Berita
Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelontorkan anggaran hingga Rp14 miliar untuk menyewa bus mudik gratis. Disebutkan pula, dana sebesar itu untuk menyewa sebanyak 300-an bus dengan pemudik sebanyak 17.427 orang.
Berikut kutipan narasinya:
Gubernur Negara kalian begini gak??
Di saat Gubernur negara api ngeluarin duit 18 Milyar untuk Apel Kebangsaan dengan hasil Sampah, Gubernur Indonesia ngeluarin 14 Miliar dari APBD untuk pemudik.
Ngelayani mudik ke 10 kota dan kabupaten, dengan pemudik sebanyak 17.427 orang dengan lebih dari 300 bus.
Ada gak Gubernur sebaik ini??
Gubernurmu begini??
Tahu kan kenapa Anies mau dilengserkan?? Karena mereka masuk golongan makhluk Tuhan yang gak suka saat orang berbuat baik..
Jakarta benar-benar beruntung dipimpin Anies, jadi inget zaman Jahiliyah ya gimana para Taiker2 teriak2 tapi Nol Besar dalam Karya..
Berikut kutipan narasinya:
Gubernur Negara kalian begini gak??
Di saat Gubernur negara api ngeluarin duit 18 Milyar untuk Apel Kebangsaan dengan hasil Sampah, Gubernur Indonesia ngeluarin 14 Miliar dari APBD untuk pemudik.
Ngelayani mudik ke 10 kota dan kabupaten, dengan pemudik sebanyak 17.427 orang dengan lebih dari 300 bus.
Ada gak Gubernur sebaik ini??
Gubernurmu begini??
Tahu kan kenapa Anies mau dilengserkan?? Karena mereka masuk golongan makhluk Tuhan yang gak suka saat orang berbuat baik..
Jakarta benar-benar beruntung dipimpin Anies, jadi inget zaman Jahiliyah ya gimana para Taiker2 teriak2 tapi Nol Besar dalam Karya..
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah membantah kabar tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko, menjelaskan bahwa anggaran tersebut (yakni sampai Rp14 miliar) tak hanya untuk sewa bus tetapi juga untuk menyewa truk sepeda motor dengan total 62 truk (36 truk arus mudik dan 26 truk arus balik), pajak, pengawasan, pelaksanaan, dan pengelolaan acara (mudik gratis).
“Sehingga, anggaran untuk sewa bus saja sebesar Rp11,4 miliar,” terang Sigit pada media (9/6).
Sigit juga mengoreksi hitung-hitungan biaya per pemudik. Mudik gratis itu, kata dia, tak hanya untuk sekali jalan. Para pemudik yang diberangkatkan juga akan dipulangkan kembali ke Ibu Kota secara gratis.
“Selain itu, tersiar kabar bahwa biaya per armada bus menghabiskan 29 juta rupiah, yang mana tujuan Ciamis, Tasikmalaya, dan Kuningan berbiaya sama. Untuk diketahui, harga sewa bus tidak sama dan tidak dipukul rata untuk semua tujuan. Besarannya berbeda-beda, sesuai kota tujuannya. Tentu, harga sewa ke Ciamis tidak sebesar harga sewa bus ke Yogyakarta, dan harga ke Yogyakarta tidak sama dengan harga ke Jombang, dan seterusnya,” ujar Sigit.
Berikut rincian biaya program mudik gratis Pemprov DKI Jakarta yang disampaikan Sigit di sejumlah media:
Anggaran untuk sewa bus: Rp11,4875 miliar
Jumlah bus: 594 bus (372 saat arus mudik dan 222 saat arus balik). Dengan demikian, harga sewa rata-rata: Rp 11,4875 miliar/594 bus = Rp 19,3 juta/bus
Kapasitas bus: 54 orang. Maka, biaya rata-rata per orang: Rp 19,3 juta/54 orang = 358 ribu/orang
Jadi, menurut Sigit, jumlah anggaran sewa per bus bukan sebesar Rp29 juta seperti yang tersebar di media sosial, melainkan Rp19,3 juta per bus.
Sementara itu, biaya per orang bukan Rp800.000 tetapi Rp358.000 per orang.
Di samping itu, kontrak dengan mitra operator baik bus maupun truk merupakan kontrak harga satuan. Artinya, pembayaran sesuai jumlah bus dan truk yang dipakai.
“Sehingga, Pemprov DKI Jakarta tidak membayar unit kendaraan yang tidak dipakai. Untuk saat ini belum dilakukan pembayaran, mengingat kegiatan arus balik yang masih berjalan,” ujar Sigit.
“Sehingga, anggaran untuk sewa bus saja sebesar Rp11,4 miliar,” terang Sigit pada media (9/6).
Sigit juga mengoreksi hitung-hitungan biaya per pemudik. Mudik gratis itu, kata dia, tak hanya untuk sekali jalan. Para pemudik yang diberangkatkan juga akan dipulangkan kembali ke Ibu Kota secara gratis.
“Selain itu, tersiar kabar bahwa biaya per armada bus menghabiskan 29 juta rupiah, yang mana tujuan Ciamis, Tasikmalaya, dan Kuningan berbiaya sama. Untuk diketahui, harga sewa bus tidak sama dan tidak dipukul rata untuk semua tujuan. Besarannya berbeda-beda, sesuai kota tujuannya. Tentu, harga sewa ke Ciamis tidak sebesar harga sewa bus ke Yogyakarta, dan harga ke Yogyakarta tidak sama dengan harga ke Jombang, dan seterusnya,” ujar Sigit.
Berikut rincian biaya program mudik gratis Pemprov DKI Jakarta yang disampaikan Sigit di sejumlah media:
Anggaran untuk sewa bus: Rp11,4875 miliar
Jumlah bus: 594 bus (372 saat arus mudik dan 222 saat arus balik). Dengan demikian, harga sewa rata-rata: Rp 11,4875 miliar/594 bus = Rp 19,3 juta/bus
Kapasitas bus: 54 orang. Maka, biaya rata-rata per orang: Rp 19,3 juta/54 orang = 358 ribu/orang
Jadi, menurut Sigit, jumlah anggaran sewa per bus bukan sebesar Rp29 juta seperti yang tersebar di media sosial, melainkan Rp19,3 juta per bus.
Sementara itu, biaya per orang bukan Rp800.000 tetapi Rp358.000 per orang.
Di samping itu, kontrak dengan mitra operator baik bus maupun truk merupakan kontrak harga satuan. Artinya, pembayaran sesuai jumlah bus dan truk yang dipakai.
“Sehingga, Pemprov DKI Jakarta tidak membayar unit kendaraan yang tidak dipakai. Untuk saat ini belum dilakukan pembayaran, mengingat kegiatan arus balik yang masih berjalan,” ujar Sigit.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka postingan tersebut masuk kategori false context.
Rujukan
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/911188239213712/
https://turnbackhoax.id/2019/06/10/salah-pemprov-dki-habiskan-14-miliar-untuk-bus-mudik-gratis/
Publish date : 2019-06-10