Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi dalam sejumlah unggahan media sosial yang menyebutkan pemerintah akan impor susu 1,8 ton dari Vietnam.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru. Informasinya perlu diluruskan karena dibantah pemerintah.
Informasi mengenai impor susu 1,8 ton dari Vietnam disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 29 November 2024:
1,8 JUTA TON SUSU PROGRAM MAKAN SIANG GRATIS AKAN DIIMPOR DARI VIETNAM
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 29 November 2024, yang mengeklaim pemerintah akan impor susu sebanyak 1,8 ton dari Vietnam.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru. Informasinya perlu diluruskan karena dibantah pemerintah.
Informasi mengenai impor susu 1,8 ton dari Vietnam disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 29 November 2024:
1,8 JUTA TON SUSU PROGRAM MAKAN SIANG GRATIS AKAN DIIMPOR DARI VIETNAM
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 29 November 2024, yang mengeklaim pemerintah akan impor susu sebanyak 1,8 ton dari Vietnam.
HASIL CEK FAKTA
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Moch Arief Cahyono membantah narasi yang beredar.
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam," kata Cahyono, dilansir Antara 27 Oktober 2024.
"Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," lanjutnya.
Investor tertarik mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Rencananya, industri sapi perah akan dibangun di lahan seluas 10.000 hektar dengan proyeksi produksi susu 1,8 juta ton per tahun.
Di sisi lain, Indonesia memang melakukan impor susu, terutama dari Selandia Baru.
Dilansir Kompas.com, sepanjang Januari-Oktober 2024 Indonesia telah impor susu sebanyak 257.301 ton.
Volume ini meningkat 7,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam," kata Cahyono, dilansir Antara 27 Oktober 2024.
"Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," lanjutnya.
Investor tertarik mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Rencananya, industri sapi perah akan dibangun di lahan seluas 10.000 hektar dengan proyeksi produksi susu 1,8 juta ton per tahun.
Di sisi lain, Indonesia memang melakukan impor susu, terutama dari Selandia Baru.
Dilansir Kompas.com, sepanjang Januari-Oktober 2024 Indonesia telah impor susu sebanyak 257.301 ton.
Volume ini meningkat 7,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
KESIMPULAN
Narasi yang mengeklaim pemerintah akan impor susu sebanyak 1,8 ton dari Vietnam merupakan hoaks.
Kementan meluruskan, pemerintah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri perah di Indonesia, sehingga dapat memproduksi susu nasional.
Kementan meluruskan, pemerintah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri perah di Indonesia, sehingga dapat memproduksi susu nasional.
Rujukan
https://www.facebook.com/photo/?fbid=551090024514757&set=a.432001526423608
https://www.facebook.com/photo/?fbid=609531034763153&set=a.129040669478861
https://www.facebook.com/photo/?fbid=1744905319677198&set=a.496918477809228
https://www.facebook.com/photo/?fbid=1091228839671288&set=a.550588837068627
https://www.facebook.com/photo/?fbid=498065726568717&set=a.181762891532337
Publish date : 2024-12-06