Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan mandi air hujan dan minum air hujan dapat meningkatkan kesuburan dan peluang kehamilan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai manfaat air hujan untuk kesuburan dan kehamilan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyebutkan sejumlah zat dalam air hujan, seperti hidrogen peroksida, nitrogen, dan pH bebas garam.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (2/12/2024):
Air Hujan Untuk Kesuburan Kandungan
Anda mendambakan keturunan dan ingin mencobanya? Silakan ikuti langkah-langkah berikut:
Tunggulah hujan berlangsung minimal 10 menit lamanya (Jangan lakukan di hujan pertama setelah kemarau),
Lalu berdiri hujan-hujanan di alam terbuka menghadap kiblat dan air hujan yang turun langsung mengenai tubuh hingga benar-benar membasahi seluruh tubuh. (sangat dianjurkan untuk tetap menutup aurat)
Sementara anda hujan-hujanan, taruhlah wadah untuk menampung air hujan murni, air hujan murni adalah air hujan yang turun langsung dari langit tanpa perantara genting maupun talang.
Minumlah air hujan yang berhasil ditampung dengan terlebih dahulu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan keturunan. Minumlah air hujan secukupnya, tidak terlalu sedikit dan jangan berlebihan.
Lakukan teknik ini sampai hujan berhenti atau anda sudah merasa kedinginan.
Dalam pemanfaatan sehari-hari, dapat juga di pindahkan air hujan tersebut ke dalam tempat air, botol atau gelas. Agar menjadi lebih bersih dan lebih berkhasiat bisa endapkan selama 24 jam.
Setelah 24 jam, ambil setengah bagian air paling atas dan sisa airnya dibuang. Boleh langsung digunakan untuk mandi dan minum tanpa direbus atau bisa direbus sampai mendidih (seperti memasak air minum).
Cobalah minum secara rutin sampai sekitar 20 liter dan rasakan manfaatnya untuk tubuh anda.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai manfaat air hujan untuk kesuburan dan kehamilan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyebutkan sejumlah zat dalam air hujan, seperti hidrogen peroksida, nitrogen, dan pH bebas garam.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (2/12/2024):
Air Hujan Untuk Kesuburan Kandungan
Anda mendambakan keturunan dan ingin mencobanya? Silakan ikuti langkah-langkah berikut:
Tunggulah hujan berlangsung minimal 10 menit lamanya (Jangan lakukan di hujan pertama setelah kemarau),
Lalu berdiri hujan-hujanan di alam terbuka menghadap kiblat dan air hujan yang turun langsung mengenai tubuh hingga benar-benar membasahi seluruh tubuh. (sangat dianjurkan untuk tetap menutup aurat)
Sementara anda hujan-hujanan, taruhlah wadah untuk menampung air hujan murni, air hujan murni adalah air hujan yang turun langsung dari langit tanpa perantara genting maupun talang.
Minumlah air hujan yang berhasil ditampung dengan terlebih dahulu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan keturunan. Minumlah air hujan secukupnya, tidak terlalu sedikit dan jangan berlebihan.
Lakukan teknik ini sampai hujan berhenti atau anda sudah merasa kedinginan.
Dalam pemanfaatan sehari-hari, dapat juga di pindahkan air hujan tersebut ke dalam tempat air, botol atau gelas. Agar menjadi lebih bersih dan lebih berkhasiat bisa endapkan selama 24 jam.
Setelah 24 jam, ambil setengah bagian air paling atas dan sisa airnya dibuang. Boleh langsung digunakan untuk mandi dan minum tanpa direbus atau bisa direbus sampai mendidih (seperti memasak air minum).
Cobalah minum secara rutin sampai sekitar 20 liter dan rasakan manfaatnya untuk tubuh anda.
HASIL CEK FAKTA
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), air hujan mengandung sejumlah zat yang bersifat kimiawi.
Misalnya, uap air atau H2O, asan nitrat, karbon berupa silika dan fly ash dalam bentuk abu ringan. asam sulfat, dan garam.
Sementara pH air hujan normal sekitar 6, sementara hujan asam memiliki pH sekitar 5,7 ke bawah.
Sehingga, kandungan air hujan yang disebutkan dalam narasi tidak benar.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad membantah narasi air hujan dapat meningkatkan kesuburan dan peluang kehamilan.
"Secara ilmiah dan saintifik kita tidak punya data dan dasar ilmiahnya. Sehingga secara medis dan ilmiah itu tidak punya dasar kebenaran," kata Yassin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2024).
Ia menegaskan, tidak ada kaitan antara mandi hujan atau minum air hujan dengan peluang kehamilan atau kesuburan dari pasangan suami istri.
Proses reproduksi manusia melibatkan bertemunya sel telur dan sel sperma.
Menurut Yassin, tingkat keberhasilan kehamilan dipengaruhi oleh kondisi kesehatan antara laki-laki dan perempuan.
"Kesehatan secara umum, tidak hanya fisik tetapi mental juga, turunannya akan memengaruhi kesehatan reproduksi," kata Yassin.
Misalnya, uap air atau H2O, asan nitrat, karbon berupa silika dan fly ash dalam bentuk abu ringan. asam sulfat, dan garam.
Sementara pH air hujan normal sekitar 6, sementara hujan asam memiliki pH sekitar 5,7 ke bawah.
Sehingga, kandungan air hujan yang disebutkan dalam narasi tidak benar.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad membantah narasi air hujan dapat meningkatkan kesuburan dan peluang kehamilan.
"Secara ilmiah dan saintifik kita tidak punya data dan dasar ilmiahnya. Sehingga secara medis dan ilmiah itu tidak punya dasar kebenaran," kata Yassin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2024).
Ia menegaskan, tidak ada kaitan antara mandi hujan atau minum air hujan dengan peluang kehamilan atau kesuburan dari pasangan suami istri.
Proses reproduksi manusia melibatkan bertemunya sel telur dan sel sperma.
Menurut Yassin, tingkat keberhasilan kehamilan dipengaruhi oleh kondisi kesehatan antara laki-laki dan perempuan.
"Kesehatan secara umum, tidak hanya fisik tetapi mental juga, turunannya akan memengaruhi kesehatan reproduksi," kata Yassin.
KESIMPULAN
Narasi yang menyebutkan mandi air hujan dan minum air hujan dapat meningkatkan kesuburan dan peluang kehamilan merupakan hoaks.
Secara medis dan ilmiah tidak ada bukti bahwa air hujan berpengaruh pada tingkat keberhasilan kehamilan.
Secara medis dan ilmiah tidak ada bukti bahwa air hujan berpengaruh pada tingkat keberhasilan kehamilan.
Rujukan
Publish date : 2024-12-04