Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan menerima transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 30 November 2024:
Buat kalian yang masih Pureblood
Jangan sampai menerima transfusi darah dari yang sudah divaksin, karena efeknya bahaya buat pasien
*pengalaman keluarga sendiri
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 30 November 2024, mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 30 November 2024:
Buat kalian yang masih Pureblood
Jangan sampai menerima transfusi darah dari yang sudah divaksin, karena efeknya bahaya buat pasien
*pengalaman keluarga sendiri
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 30 November 2024, mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien.
HASIL CEK FAKTA
Isu mengenai bahaya darah dari donor yang telah divaksin ramai dibicarakan ketika pandemi Covid-19.
Istilah pureblood merupakan sebutan bagi kelompok teori konspirasi yang menolak vaksin Covid-19 dan menolak diimunisasi.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi telah menegaskan, transfusi darah dari donor yang telah divaksin Covid-19.
"Darah dari pendonor yang telah divaksinasi Covid-19 tidak berbahaya. Donor darah dapat dilakukan dengan menunggu 14 hari setelah vaksinasi," kata Nadia pada 8 Juni 2021, dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah narasi serupa.
Dokter MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Profesor DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP menjelaskan, vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Sejauh ini tidak ada laporan kasus infeksi Covid-19 yang disebarkan melalui transfusi darah.
Istilah pureblood merupakan sebutan bagi kelompok teori konspirasi yang menolak vaksin Covid-19 dan menolak diimunisasi.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi telah menegaskan, transfusi darah dari donor yang telah divaksin Covid-19.
"Darah dari pendonor yang telah divaksinasi Covid-19 tidak berbahaya. Donor darah dapat dilakukan dengan menunggu 14 hari setelah vaksinasi," kata Nadia pada 8 Juni 2021, dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah narasi serupa.
Dokter MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Profesor DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP menjelaskan, vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Sejauh ini tidak ada laporan kasus infeksi Covid-19 yang disebarkan melalui transfusi darah.
KESIMPULAN
Narasi mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien merupakan hoaks.
Kemenkes dan dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi onkologi medik memastikan vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Kemenkes dan dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi onkologi medik memastikan vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Rujukan
https://web.facebook.com/photo/?fbid=430980700065986&set=a.110081985489194
https://web.facebook.com/photo?fbid=1131675681881615&set=a.106583104390883
https://web.facebook.com/photo/?fbid=1371995793981113&set=a.787817765732255
Publish date : 2024-12-18