Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, yang diklaim memperlihatkan hewan hasil persilangan antara babi dan sapi, yang kemudian disebut sebagai hewan Basi. Video itu memperlihatkan hewan yang memiliki kemiripan dengan sapi dan babi, yang diturunkan dari kendaraan dan dijadikan hewan peliharaan.
Hewan itu memiliki tubuh dan tanduk mirip sapi, namun moncong dan telinganya mirip babi. Pesan berantai yang beredar, masyarakat yang beragama Islam pun diminta berhati-hati saat membeli daging karena daging babi termasuk haram bagi mereka.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah hewan dalam video itu hasil persilangan antara sapi dan babi di Cina?
HASIL CEK FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa hewan yang disebut persilangan sapi dan babi tersebut adalahdeepfakeatau hasil rekayasa menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Hewan tersebut tidak ada di dunia nyata.
Pemeriksaan Visual
Berdasarkan analisis manual, terdapat beberapa kejanggalan pada video tersebut yang menjadi salah satu indikasideepfake. Pertama, saat hewan tersebut turun dari belakang truk, truk tersebut tidak goyang sebagaimana umumnya mobil yang memiliki komponenshockbreaker.
Kedua, ukuran hewan itu mengecil saat diturunkan dari truk dan saat dipeluk oleh perempuan berkaos putih dalam video. Ketiga, terdapat perbedaan pada tipe tanduk. Keempat, wajah perempuan terlihat rusak saat berlari bersama hewan tersebut.
Berikutnya, Tempo menggunakan alat pendeteksideepfake Truemedia.org, yang hasilnya kemungkinan 54 persen wajah-wajah dalam video itu memperlihatkan keanehan. Aplikasi pendeteksi lainnya, Resemble.ai, menyatakan bahwa video itu palsu dengan probabilitas lebih dari 90 persen.
Asal Video
Teks “QuynhKun” yang tersemat pada video, merujuk pada sebuah akun TikTok dengan nama yang sama. Namun, video yang beredar itu sudah dihapus dari akun tersebut.
Akun tersebut sering kali mengunggah video yang dibuat dengan AI antara lain dengan tema tubuh perempuan, manusia robot, dan memproduksideepfakevideo hewan yang berperilaku selayaknya manusia.
Di sisi lain, data dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) menunjukkan sesungguhnya Cina tidak termasuk negara pengekspor daging lembu ke Indonesia, dari tahun 2018 sampai 2023. Negara-negara pengekspor utama daging sejenis lembu ke Indonesia adalah India, Australia, Brasil, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Spanyol.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan hewan hasil persilangan antara sapi dan babi, yang berasal dari Cina, merupakan klaimkeliru.
Video itu memiliki bukti kuat dihasilkan dari AI, berdasarkan pemeriksaan langsung secara visual dan menggunakan aplikasi pendeteksideepfake.
Rujukan
https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1117809143327846
https://www.facebook.com/reel/1491532828160407
https://www.facebook.com/100013905759885/videos/4130425960511082/
https://www.facebook.com/100088797638910/videos/1617403622145473/
https://www.facebook.com/photo/?fbid=1276043613520798&set=a.114615382996966
https://www.facebook.com/reel/500543346273287
https://detect.resemble.ai/results/b24343f8d8a1958b2d7d23ae6c7e8fc5
Publish date : 2024-11-15