Berita
KOMPAS.com - Vaksin yang saat ini didistribusikan di seluruh dunia, diklaim telah terkontaminasi, menurut sebuah unggahan di media sosial.
Vaksin HPV diklaim terkontaminasi DNA. Vaksin untuk penyakit lain, seperti hepatitis B dan influenza, disebut telah terkontaminasi merkuri.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar tidak benar atau merupakan hoaks.
Klaim yang menyebut vaksin terkontaminasi DNA dan merkuri disebarkan oleh akun Facebook ini pada Minggu (23/2/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
DNA YHWH - berhikmatlah dengan Vaxx yg diberikan dalam rancangan rock3f3ller foundation
Sampaikan kebenaran walau dunia mengucilkanmu - selamatkan jiwa keluarga kitaSesal Kemudian tiada arti
Penyesalan selalu datang terakhir, camkan kata-kata saya !!Ada jalan yang disangka lurus tapi ujungnya menuju maut
Pengunggah menyertakan poster yang menyatakan vaksin HPV terkontaminasi DNA dan vaksin hepatitis B dan influenza terkontaminasi merkuri.
Vaksin HPV diklaim terkontaminasi DNA. Vaksin untuk penyakit lain, seperti hepatitis B dan influenza, disebut telah terkontaminasi merkuri.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar tidak benar atau merupakan hoaks.
Klaim yang menyebut vaksin terkontaminasi DNA dan merkuri disebarkan oleh akun Facebook ini pada Minggu (23/2/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
DNA YHWH - berhikmatlah dengan Vaxx yg diberikan dalam rancangan rock3f3ller foundation
Sampaikan kebenaran walau dunia mengucilkanmu - selamatkan jiwa keluarga kitaSesal Kemudian tiada arti
Penyesalan selalu datang terakhir, camkan kata-kata saya !!Ada jalan yang disangka lurus tapi ujungnya menuju maut
Pengunggah menyertakan poster yang menyatakan vaksin HPV terkontaminasi DNA dan vaksin hepatitis B dan influenza terkontaminasi merkuri.

HASIL CEK FAKTA
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui akun Instagramnya, menginformasikan bahwa narasi yang beredar merupakan informasi menyesatkan.
"Setiap vaksin diuji dalam beberapa tahap penelitian ilmiah, mulai dari laboratorium, uji coba pada manusia, hingga pengawasan ketat dari otoritas kesehatan global seperti WHO dan BPOM," tulisnya pada Senin (24/2/2025).
Dilansir situs National Cancer Institute, Vaksin HPV dibuat menggunakan teknologi DNA rekombinan. Teknologi ini memasukkan gen virus ke dalam ragi untuk membuat partikel seperti virus (VLP).
Namun, VLP tidak menularkan penyakit karena mereka tidak memiliki DNA virus.
VLP sangat imunogenik, yang berarti bahwa mereka menginduksi produksi antibodi yang tinggi oleh tubuh.
Sehingga, vaksin sangat efektif mencegah virus masuk dalam tubuh.
Sejumlah vaksin mengandung 0,01 persen thimerosal sebagai pengawet, yang mengandung komposisi 50 mikrogram thimerosal per 0,5 mL dosis atau sekitar 25 mikrogram merkuri per 0,5 mL dosis.
Dikutip dari National Library of Medicine, thimerosal adalah turunan etil merkuri yang digunakan sebagai pengawet untuk mencegah kontaminasi bakteri botol setelah dibuka.
Kendati demikian, jumlah thimerosal dinilai aman bahkan tidak berbahaya bagi mereka yang memiliki alergi.
"Vaksin justru mencegah komplikasi berat yang bisa timbul akibat penyakit seperti polio, campak, difteri, dan kanker leher rahim," kata Kemenkes.
"Setiap vaksin diuji dalam beberapa tahap penelitian ilmiah, mulai dari laboratorium, uji coba pada manusia, hingga pengawasan ketat dari otoritas kesehatan global seperti WHO dan BPOM," tulisnya pada Senin (24/2/2025).
Dilansir situs National Cancer Institute, Vaksin HPV dibuat menggunakan teknologi DNA rekombinan. Teknologi ini memasukkan gen virus ke dalam ragi untuk membuat partikel seperti virus (VLP).
Namun, VLP tidak menularkan penyakit karena mereka tidak memiliki DNA virus.
VLP sangat imunogenik, yang berarti bahwa mereka menginduksi produksi antibodi yang tinggi oleh tubuh.
Sehingga, vaksin sangat efektif mencegah virus masuk dalam tubuh.
Sejumlah vaksin mengandung 0,01 persen thimerosal sebagai pengawet, yang mengandung komposisi 50 mikrogram thimerosal per 0,5 mL dosis atau sekitar 25 mikrogram merkuri per 0,5 mL dosis.
Dikutip dari National Library of Medicine, thimerosal adalah turunan etil merkuri yang digunakan sebagai pengawet untuk mencegah kontaminasi bakteri botol setelah dibuka.
Kendati demikian, jumlah thimerosal dinilai aman bahkan tidak berbahaya bagi mereka yang memiliki alergi.
"Vaksin justru mencegah komplikasi berat yang bisa timbul akibat penyakit seperti polio, campak, difteri, dan kanker leher rahim," kata Kemenkes.
KESIMPULAN
Narasi yang menyebut vaksin terkontaminasi DNA dan merkuri merupakan hoaks.
Teknologi DNA rekombinan untuk vaksin HPV dan thimerosal yang digunakan sebagai pengawet vaksin, terbukti aman. Keberadaannya bukanlah kontaminasi.
Kemenkes memastikan vaksin yang didistribusikan aman karena melalui rangkaian uji laboratorium dan pengawasan ketat.
Teknologi DNA rekombinan untuk vaksin HPV dan thimerosal yang digunakan sebagai pengawet vaksin, terbukti aman. Keberadaannya bukanlah kontaminasi.
Kemenkes memastikan vaksin yang didistribusikan aman karena melalui rangkaian uji laboratorium dan pengawasan ketat.
Rujukan
https://ghostarchive.org/archive/KY2gB
https://www.instagram.com/kemenkes_ri/p/DGcsVzNBd_U/?img_index=3
Publish date : 2025-02-27