerahkan tim laboratorium forensik untuk menggali penyebab kebakaran tersebut. “Tidak ada korban jiwa, kerugian sedang kita cek. Kemudian, Labfor yang akan menentukan penyebabnya itu apa,” tuturnya.
KESIMPULAN
Rujukan
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/958768017789067/
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/GNlYWBPb-polda-metro-sebut-kebakaran-terjadi-di-gudang-tua
Publish date : 2019-08-20