Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi tarif denda tilang terbaru. Informasi itu memuat tarif denda untuk berbagai jenis pelanggaran lalu lintas.
Informasi itu juga memuat narasi yang menyebutkan bahwa polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas di jalan raya.
Sebab, petugas yang berhasil membuktikan ada warga yang melakukan suap akan mendapatkan bonus dari Kapolri sebesar Rp 10 juta per satu orang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks.
Informasi tarif denda tilang terbaru dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (19/11/2024). Berikut narasi yang dibagikan:
*INFORMASI LALU LINTAS*
Instruksi Kapolri*BIAYA tilang terbaru di Indonesia Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK Rp. 50,0002. Tidak bawa SIM Rp. 25,0003. Tidak pakai Helm Rp. 25,0004. Penumpang tidak pakai Helm Rp. 10,000
5. Tidak pakai sabuk Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin- Mobil Rp. 20,000- Motor Rp. 10.000
7. Tidak pasang isyarat mogok Rp. 50,0008. Pintu terbuka saat jalan Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil Rp. 20,00010. Melanggar TNBK Rp. 50,00011. Menggunakan HP/SMS Rp. 70,000
12. Tidak miliki spion, klakson- Motor Rp. 50,000- Mobil Rp. 50,00013. Melanggar rambu lalin Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes PolriInformasi yang hrs dipublikasikan dan mungkin bermanfaat !
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor/mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan" Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yang menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10.000.000/1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar bukan ?daripada uang damai yang hanya 50.000 s/d 100,000, jelas saja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tersebut diatas banyak yang tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yang kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yang anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH WASPADALAH
"Semoga bermanfaat
Screenshot Hoaks, informasi tarif denda tilang yang beredar pada November 2024
Informasi itu juga memuat narasi yang menyebutkan bahwa polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas di jalan raya.
Sebab, petugas yang berhasil membuktikan ada warga yang melakukan suap akan mendapatkan bonus dari Kapolri sebesar Rp 10 juta per satu orang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks.
Informasi tarif denda tilang terbaru dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (19/11/2024). Berikut narasi yang dibagikan:
*INFORMASI LALU LINTAS*
Instruksi Kapolri*BIAYA tilang terbaru di Indonesia Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK Rp. 50,0002. Tidak bawa SIM Rp. 25,0003. Tidak pakai Helm Rp. 25,0004. Penumpang tidak pakai Helm Rp. 10,000
5. Tidak pakai sabuk Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin- Mobil Rp. 20,000- Motor Rp. 10.000
7. Tidak pasang isyarat mogok Rp. 50,0008. Pintu terbuka saat jalan Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil Rp. 20,00010. Melanggar TNBK Rp. 50,00011. Menggunakan HP/SMS Rp. 70,000
12. Tidak miliki spion, klakson- Motor Rp. 50,000- Mobil Rp. 50,00013. Melanggar rambu lalin Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes PolriInformasi yang hrs dipublikasikan dan mungkin bermanfaat !
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor/mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan" Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yang menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10.000.000/1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar bukan ?daripada uang damai yang hanya 50.000 s/d 100,000, jelas saja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tersebut diatas banyak yang tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yang kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yang anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH WASPADALAH
"Semoga bermanfaat
Screenshot Hoaks, informasi tarif denda tilang yang beredar pada November 2024
HASIL CEK FAKTA
Setelah ditelusuri, informasi tarif denda tilang dan narasi polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas merupakan hoaks yang pernah beredar pada 2021.
Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram pada 30 Januari 2021, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
"Divisi Humas Polri memastikan bahwa informasi yang beredar itu adalah tidak benar atau hoaks. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., tidak pernah memberikan instruksi atau perintah seperti informasi tersebut," demikian bantahan Divisi Humas Polri.
Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram pada 30 Januari 2021, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
"Divisi Humas Polri memastikan bahwa informasi yang beredar itu adalah tidak benar atau hoaks. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., tidak pernah memberikan instruksi atau perintah seperti informasi tersebut," demikian bantahan Divisi Humas Polri.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tarif denda tilang dan narasi polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas merupakan hoaks.
Informasi itu merupakan hoaks yang pernah beredar pada 2021, dan telah dibantah oleh Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram resmi.
Informasi itu merupakan hoaks yang pernah beredar pada 2021, dan telah dibantah oleh Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram resmi.
Rujukan
https://www.instagram.com/p/CKq8us4pbFs/
https://www.instagram.com/p/CKq8us4pbFs/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
Publish date : 2024-11-19