Berita
Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] dan Twitter atau X, yang disertai narasi World Economic Forum (WEF) tengah merencanakan pembuatan pandemi baru di tahun 2025, dan Pemerintah RI dikatakan telah tunduk pada mereka.
Video itu memperlihatkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani berbicara dalam sebuah acara, para pimpinan berbagai negara dalam sebuah forum, beberapa tangkapan layar artikel, serta pemerhati ekonomi dan politik Indonesia Ichsanuddin Noorsy.
Tayangan-tayangan itu dianggap sebagai bukti bahwa WEF tengah membuat pandemi baru untuk diluncurkan tahun 2025, yang merupakan bagian dari New World Order atau tatanan baru dunia. Demikian juga Pemerintah RI, dikatakan telah tunduk pada tatanan tersebut.
Namun, benarkah video itu membuktikan bahwa WEF telah merencanakan pandemi baru untuk tahun 2025 dan Pemerintah RI telah tunduk pada rencana itu?
HASIL CEK FAKTA
Tempo memverifikasi video itu menggunakan layananreverse image searchdan pencarian informasi dengan kata kunci, dari mesin pencari Google. Ditemukan video Sri Mulyani dan Ichsanuddin yang asli. Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Video 1
Video Sri Mulyani dalam konten yang beredar mengatakan cara Indonesia merespons new world order. Video itu sesungguhnya memperlihatkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI, sedang memberikan kuliah umum di Harvard Kennedy School (HKS), Amerika Serikat, tanggal 7 Maret 2024, sebagaimana ditayangkan di unggahan Facebook dan saluran Youtube mereka.
Ia diminta memberikan kuliah dengan topik “The New World Order: Indonesia’s Response and Call for a Coordinated Global Response”. Namun kuliah umum itu tidak membahas agenda great reset dan rencana pembuatan pandemi tahun 2025, sebagaimana teori konspirasi yang beredar.
Justru bagi Ford Foundation Professor of International Political Economy Dani Rodrik dan Robert and Renee Belfer Professor of International Affairs Stephen Walt, yang jurnal ilmiahnya diterbitkan HKS, tatanan baru ekonomi dan politik dunia sejak tahun 2021, sedang berubah-ubah.
Dijelaskan bahwa tahun 1990-an tatanan global didominasi hegemoni Amerika Serikat. Namun saat ini muncul Cina sebagai pesaing dalam pengaruh global, permasalahan imigrasi dan meningkatnya kasus pelanggaran hak asasi manusia, yang mengubah tatanan global tersebut.
Tatanan baru dunia yang dimaksud dalam kajian tersebut sesungguhnya bukan pembunuhan massal, memasukkan chip atau benda berbahaya dalam vaksin, bukan juga perencanaan pembuatan pandemi baru tahun 2025, atau beberapa klaim lainnya sebagaimana dibahas dalam teori konspirasi.
Tatanan baru yang ingin dibentuk dalam jurnal ilmiah tersebut adalah kerjasama yang semakin erat antar-negara untuk menyelesaikan sejumlah tantangan. Namun tetap menghargai sikap masing-masing negara, dalam menyetujui atau menolak sebuah proposal kesepakatan untuk penanganan berbagai masalah.
Isi kuliah Sri Mulyani saat itu juga tidak membahas depopulasi atau rencana pembuatan pandemi baru tahun 2025, melainkan upaya pemerataan ekonomi dan kesehatan yang dilakukan Pemerintah RI dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat itu. Dia mengatakan hal itu sebagai cara menjawab tantangan di masa depan, yang juga disampaikannya lewat unggahan akun Instagram miliknya.
Video 2
Video yang beredar juga menampilkan tangkapan layar sebuah artikel yang menyatakan adanya kesepakatan para pemimpin dunia tentang Pandemic Treaty untuk mengimplementasikan agenda Great Reset. Artikel itu adalah terbitanwebsite Lifesitenews.com.
Namun, menurut Mediabiasfactcheck.com, website tersebut bias ekstrim kanan dan memiliki kualitasfactual reportingrendah. Artinya artikel-artikel yang dipublikasikan website tersebut pada umumnya memiliki akurasi yang rendah.
Selain itu, sesungguhnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) menginisiasi Pandemic Treaty atau perjanjian untuk menghadapi pandemi bukan untuk mengikat negara sampai menghilangkan kedaulatannya, sebagaimana dilaporkan Reuters. Poin-poin perjanjian itu pun saat ini belum selesai dibahas.
Video 3
Sementara bagian video yang memperlihatkan Ichsanuddin sesungguhnya tidak berisi percakapan tentang perencanaan pembuatan pandemi baru tahun 2025, sebagaimana disebutkan dalam narasi yang beredar. Video aslinya bisa disimak di siniar presenter Helmy Yahya.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar membuktikan WEF berencana membuat pandemi baru untuk tahun 2025 dan Pemerintah RI telah tunduk pada rencana itu, adalah klaimkeliru.
Potongan-potongan klip dalam video itu tidak membuktikan adanya rencana WEF untuk membuat pandemi baru, juga tidak menunjukkan Indonesia kehilangan kedaulatan dan tunduk pada rencana tersebut.
Rujukan
https://www.instagram.com/reel/DDItXpVz_M-/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
https://mvau.lt/media/d87d3147-01cd-459d-b0a7-659ca4585f84
https://x.com/StopPlandemit/status/1637301694282477568
https://www.facebook.com/AshCenter/videos/1452637438110751/
https://www.youtube.com/watch?v=g8F5PqCCeGs
https://www.instagram.com/smindrawati/p/BRX-jUzAOYr/
Publish date : 2024-12-20