Berita
Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] dan YouTube yang diklaim banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, yang disebut terjadi pada November dan Desember 2024.
Video itu memperlihatkan beberapa potongan video bencana alam, seperti banjir bandang yang menyeret banyak kayu besar, banjir yang merendam rumah-rumah dan jalanan kampung, serta tanah longsor.
Namun, benarkah video itu terjadinya banjir di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada tahun 2024?
HASIL CEK FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut bukan peristiwa banjir bandang di Dampit, Kabupaten Malang, pada November atau Desember 2024. Video tersebut adalah banjir yang terjadi di Kabupaten Lumajang tahun 2022.
Tempo menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex. Berikut hasil penelusuran videonya:
Video 1
Cuplikan pertama yang ditampilkan dalam video yang beredar ialah banjir bandang yang menyeret lumpur dan kayu. Namun, sesungguhnya video itu tidak memperlihatkan banjir bandang di Kecamatan Dampit pada tahun 2024.
Video itu telah beredar sejak tahun 2022, salah satunya di unggahan akun TikTok @imanies115. Unggahan itu menyatakan peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.
Dikutip dari situs media lokal, LumajangTV.com, banjir bandang memang pernah menimpa tiga desa di Kecamatan Tempursari, Lumajang pada 17 Oktober 2022. Banjir disebabkan salah satunya karena intensitas hujan yang tinggi sehingga debit air di Sungai Glidik juga meningkat.
Video 2
Cuplikan berikutnya yang ditampilkan video yang beredar memperlihatkan jalan dan parit di sebuah perkampungan dalam kondisi banjir. Video tersebut juga telah beredar sejak tahun 2022 di saluran YouTube Bonsai Tuban, dan dikatakan menampilkan peristiwa banjir di Malang selatan.
Dikutip dari Inews Jatim, intensitas hujan tinggi yang saat itu mengguyur Malang bagian selatan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan longsor. Di Kecamatan Sumbermanjing dan Tirtoyudo, sejumlah titik longsor mengakibatkan terputusnya aliran listrik. Selain arus listrik yang terputus, banjir setinggi 2 sampai 3 meter membuat sejumlah akses terputus
Video 3
Bagian selanjutnya dari video yang beredar memperlihatkan tanah longsor yang membawa pohon-pohon yang tumbuh di atasnya hanyut ke bawah. Video itu juga bukan kejadian baru-baru ini, melainkan peristiwa tahun 2022.
Akun Twitter atau X Malang Posco Media menyatakan video itu memperlihatkan tanah longsor di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada hari Senin, 17 Oktober 2022. Sejumlah media juga telah memberitakan terkait narasi keliru tentang video banjir bandang tersebut. Yakni Tribunnews.com dan Inimalangraya.com, yang melaporkan tanggapan sejumlah pejabat di Kabupaten Malang tentang video tersebut.
Kapolsek Dampit, Iptu Ahmad Taufik, dilaporkan menyatakan bahwa narasi yang mengatakan video itu memperlihatkan kejadian di Kecamatan Dampit baru-baru ini, adalah keliru. Seluruh atau sebagian video, menurutnya kejadian di kecamatan tersebut tahun 2022.
“Kejadiannya dua tahun lalu, itu peristiwa banjir dan tanah longsor di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit,” ujar Taufik, Senin, 2 Desember 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, juga menyatakan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar terjadi tahun 2024 adalah klaim yang salah.
“Video yang tersebar itu hoaks, itu terjadi beberapa tahun lalu atau sekitar tahun 2022 lalu,” kata Ichwanul.
Kondisi Kebencanaan Kabupaten Malang
Meskipun video yang beredar terbukti bukan kejadian di Kecamatan Dampit baru-baru ini, namun sekitar seminggu terakhir warga Malang selatan tengah berjuang menghadapi bencana banjir, sebagaimana dilaporkan Radar Malang.
Sejak tanggal 28 November 2024, laporan banjir di Kabupaten Malang selatan terus bertambah, hingga setidaknya ada 17 titik banjir di sana. Sebelas di antaranya dalam kategori banjir besar, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.
Ichwanul mengatakan titik-titik tersebut merupakan wilayah yang biasa mengalami banjir setiap tahun. Sebagian lokasi tersebut, secara topografi berada dalam cekungan tanah yang memudahkan air terkumpul dan menggenang.
Kampung Raas, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing, mengalami banjir terparah dengan sekitar 111 rumah terendam air. Sore harinya banjir di kampung tersebut setinggi leher orang dewasa yang membuat sekitar 55 KK mengungsi.
Selain itu, empat jembatan dilaporkan ambrol karena terjangan banjir bandang yang membawa material lumpur, pohon bambu dan berbagai jenis pohon lainnya. Update informasi berikutnya menyatakan jembatan yang rusak mencapai 12, dan dijanjikan segera diperbaiki.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada tahun 2024 adalah klaim yangkeliru.
Sebagian video merupakan kejadian banjir dan tanah longsor di Kecamatan Dampit tahun 2022. Sementara yang lain memperlihatkan banjir bandang di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, pada tahun 2022.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/919934156433588
https://mvau.lt/media/e0ae7a6c-2271-40df-a442-a830c447ed77
https://www.youtube.com/watch?v=kovbsYsDKZc
https://www.tiktok.com/@imanies115/video/7155369513733721370
https://lumajangtv.com/berita/tiga-desa-di-kecamatan-tempursari-terendam-banjir/804/
https://www.youtube.com/watch?v=po6hZLv0JAU
Publish date : 2024-12-05