Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai lonjakan kasus infeksi virus baru di China yang disebut mirip Covid-19.
Narasi itu mengeklaim, virus baru tersebut berpotensi menimbulkan pandemi sama seperti pandemi Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.
Narasi lonjakan kasus infeksi virus baru di China yang berpotensi menyebabkan pandemi dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (7/1/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
RS CHINA KEWALAHAN! TANGANI VIRUS BARU, BAKAL PANDEMI LAGI? NGERI, INI 2 JENIS VIRUSNYA!
Sementara, akun lain membagikan narasi sebagai berikut pada Senin (6/1/2024):
Virus Mirip Covid-19 Meledak dan Menyebar Cepat di China Berpotensi Pandemi Lagi 2025?
Screenshot Klarifikasi, penjelasan kasus HMPV di China dan potensi pandemi
Narasi itu mengeklaim, virus baru tersebut berpotensi menimbulkan pandemi sama seperti pandemi Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.
Narasi lonjakan kasus infeksi virus baru di China yang berpotensi menyebabkan pandemi dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (7/1/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
RS CHINA KEWALAHAN! TANGANI VIRUS BARU, BAKAL PANDEMI LAGI? NGERI, INI 2 JENIS VIRUSNYA!
Sementara, akun lain membagikan narasi sebagai berikut pada Senin (6/1/2024):
Virus Mirip Covid-19 Meledak dan Menyebar Cepat di China Berpotensi Pandemi Lagi 2025?
Screenshot Klarifikasi, penjelasan kasus HMPV di China dan potensi pandemi
HASIL CEK FAKTA
Terkait dengan pemberitaan tentang peningkatan kasus HMPV di China, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa informasi tersebut kurang benar.
Ia pun telah mengonfirmasi hal itu kepada Pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut dia, peningkatan kasus flu biasa terjadi di negara dengan empat musim. Itu termasuk negara China yang juga mengalami musim dingin.
"Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV, melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar," ucap Budi, seperti diberitakan Kompas.id, Senin (6/1/2025).
Budi mengatakan bahwa HMPV atau Human Metapneumovirus berbeda dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Virus Covid-19 saat awal ditemukan merupakan jenis virus baru. Sementara, HMPV sudah ditemukan pada 2001 dan memiliki sifat yang mirip dengan flu.
Menurut dia, penemuan virus HMPV yang merebak di China juga dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Ia pun meminta masyarakat tidak panik karena virus ini bukan virus baru.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa laboratorium ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," tuturnya.
HMPV, kata Budi, memiliki sifat yang mirip dengan flu. Sistem imunitas tubuh manusia sudah lama mengenal virus HMPV sehingga umumnya bisa merespons penyakit ini dengan baik.
Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menuturkan, HMPV kurang berpotensi menjadi pandemi karena tingkat penularannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakitnya secara umum lebih ringan daripada Covid-19.
Penularan HMPV juga diperkirakan tidak akan semasif Covid-19 yang menular ke banyak negara dunia sejak muncul pertama kali di China pada 2019.
"Meskipun terjadi mutasi dan HMPV mudah menginfeksi, kemampuan infeksinya masih di bawah SARS-COV-2 penyebab Covid-19," kata Dicky, seperti diberitakan Kompas.com, 3 Januari 2025.
Ia pun telah mengonfirmasi hal itu kepada Pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut dia, peningkatan kasus flu biasa terjadi di negara dengan empat musim. Itu termasuk negara China yang juga mengalami musim dingin.
"Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV, melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar," ucap Budi, seperti diberitakan Kompas.id, Senin (6/1/2025).
Budi mengatakan bahwa HMPV atau Human Metapneumovirus berbeda dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Virus Covid-19 saat awal ditemukan merupakan jenis virus baru. Sementara, HMPV sudah ditemukan pada 2001 dan memiliki sifat yang mirip dengan flu.
Menurut dia, penemuan virus HMPV yang merebak di China juga dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Ia pun meminta masyarakat tidak panik karena virus ini bukan virus baru.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa laboratorium ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," tuturnya.
HMPV, kata Budi, memiliki sifat yang mirip dengan flu. Sistem imunitas tubuh manusia sudah lama mengenal virus HMPV sehingga umumnya bisa merespons penyakit ini dengan baik.
Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menuturkan, HMPV kurang berpotensi menjadi pandemi karena tingkat penularannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakitnya secara umum lebih ringan daripada Covid-19.
Penularan HMPV juga diperkirakan tidak akan semasif Covid-19 yang menular ke banyak negara dunia sejak muncul pertama kali di China pada 2019.
"Meskipun terjadi mutasi dan HMPV mudah menginfeksi, kemampuan infeksinya masih di bawah SARS-COV-2 penyebab Covid-19," kata Dicky, seperti diberitakan Kompas.com, 3 Januari 2025.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi lonjakan kasus infeksi virus baru di China berpotensi menyebabkan pandemi baru perlu diluruskan.
HMPV berbeda dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.Virus Covid-19 saat awal ditemukan merupakan jenis virus baru, sementara HMPV sudah ditemukan pada 2001.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, prevalensi HMPV di China berada di peringkat tiga. Sedangkan kasus infeksi yang naik adalah H1N1 atau virus flu biasa.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman juga menuturkan, HMPV kurang berpotensi menjadi pandemi karena tingkat penularannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakitnya secara umum lebih ringan daripada Covid-19.
HMPV berbeda dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.Virus Covid-19 saat awal ditemukan merupakan jenis virus baru, sementara HMPV sudah ditemukan pada 2001.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, prevalensi HMPV di China berada di peringkat tiga. Sedangkan kasus infeksi yang naik adalah H1N1 atau virus flu biasa.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman juga menuturkan, HMPV kurang berpotensi menjadi pandemi karena tingkat penularannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakitnya secara umum lebih ringan daripada Covid-19.
Rujukan
https://www.kompas.id/artikel/kasus-hmpv-ditemukan-di-indonesia-semua-kasus-ditemukan-pada-anak-anak
Publish date : 2025-01-08