Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyatakan seorang siswa sekolah dasar (SD) di Cilacap, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat mengonsumsi permen lipstik.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi siswa SD di Cilacap meninggal akibat mengonsumsi permen lipstik dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (6/12/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
INNALILLAHI!!! Usai Konsumsi Permen Lipstik, Siswi SD di Cilacap Muntah hingga M3ningg4l, Kisahnya Vir4l,semoga jadi pelajaran dan banyak mendoakan Husnul khotimah
Narasi itu disertai foto seorang anak kecil sedang digandeng oleh laki-laki.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi siswa SD di Cilacap meninggal akibat mengonsumsi permen lipstik dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (6/12/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
INNALILLAHI!!! Usai Konsumsi Permen Lipstik, Siswi SD di Cilacap Muntah hingga M3ningg4l, Kisahnya Vir4l,semoga jadi pelajaran dan banyak mendoakan Husnul khotimah
Narasi itu disertai foto seorang anak kecil sedang digandeng oleh laki-laki.
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto seorang anak kecil sedang digandeng oleh laki-laki seperti dalam narasi yang dibagikan di Facebook, ditemukan di artikel Detik.com pada 6 Agustus 2019.
Artikel itu menyebutkan, narasi seorang siswa SD di Cilacap meninggal dunia akibat mengonsumsi permen lipstik pernah beredar pada 2018. Meski begitu, kabar itu dipastikan hoaks.
Narasi tersebut telah dibantah oleh Kepala BPOM Penny K Lukito.
"Hati-hati sekarang banyak hoaks itu. Tapi ini secara khusus sudah dibuktikan tidak ada kaitannya," kata Penny, seperti diberitakan Detik.com pada 15 Oktober 2018.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Tetty Helfery Sihombing mengatakan, BPOM sudah melakukan penelusuran terkait kasus tersebut.
Namun, kata Tetty, kematian siswa tersebut bukan karena permen lipstik.
"Kematiannya bukan karena permen. Sudah kami periksa, tapi enggak ada kaitannya. Ada gejala-gejala yang lain mungkin yang harus ditentukan oleh dokter," ujar Tetty.
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengonfirmasi narasi siswa SD di Cilacap tewas akibat mengonsumsi permen lipstik.
BPOM menyatakan pada Jumat (6/12/2024) juga menyatakan bahwa narasi tersebut adalah isu lama yang dibahas ulang.
Artikel itu menyebutkan, narasi seorang siswa SD di Cilacap meninggal dunia akibat mengonsumsi permen lipstik pernah beredar pada 2018. Meski begitu, kabar itu dipastikan hoaks.
Narasi tersebut telah dibantah oleh Kepala BPOM Penny K Lukito.
"Hati-hati sekarang banyak hoaks itu. Tapi ini secara khusus sudah dibuktikan tidak ada kaitannya," kata Penny, seperti diberitakan Detik.com pada 15 Oktober 2018.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Tetty Helfery Sihombing mengatakan, BPOM sudah melakukan penelusuran terkait kasus tersebut.
Namun, kata Tetty, kematian siswa tersebut bukan karena permen lipstik.
"Kematiannya bukan karena permen. Sudah kami periksa, tapi enggak ada kaitannya. Ada gejala-gejala yang lain mungkin yang harus ditentukan oleh dokter," ujar Tetty.
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengonfirmasi narasi siswa SD di Cilacap tewas akibat mengonsumsi permen lipstik.
BPOM menyatakan pada Jumat (6/12/2024) juga menyatakan bahwa narasi tersebut adalah isu lama yang dibahas ulang.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi siswa SD di Cilacap meninggal dunia akibat mengonsumsi permen lipstik adalah hoaks.
Narasi tersebut pernah beredar pada 2018 dan telah dibantah oleh BPOM. Siswa tersebut meninggal bukan karena mengonsumsi permen lipstik.
Narasi tersebut pernah beredar pada 2018 dan telah dibantah oleh BPOM. Siswa tersebut meninggal bukan karena mengonsumsi permen lipstik.
Rujukan
Publish date : 2024-12-09