Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»HMPV virus buatan laboratorium dan akan jadi pandemi selanjutnya, benarkah?
    CekFakta

    HMPV virus buatan laboratorium dan akan jadi pandemi selanjutnya, benarkah?

    Jane DoePublish date2025-01-15
    ANTARA News
    Share
    Facebook

    Berita



    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Human Metapneumovirus atau HMPV merupakan virus sintetik hasil laboratorium dan akan menjadi pandemi selanjutnya seperti COVID-19.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PANDEMI 2025 is coming.

    Bukan bakal lagi tetapi memang sudah terjadi.

    Pandemi ini Multipandemi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan berbagai macam VIRUS SINTETIK yang satu demi satu dilepas ke seluruh penjuru dunia selama tiga tahun terakhir.

    Setelah COVID mereda, mulailah dilepaskan Monkey Pox dan Pox-Pox lainnya, sampai tanpa tersadari sudah (di)tersebar di 35 negara.

    Lanjut kemudian Pneumonia yang banyak menyerang anak-anak

    Lanjut dua varian Flu Burung yang melegenda, H5N1 dan H1N1

    Lanjut kemudian tiba-tiba ada outbreak POLIO di beberapa tempat di dunia

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Lanjut kemudian Virus Mematikan, Marburg, berkali-kali menghasilkan Outbreak di Afrika

    Lanjut kemudian di akhir 2024, muncul Virus Baru yang bahkan belum jelas taxa nya:

    Human Metapneumovirus atau HMPV yang tiba-tiba meledak di China Mainland.

    Semua Virus tersebut adalah ternakan Laboratorium, hasil dari mixed breeding berbagai jenis Virus dan juga hasil dari Vaccine Induced Disease, atau Penyakit Infeksi yang muncul akibat Vaksinasi.

    Semua hal tersebut, sudah saya tulis dengan rinci dengan akurasi tinggi,

    Bagaimana Virus sintetik dibuat. Di Laboratorium mana dibuat.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Bagaimana Vaksin modern dibuat dan dampak negatif yang ditimbulkan.

    Bagaimana antisipasi jika terjadi Pandemi berikutnya lagi dan Virus-Virus sintetis lagi,”

    Namun, benarkah HMPV merupakan virus buatan laboratorium dan akan jadi pandemi selanjutnya?



    HASIL CEK FAKTA

    Dilansir dari BBC dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), HMPV pertama kali diidentifikasi di Belanda pada tahun 2001. HMPV menyebar melalui kontak langsung antara orang-orang, atau ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang ringan bagi kebanyakan orang.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Di China Utara, lonjakan HMPV saat ini bertepatan dengan suhu rendah yang diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Maret.

    Menurut ahli epidemiologi di Universitas Flinders di Australia, Jacqueline Stephens, banyak negara lain di belahan bumi utara, termasuk AS, juga mengalami pertumbuhan tingkat HMPV.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau tingkat penyakit mirip flu di seluruh belahan bumi Utara, dan mengatakan belum menerima laporan tentang pola wabah yang tidak biasa di China atau tempat lain.

    Menurut para ahli, ketakutan akan pandemi seperti COVID dibesar-besarkan mencatat bahwa peristiwa seperti itu biasanya disebabkan oleh virus baru, yang tidak terjadi pada HMPV.

    Penyakit ini sudah ada secara global dan telah ada selama beberapa dekade. Ini berarti orang-orang di seluruh dunia memiliki "beberapa tingkat kekebalan yang ada karena paparan sebelumnya", kata Dr Hsu.

    Namun, pejabat kesehatan merekomendasikan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari tertular HMPV dan penyakit pernapasan lainnya:

    1. Memakai masker di tempat-tempat ramai

    2. Hindari kerumunan jika memungkinkan jika Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang lebih parah

    3. Sering-seringlah mencuci tangan mereka dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik

    4. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.



    Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tri Wibawa menyatakan bahwa Human Metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan telah ditemukan di Indonesia tidak berpotensi menjadi pandemi.

    "Tidak berpotensi menyebabkan pandemi, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2," kata Tri Wibawa, dilansir dari ANTARA.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    KESIMPULAN

    Rujukan

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02yDC87EaBLoCYpQAH8TRGWCGvwsWSHpfyhHu9GYqM6ENZimb5DbnwFPddV2fuwLVLl&id=100010121711749

    https://www.bbc.com/news/articles/c23vjg7v7k0o

    https://www.cdc.gov/human-metapneumovirus/about/index.html

    https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2025-DON550

    Publish date : 2025-01-15

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.