Berita
Beredar luas di media sosial sebuah video pendek berdurasi 34 detik. Video itu memuat potongan suara Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lapangan Banteng pada 25 Juli 2018. Video itu dengan segera menuai banyak respons, termasuk respons yang menganggap Anies Baswedan tidak tahu malu karena tidak menyebut nama Ahok (Basuki Tjahja Purnama).
Kontroversi terus bergulir. Sebuah artikel dari Portal Islam memberi pandangan lain soal protes pendukung Ahok, dengan menyodorkan informasi berupa pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengapresiasi kerja Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta atas revitalisasi Lapangan Banteng. Artikel itu mencoba memberikan informasi bahwa revitalisasi dimulai oleh tantangan yang disodorkan Sri Mulyani kepada Sandiaga, dan tidak ada kaitannya dengan Ahok.
Kontroversi terus bergulir. Sebuah artikel dari Portal Islam memberi pandangan lain soal protes pendukung Ahok, dengan menyodorkan informasi berupa pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengapresiasi kerja Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta atas revitalisasi Lapangan Banteng. Artikel itu mencoba memberikan informasi bahwa revitalisasi dimulai oleh tantangan yang disodorkan Sri Mulyani kepada Sandiaga, dan tidak ada kaitannya dengan Ahok.
HASIL CEK FAKTA
Video yang beredar di media sosial jelas merupakan potongan yang tidak lengkap. Hal itu membuat video tersebut masuk dalam kategori disinformasi. Informasi itu juga dapat memicu penilaian yang salah. Misalnya: memicu prasangka bahwa Anies tidak menyebut Ahok sembari mengklaim jasa/andilnya dalam penyelesaian proyek revitalisasi tersebut.
Informasi dari Portal Islam yang menyebut ide revitalisasi datang dari Sri Mulyani, dan Sandiaga menerima tantangan itu dengan menyanggupi mengeksekusinya, juga menyesatkan—pendeknya disinformasi juga—karena memotong setengah proses perjalanan proyek tersebut yang memang sudah dimulai dan dinisiasi sejak era Ahok.
Hasil penelusuran dari rentang Agustus 2016 hingga Juli 2018 menjelaskan konteks dengan lebih utuh: proyek revitalisasi Lapangan Banteng itu berjalan dengan melibatkan banyak sekali pihak, dimulai dari Ahok dan diselesaikan di era Anies-Sandiaga. Banyak pihak yang berperan sepanjang rentang waktu itu yang tidak dapat dinafikan oleh kedua belah pihak yang terus menerus sibuk mengelus jagonya masing-masing.
Informasi dari Portal Islam yang menyebut ide revitalisasi datang dari Sri Mulyani, dan Sandiaga menerima tantangan itu dengan menyanggupi mengeksekusinya, juga menyesatkan—pendeknya disinformasi juga—karena memotong setengah proses perjalanan proyek tersebut yang memang sudah dimulai dan dinisiasi sejak era Ahok.
Hasil penelusuran dari rentang Agustus 2016 hingga Juli 2018 menjelaskan konteks dengan lebih utuh: proyek revitalisasi Lapangan Banteng itu berjalan dengan melibatkan banyak sekali pihak, dimulai dari Ahok dan diselesaikan di era Anies-Sandiaga. Banyak pihak yang berperan sepanjang rentang waktu itu yang tidak dapat dinafikan oleh kedua belah pihak yang terus menerus sibuk mengelus jagonya masing-masing.
KESIMPULAN
Rujukan
Publish date : 2018-07-30