Berita
KOMPAS.com - Tersiar narasi yang mengeklaim semua rumah sakit di seluruh Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) penuh akibat sebaran virus dari China.
Penyakit akibat virus tersebut menimbulkan gejala berupa sakit kepala berlebihan, muntah-muntah, dan demam tinggi.
Berdasarkan penelusuran dan konformasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang menyebutkan semua rumah sakit di Kupang penuh akibat virus dari China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (6/1/2025):
Basudara dong kalau mau jln na tolong pake masker, soalnya sekarang ada penyebaran firus dari cina, RSU kota kupang semua lagi full dgn pesain yg sakit sama.
gejala awal kepala sakit berlebihan, mutah2, demam tinggi 30°, dan sekarang d RSU MAMAMI ju lagi kewalahan tanggani pasien yang sakit sama. lebih baik menjaga dari pada mengobati
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (6/1/2025), yang menyebutkan semua rumah sakit di Kupang penuh akibat virus dari China.
Penyakit akibat virus tersebut menimbulkan gejala berupa sakit kepala berlebihan, muntah-muntah, dan demam tinggi.
Berdasarkan penelusuran dan konformasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang menyebutkan semua rumah sakit di Kupang penuh akibat virus dari China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (6/1/2025):
Basudara dong kalau mau jln na tolong pake masker, soalnya sekarang ada penyebaran firus dari cina, RSU kota kupang semua lagi full dgn pesain yg sakit sama.
gejala awal kepala sakit berlebihan, mutah2, demam tinggi 30°, dan sekarang d RSU MAMAMI ju lagi kewalahan tanggani pasien yang sakit sama. lebih baik menjaga dari pada mengobati
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (6/1/2025), yang menyebutkan semua rumah sakit di Kupang penuh akibat virus dari China.
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan keterangan teks itu, gejala yang disebutkan pada narasi yang beredar mirip dengan gejala HMPV.
"Gejalanya antara lain batuk, pilek, demam, sesak napas dan pada sedikit sekali kasus berat dia bisa menjadi bronkiolitis atau pneumonia," kata ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Narasi yang beredar juga menyebut nama Rumah Sakit Umum (RSU) Mamami Kupang.
Melalui akun Instagram-nya, RSU Mamami Kupang menginformasikan bahwa narasi bahwa rumah sakit penuh akibat virus dari China tidak benar.
"RSU Mamami menegaskan bahwa berita terkait pasien yang terinfeksi virus HMPV di rumah sakit ini adalah HOAX," tulisnya.
Di sisi lain, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman memastikan kepada Kompas.com, sejauh ini belum ada laporan mengenai rumah sakit penuh di Kupang akibat HMPV.
Sebagai informasi, HMPV memang telah lama ditemukan di Indonesia. Virus ini memiliki sifat mirip flu dan kerap menyebar di musim dingin.
Dikutip dari situs web Kemenkes, sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
"Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Senin (6/1/2025).
Budi mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dengan HMPV.
Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup sehat, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
"Gejalanya antara lain batuk, pilek, demam, sesak napas dan pada sedikit sekali kasus berat dia bisa menjadi bronkiolitis atau pneumonia," kata ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Narasi yang beredar juga menyebut nama Rumah Sakit Umum (RSU) Mamami Kupang.
Melalui akun Instagram-nya, RSU Mamami Kupang menginformasikan bahwa narasi bahwa rumah sakit penuh akibat virus dari China tidak benar.
"RSU Mamami menegaskan bahwa berita terkait pasien yang terinfeksi virus HMPV di rumah sakit ini adalah HOAX," tulisnya.
Di sisi lain, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman memastikan kepada Kompas.com, sejauh ini belum ada laporan mengenai rumah sakit penuh di Kupang akibat HMPV.
Sebagai informasi, HMPV memang telah lama ditemukan di Indonesia. Virus ini memiliki sifat mirip flu dan kerap menyebar di musim dingin.
Dikutip dari situs web Kemenkes, sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
"Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Senin (6/1/2025).
Budi mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dengan HMPV.
Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup sehat, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
KESIMPULAN
Narasi yang menyebutkan semua rumah sakit di Kupang penuh akibat virus dari China merupakan hoaks.
RSU Mamami dan Kemenkes memastikan informasi bahwa rumah sakit penuh akibat HMPV tidak benar.
RSU Mamami dan Kemenkes memastikan informasi bahwa rumah sakit penuh akibat HMPV tidak benar.
Rujukan
https://www.facebook.com/photo/?fbid=1617782229112539&set=a.106060380284739
Publish date : 2025-01-08