Berita
KOMPAS.com - Beredar video permintaan maaf dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, terkait pernyataannya yang menghina seorang pedagang es teh.
Perkataan Miftah yang dianggap penghinaan itu terjadi dalam sebuah pengajian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024. Peristiwa itu kemudian viral di media sosial.
Kemudian, muncul video yang diklaim sebagai permintaan maaf Miftah.
Dalam video, Miftah mengatakan bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang wajar bagi seorang manusia. Dia juga berkata "bukan nabi, boy!".
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI) atau deepfake.
Video Miftah berkata "bukan nabi, boy!" saat meminta maaf terhadap hinaannya kepada seorang pedagang es teh dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (5/12/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Klarifikasi Gus Miftah..Wajar Manusia Bukan Nabi Boy
Video itu menampilkan permintaan maaf Miftah atas tindakannya menghina seorang pedagang es teh di Magelang beberapa waktu lalu.
"Karena manusia itu tempatnya salah dan lupa. Wajarlah manusia. Bukan nabi, boy!" kata Miftah dalam video tersebut.
Perkataan Miftah yang dianggap penghinaan itu terjadi dalam sebuah pengajian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024. Peristiwa itu kemudian viral di media sosial.
Kemudian, muncul video yang diklaim sebagai permintaan maaf Miftah.
Dalam video, Miftah mengatakan bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang wajar bagi seorang manusia. Dia juga berkata "bukan nabi, boy!".
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI) atau deepfake.
Video Miftah berkata "bukan nabi, boy!" saat meminta maaf terhadap hinaannya kepada seorang pedagang es teh dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (5/12/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Klarifikasi Gus Miftah..Wajar Manusia Bukan Nabi Boy
Video itu menampilkan permintaan maaf Miftah atas tindakannya menghina seorang pedagang es teh di Magelang beberapa waktu lalu.
"Karena manusia itu tempatnya salah dan lupa. Wajarlah manusia. Bukan nabi, boy!" kata Miftah dalam video tersebut.
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com mengidentifikasi pernyataan Miftah dalam video tersebut sama dengan klarifikasi seorang pemuda yang diduga melakukan pencurian telepon seluler (ponsel).
Video klarifikasi pemuda yang diduga mencuri ponsel tersebut banyak dibagikan di media sosial, salah satunya oleh akun TikTok ini pada 23 November 2024.
Berikut pernyataan pemuda tersebut:
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, mohon maaf kejadian HP ini saya tidak sengaja dan saya tidak niat sekalipun untuk membawa HP ini. Karena manusia itu tempatnya salah dan lupa. Wajarlah manusia. Bukan nabi, boy!"
Kemudian, Kompas.com menemukan sebuah video TikTok yang menyandingkan video permintaan maaf Miftah dan video klarifikasi pemuda yang diduga mencuri ponsel tersebut.
Tampak gerakan tangan dan gerak bibir Miftah serta pemuda tersebut sama. Hal ini mengindikasikan video permintaan maaf Miftah adalah hasil manipulasi AI atau deepfake.
Video Miftah berkata "bukan nabi, boy!" lantas diunggah ke TrueMedia.org untuk mengetahui apakah terdapat bukti manipulasi pada video tersebut.
Hasil analisis TrueMedia.org menyebutkan, terdapat bukti substansial adanya manipulasi pada video Miftah berkata "bukan nabi, boy!".
Manipulasi tersebut kemungkinan merupakan satire atau candaan terhadap video viral Miftah menghina seorang pedagang es teh di Magelang.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, insiden itu terjadi ketika Miftah mengisi pengajian di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Magelang, pada 20 November 2024.
Awalnya, hadirin meminta Miftah untuk memborong dagangan es teh seorang pedagang. Namun, dia justru menghina pedagang tersebut.
"Es tehmu jik okeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol (Ya sana dijual), goblok!" kata Miftah.
"Dolen ndisik, ngko lak rung payu yo wes (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah), takdir," sambungnya.
Tindakan Miftah dikecam berbagai pihak setelah video yang menampilkan momen penghinaan terhadap pedagang es teh tersebut beredar di media sosial.
Video klarifikasi pemuda yang diduga mencuri ponsel tersebut banyak dibagikan di media sosial, salah satunya oleh akun TikTok ini pada 23 November 2024.
Berikut pernyataan pemuda tersebut:
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, mohon maaf kejadian HP ini saya tidak sengaja dan saya tidak niat sekalipun untuk membawa HP ini. Karena manusia itu tempatnya salah dan lupa. Wajarlah manusia. Bukan nabi, boy!"
Kemudian, Kompas.com menemukan sebuah video TikTok yang menyandingkan video permintaan maaf Miftah dan video klarifikasi pemuda yang diduga mencuri ponsel tersebut.
Tampak gerakan tangan dan gerak bibir Miftah serta pemuda tersebut sama. Hal ini mengindikasikan video permintaan maaf Miftah adalah hasil manipulasi AI atau deepfake.
Video Miftah berkata "bukan nabi, boy!" lantas diunggah ke TrueMedia.org untuk mengetahui apakah terdapat bukti manipulasi pada video tersebut.
Hasil analisis TrueMedia.org menyebutkan, terdapat bukti substansial adanya manipulasi pada video Miftah berkata "bukan nabi, boy!".
Manipulasi tersebut kemungkinan merupakan satire atau candaan terhadap video viral Miftah menghina seorang pedagang es teh di Magelang.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, insiden itu terjadi ketika Miftah mengisi pengajian di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Magelang, pada 20 November 2024.
Awalnya, hadirin meminta Miftah untuk memborong dagangan es teh seorang pedagang. Namun, dia justru menghina pedagang tersebut.
"Es tehmu jik okeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol (Ya sana dijual), goblok!" kata Miftah.
"Dolen ndisik, ngko lak rung payu yo wes (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah), takdir," sambungnya.
Tindakan Miftah dikecam berbagai pihak setelah video yang menampilkan momen penghinaan terhadap pedagang es teh tersebut beredar di media sosial.
KESIMPULAN
Video Miftah berkata "bukan nabi, boy!" saat meminta maaf terhadap hinaannya kepada seorang pedagang es teh adalah hasil manipulasi AI atau deepfake.
Manipulasi tersebut kemungkinan merupakan satire terhadap video viral Miftah menghina seorang pedagang es teh dalam sebuah pengajian di Magelang pada 20 November 2024.
Manipulasi tersebut kemungkinan merupakan satire terhadap video viral Miftah menghina seorang pedagang es teh dalam sebuah pengajian di Magelang pada 20 November 2024.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/925247232482900
https://www.tiktok.com/@ytr_wanz/video/7440476710023302456
https://www.tiktok.com/@ridwan_nopq/video/7444418218887793976
Publish date : 2024-12-05