Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Ada Larva Lalat atau Belatung di Kepala Jokowi
    CekFakta

    [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Ada Larva Lalat atau Belatung di Kepala Jokowi

    Jane DoePublish date2025-08-08
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diklaim mengalami penyakit furuncular myiasis, yang membuat larva lalat berkembang di bawah kulit kepalanya.

    Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan ada bercak atau bintil-bintil kecil di bagian atas kepala Jokowi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar dan perlu diluruskan informasinya.

    Informasi mengenai larva belatung di kepala Jokowi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 27 Juli 2025:

    Penampakan diduga Belatung di Kepala Jokowi akibat Furuncular Myiasis : Infeksi Larva Lalat yang berkembang dibawah Kulit Kepala.

    HASIL CEK FAKTA

    Video yang beredar bersumber dari kanal YouTube SOLOKINI yang diunggah pada 26 Juli 2025.

    Peristiwa dalam video merupakan momen kehadiran Jokowi dalam reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 di Yogyakarta.

    Dalam video, Jokowi dikerumuni peserta reuni dan mengisi buku tamu pada sebuah meja.

    Sebagai informasi, furuncular myiasis adalah penyakit penyakit endemik yang beredar di sekitar Amerika tengah dan selatan.

    Penyakit ini disebabkan oleh lalat yang disebut botfly (Dermatobia hominis), yang merupakan parasit pada tubuh manusia. Larva dari lalat botfly dapat hidup dan berkembang di tubuh manusia.

    Dikutip dari Science Direct, larva botfly ditinggalkan di kulit oleh nyamuk. Biasanya larva ditinggalkan pada area kulit yang tidak tertutup.

    Setelah berkembang biak, larva akan memunculkan benjolan di permukaan kulit berukuran 1-2 cm dan mengeluarkan sedikit cairan. Pasien biasanya mengeluhkan adanya sesuatu yang bergerak di dalam lesi dan terasa sakit.

    Masa inkubasi larvanya yakni 15 hingga 45 hari, karena ia dikabarkan sakit sejak April 2025.

    Jika benar Jokowi mengidap furuncular myiasis, seharusnya masa inkubasi larva telah selesai.

    Adapun sejauh ini, tidak ada bukti bahwa Jokowi menderita penyakit furuncular myiasis.

    Jokowi diutus Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April 2025.

    Setelah pulang dari Vatikan, Jokowi dikabarkan mengidap penyakit alergi kulit.

    Sebagaimana pernah diwartakan Kompas.com, selama mengidap penyakit alergi kulit mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter kepresidenan.

    Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah mengungkapkan, Jokowi masih dalam pemulihan

    "Kondisinya sehat walafiat, bugar," ujar Syarif pada 12 Juli 2025.

    KESIMPULAN

    Tidak ada bukti Jokowi mengidap penyakit furuncular myiasis, yang membuat larva belatung hidup di kulit kepalanya.

    Jokowi dikabarkan mengalami alergi kulit usai berkunjung ke Vatikan pada April 2025.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/uji.dolis.334/videos/1083004743308766

    https://www.facebook.com/erna.sukaesih.9/videos/1101877945200092

    https://www.facebook.com/reel/770730188868113

    https://www.facebook.com/reel/1302059421501130

    https://www.youtube.com/watch?v=Lz77yA4UTXs

    https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1853312/

    https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/botfly-myiasis

    https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/07/12/190952978/jokowi-idap-alergi-kulit-dokter-kepresidenan-ikut-merawat

    https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan

    Publish date : 2025-08-08

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.